Tahun ini, tahun yang sulit. Awal tahun dimulai dengan berita banjir besar di Jakarta, disusul kebakaran hutan di Australia, hampir saja pecahnya perang dunia ke-3 yang berujung ditembak jatuhnya sebuah pesawat, lalu pandemi covid-19 yang sampai sekarang masih membuat kita kesulitan... Banyak kabar duka, banyak yang meninggal, banyak juga yang kehilangan pekerjaan, pemerintah kita yang semakin mengecewakan dengan kebijakannya, sementara yang lain juga sedang berjuang dengan masalah masing-masing. Sulit dan berat. Itu kilasan tentang 2020 yang kuingat...
Meskipun biasanya hanya di rumah saja, tapi kini tanpa event yang bisa kudatangi, bertemu dengan kerabat dan teman, atau sekadar jalan-jalan ke moll dan melipir ke toko buku, 2020 ini berefek membuatku stress juga. Kekhawatiran yang menumpuk, badan yang terkungkung, dan khayalan yang terlalu aktif. Eksim pun kambuh setiap bulannya... AKU BUTUH LIBURAN!
Rencana milipir ke pantai yang sepi pun dikemukakan, dan Tanjung Bira di Bulukumba menjadi pilihan kami. Pantai pasir putih dengan pilihan penginapan cantik nan nyaman yang beragam... ah aku sudah membayangkannya. Ghaza pun bisa melemaskan otot-ototnya dan menyalurkan kelincahannya di sana, begitu pikirku. Dan yang paling penting kami tak perlu naik pesawat ke sana, jujur saja aku masih takut perihal Covid ini. Apalagi Ghaza itu mengidap asma yang tentunya lebih rentan dengan komplikasi Covid ini. Ya meskipun perjalanan ke sana cukup jauh juga, kurang lebih 5 jam naik mobil, tapi setidaknya di mobil hanya ada kami bertiga.
Mencari penginapan yang sesuai baik dari faktor kenyamanan dan harga ternyata tak begitu mudah. Awalnya aku berniat menginap di Kaluku Cottage yang menghadap ke Pantai Panrangluhu tapi karena Covid ini mereka tutup. Aku pun harus kembali meriset (cielah bahasanya) penginapan lainnya... Beberapa penginapan (cottage) di sepanjang Pantai Bara menarik perhatianku, hanya saja kebanyakan kamar-kamarnya tak memiliki AC hanya kipas angin. Kami takutnya saat di siang hari, cuaca akan terasa sangat gerah. Ada sih yang memiliki AC tapi tak sesuai budget kami, apa lagi di sana kami tak hanya semalam. Pada akhirnya kami pun memutuskan menginap di salah satu penginapan itu, yakni Cosmos Bungalow. Untuk review mengenai penginapan ini akan kutulis secara terpisah di blog ini, tungguin saja ya.