Manusia Malam dan Secangkir Susu Panas di Pagi Hari
January 02, 2022Manusia malam dan secangkir susu di pagi hari. Aku jarang bersahabat dengan pagi. Disaat orang-orang merasa segar dan bersemangat di saat pagi hari, aku cenderung lamban dan bebal. Lebih banyak bengong dak tak tertarik melakukan apa pun. Bahkan setelah memaksakan diri untuk berolahraga dan mandi, semangat itu tak kunjung datang. Setelahnya aku malah lebih tertarik untuk tidur kembali.
Lain halnya disaat malam hari. Ketika orang-orang mulai terlelap, aku malah bersemangat melakukan ini-itu, cerita pun menjadi riuh di kepala menuntut untuk dituliskan. Khayalan menari-nari, apa yang kubaca langsung tervisualisasikan di kepala, dan aku menikmati bagaimana suara-suara malam menemani kegiataanku.
Ya, aku ini manusia malam.
Bukan morning person.
Tapi semakin sulit menikmati malam disaat sudah memiliki dua anak. Siangnya ku akan mudah kelelahan, disaat sang kakak meminta ditemani main sementara si adik bayi menangis menuntut digendong. Aku pun menjadi mudah marah karena lelah. Karena itu kumulai tidur lebih cepat, jauh-jauh lebih cepat dari biasanya. Dan berusaha menikmati pagi.
Melakukan rutinitas Ibu Rumah Tangga dengan segudang pekerjaan yang tak ada habisnya akan terselesaikan jika ku bangun lebih pagi dan bersahabat dengannya. Meskipun yang tersisa setelahnya hanyalah perasaan lelah yang tahu-tahu sudah malam dan kuingin segera menutup hari dengan tidur untuk bangun keesokan harinya dan melakukan pekerjaan yang sama lagi. Membaca apa yang kutulis saja terasa melelahkan...
Sekarang ini susah sekali menyempatkan waktu untuk diri sendiri, aku mencoba berdamai dengan hal itu. Tidak akan lama dan tak akan selamanya, akan ada masa di mana si adek tidak akan lagi digendong dan sudah bisa dititipkan. Dan mungkin saja saat tiba masanya itu aku akan merindukan saat ini.
Tapi ya lelah ini kadang mengambil alih juga. Sedapat mungkin kuluangkan waktu untuk diri sendiri, biasanya sih dipagi hari. Saat semuanya masih terlelap... Ditemani secangkir susu coklat panas, kududuk di teras. Tak memikirkan apa pun hanya memandang langit biru dan daun-daun pohon mangga yang menari di tiup angin. Menarik dan menghembuskan napas hingga terdengar suara tangisan, maka dimulailah hariku.
Aku bukan morning person, aku manusia malam yang kini merindukan menari bersama malam...
0 Comments
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.