Kepala Perempuan Itu Penuh
May 01, 2022
Perempuan Itu memiliki banyak hal di kepalanya. Hal-hal rumit yang saling menjalin, melilit, serta kusut di sana-sini. Tak hanya tubuhnya yang lelah karena waktu yang terasa sekejap berlalu hingga dia merasa stuck, tak kemana-mana, berputar pada rutinitas yang membosankan, kepalanya yang penuh juga membuatnya semakin letih pada kehidupan.
Digambarkan seperti itu memang terlihat sangat suram. Tapi tidak juga. Dia bahagia di dunianya yang kecil, damai bersama orang terkasih. Tapi dia juga lelah sehingga kebahagiaan itu kadang terselubung halimun. Mungkin dia butuh rehat? Healing kata generasi Z. Meninggalkan dunianya sejenak. Tapi adakah waktu?
Mungkin ada saja waktu, jika dia bertekad dan menyempatkannya. Tapi mengapa dia cemas? Bahkan sebelum hal itu dia lakukan? Bagaimana kalau? Bagaimana jika? Dia pun merasa tak enak, egois, juga tak percaya dunianya akan tetap stabil tanpa kehadirannya.
Lalu maunya apa?
Entah. Tak ada? Biar begini saja hingga semuanya terkendali dan dia pun punya waktu luang untuk menjadi diri sendiri. Bersabar sedikit lagi. Tapi sanggupkah dia bertahan? Sedangkan tali kewarasannya akhir-akhir ini semakin sering tegang. Bagaimana jika putus? Apa yang tersisa?
Mimpi-mimpi pun sering mendatangi tidurnya. Mimpi gelap tentang kehilangan. Mimpi tentang pertemuan. Mimpi aneh yang tak masuk akal. Mimpi jatuh dari ketinggian. Orang-orang mati yang memanggil. Sesosok mayat dikerumuni belatung. Lorong panjang dan hitam yang tak memiliki ujung. Semuanya memiliki persamaan, membangunkannya secara tiba-tiba dengan jantung yang berdebar keras.
Dia lelah. Dia bersyukur. Dia ingin menangis. Dia tertawa bahagia. Dia cemas. Dia puas dengan hidupnya. Dia merasa tersia-sia. Dia merasa kehilangan dirinya. Dia tak tahu dia siapa. Rumit. Kepala Perempuan Itu penuh.
0 Comments
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.