Hai hai beauties 🌸
Sebagai perempuan yang dilahirkan dengan kondisi "berbulu", ada masa dimana aku merasa tidak percaya diri dengan bulu-bulu itu. Terutama di bagian kaki, saat menggunakan rok selutut. Di masa ku, rok seragam sekolah itu selutut, dan memasuki masa puber muncullah perasaan risih dan tidak percaya diri dengan bulu-bulu halus di kakiku itu sehingga aku memutuskan untuk mencukurnya.
Keputusan mencukur bulu halus di kakiku itu berbuntut panjang. Besoknya, kakiku yang mulus setelah di cukur itu kini ditumbuhi bulu-bulu pendek yang kasar, yang tentunya jauh lebih jelek dibandingkan bulu halus sebelum aku mencukurnya. Karena hal itu, kegiatan mencukur bulu kaki menjadi kegiatan rutinku setiap hari.
Awalnya aku bercukur (hahaha kelihatannya seperti lelaki aja ya cukuran), menggunakan pisau cukur (?). Tapi dasar aku anaknya emang ceroboh, sering banget alat itu melukai kulit kakiku. Membuatnya perih ketika disentuh dan bahkan berdarah. Lalu sebuah iklan membuatku memutuskan mencoba Veet. Maklumlah saat itu aku masih SMA dan gampang banget teracuni dengan iklan.
Setelah mencoba menggunakan Veet itu aku tak pernah lagi berpindah kelain hati. Awalnya kupikir saat membersihkan creamnya menggunakan spatula yang disediakan akan terasa sakit seperti saat di waxing di salon, ternyata tidak sama sekali. Kulitku pun tidak pernah lecet apalagi berdarah seperti saat menggunakan pisau cukur. Iya sudah secinta itu deh dengan Veet.
Dulu sih Veet ini cuma ada satu ya, yang warnanya pink untuk kulit normal, atau mungkin akunya saja yang tidak ngeh kalau ada varian lain Veet ini. Kalau sekarang aku tahunya Veet ini sudah memiliki 3 varian yang bisa kalian pilih sesuai jenis kulit kalian yakni; yang pink untuk kulit normal, yang hijau untuk kulit kering, dan yang biru untuk kulit sensitif. Tapi, dua varian itu, yang hijau dan biru cepat banget sold out-nya di mini market yang kudatangi, jadi memang aku lebih seringnya menggunakan yang pink ini.