Hari Keempat dan Tak Bisa Merangkai Kata

January 04, 2022


Perempuan itu mendapati bahwa ia semakin sulit merangkai kata. Kata-kata berlarian di kepalanya tak mampu ia satukan, tak bisa ia susun menjadi sebuah paragraf yang utuh. 

Dengan keras kepala kata-kata itu berloncatan ke sana ke mari, menggodanya, mengejeknya. "Kau telah lama melupakan kami, perkakasmu telah usang, selamat mengasahnya kembali."
*****

Dan ya, nyatanya aku memang sudah lama tidak menulis kisah. Sekalinya menulis, yang kutulis hanyalah review atau sekedar laporan keseharian tanpa susunan diksi yang menarik. Aku bahkan lupa kapan terakhir membuat cerita fiksi.

Ide menulis sangat banyak, tapi karena tak pernah lagi menulis, ide itu hanya berakhir sebagai ide, promp, garis besar cerita, yang kini sangat sulit kurangkai, kuwujudkan, dalam sebuah cerita. Kucoba menuliskannya di awal tahun ini tapi segera kuhapus kembali karena merasa tak puas dengan susunan kalimatnya. Terlalu kaku, terlalu membosankan, tak lulus standar kelayakan baca olehku sendiri.

Aku rindu bersahabat dengan kata-kata lagi. 

Aku perlu seperti ini, sesering mungkin bercengkrama dengan mereka, hingga mereka mempercayaiku kembali dan kami bisa kembali berteman.


You Might Also Like

1 Comments

  1. hal seperti ini juga terjadi sama aku, terlalu lama asik d hal lain, sehingga hal yg dulu bikin happy dan terlarut macam nulis jd kaku buat memulainya lagi. semangat dwee

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.