Membosankan. Satu kata yang merangkum kehidupanku belakangan ini. Bangun, lalu tidur kembali. Hari-hari berlalu seperti terbang, begitu saja. Menjemukan. Terjebak dengan rutinitas, pekerjaan yang tak ada habisnya, dan tanggung jawab yang tak bisa ditinggal atau pun dialih tangankan.

Apa yang kulakukan?

Mengapa saat kecil permainan rumah-rumahan begitu menyenangkan? Berpura-pura menjadi istri dan ibu, merawat bayi, mengejakan pekerjaan rumah, terasa sangat menghibur. Tapi pada kenyataannya..

Kehilangan orangtua, hidup berpindah-pindah dari rumah satu ke rumah yang lain. Merasa asing dan terasingkan. Aku pun mendamba keluarga sendiri. Mendambakan sebuah tempat milikku sendiri yang bisa kusebut rumah, secara harfiah, dan mengatur barang-barang di dalamnya sesuai kehendakku.

Lalu kini mengapa terasa hampa? Tidak, bukan hampa, hanya saja rutinitas ini membuatku kehilangan diriku. Siapa aku? Apa harapanku? Apa mimpiku? Apa yang kuinginkan? Apa yang kubutuhkan? Aku merasa terjebak dalam pusara kebosanan dan tidak tau bagaimana memanjat ke luar.

Apakah seburuk itu? Tanya orang-orang. Ya... tidak juga. Hanya saja saat ini terasa berat. Dan kuhanya ingin mengeluh. Sampai merasa penuh kembali.