Bermain Dengan Bulan
8:59 pm
Ini kisah lama. Tepatnya kapan aku pun telah lupa. Di malam itu, Bunda dan Ghaza tengah berada di dalam mobil yang menuju ke rumah. Ghaza duduk di pangkuan Bunda dan sedang bersenandung kecil saat Bulan menyapanya.
"Assalamualaikum Ghaza," sapanya.
"Siapa tu?" Kata Ghaza.
"Siapa?" Balas Bunda yang terusik dari lamunannya.
"Look Mommy!" Jawab Ghaza, sambil menunjuk Bulan yang mengikuti mereka di atas sana.
"Bulan di', cantiknya. Bulan. Moon." Kata Bunda lagi.
"Hehehe..."
Sayangnya Bunda sudah dewasa, karena itu dia tidak bisa mendengarkan suara bulan. Manusia dewasa memiliki banyak pikiran yang berputar-putar di kepalanya, sehingga mengaburkan kelima pancaindranya. Menghilangkan kepekaannya. Sungguh disayangkan bukan?
Bulan pun mengedipkan matanya, seolah-olah berkata biar ini menjadi rahasia kita saja. Dengan santai ia mengikuti laju mobil yang dikendarai mereka. Terkadang bersembunyi di balik gedung lalu muncul lagi sambil berkata "Peek-A-Booo".
"Look Mommy!" Seru Ghaza. "Ada," ucapnya saat Bulan terlihat. "Tidak ada," katanya lagi saat Bulan hilang, bersembunyi di balik bangunan.
"Ghaza main sama Bulan? Main sembunyi-sembunyi?"
"Sembunyi-sembunyi?"
"Ia sembunyi-sembunyi. Petak umpet. Emmmm... Hide and seek."
"Yes! Hide and seek! Look Mommy! Bulan so funny!"
Saat itu Bulan muncul kembali dan memasang wajah yang lucu sehingga Ghaza tertawa tergelak-gelak. Bunda yang melihat Ghaza tertawa pun turut tertawa dan kemudian ikut serta permainan itu. Meskipun tentu saja Bunda tidak bisa berbicara dengan Bulan, seperti Ghaza. Sepanjang jalan mereka berkata "tidak ada", saat Bulan bersembunyi, "ada" saat Bulan muncul lagi. Suara tawa mereka menggema sepanjang perjalanan pulang itu...
Ghaza senang bermain dengan Bulan dan Bunda.
Bunda senang sekaligus geli melihat Ghaza sangat mudah dibuat bahagia. Dia tak tahu saja kalau bermain dengan Bulan tak semua orang bisa melakukannya.
Bulan tentunya senang bermain dengan anak manusia. Anak manusia yang polos yang masih menghargai keberadaannya dan masih penasaran padanya.
Selamat Malam. Mimpi indah.
21 komentar
Imajinasi anak kecil seringkali sulit dipahami oleh orang dewasa hehe.. Tapi dengan berupaya masuk ke dunianya anak maka anak akan merasa dihargai & kreativitas nya akan semakin terasah
ReplyDeleteAnak kecil memang memiliki imajinasi yang tinggi. Sebenarnya ini adalah hal baik. Karena akan meningkatkan kecerdasannya. Tetapi imajinasi yang tinggi kadang membuat orang tua kesulitan untuk memahaminya.. . 😊
ReplyDeleteSemoga imaji Ghaza akan tetap subur hingga dewasa nanti. Salam utk Bulan ya Nak..
ReplyDeleteNah, bagi penulis anak pun, berpikir seperti anak-anak itu nggak mudah. Terlalu mikir logis, nggak simple dan ringan kaya nereka bikin cerita jadi nggak asyik.
ReplyDeleteKisah yang menari, coba lebih panjang lagii.. hehe
ReplyDeleteAnak - anak mudah senang dengan hal hal baru walau sederhana.jadi kangen pengen ngobrol bareng bulan seperi gaza
ReplyDeleteImajinasi anak memang lebih luar biasa daripada imajinasi ornag dewasa, Mbak Dwi. makanya ide-ide cerita yang ditulis seorang anak, dengan ide penulis cerita anak yang orang dewasa beda. lebih ajaib-ajaib ide anak-anak hehehe. Kalau dulu, pas kecil, saya sangat suka memandang bulan yang bulat sempurna. nah, di bulan itu seperti ada kakek-kakek sedang duduk hehehe.
ReplyDeleteSaya sering terkagum sengan imajinasi anak.. ada aja hal kecil yang kita enggak sadari malah buat dia itu suatu yang luar biasa dimatanya.. seperti kalau lihat awan, atau apa aja.. Selamat mimpi indah Ghaza..
ReplyDeleteCeloteh anak kecil emang menggerakkan ya kak.. kita sebagai orang tua harus pandai memahami tiap perkataan anak kita.. lucu deh Ghaza
ReplyDeletePasti bahagia banget nih bundanya punya anak sepintar itu. Imajinasi anak emang kadang ngga bisa dinalar orang tua. Semoga jadi anak pintar nantinya adek Ghaza
ReplyDeleteLucunya adek Ghaza. Semoga sehat selalu ya Dek... kadang anak kecil suka punya imajinasi memiliki teman bermain atau barang yang selalu di bawa kemanapun si anak pergi seperti bantal atau selimut kesayangan.
ReplyDeleteKonon seorang ilmuwan pernah berkata klopengetahuan itu sangat terbatas sedangkan imajinasi sangat luas,seluas langit dan bumi. Dan Imajinasi anak sangat luas, beruntung anak yang yang mempunyai orang tua dan membiarkan anak selalu bermain dengan imajinasinya
ReplyDeleteSayaaa sukaaa bangett mbaa lihat bulan & langit. Alhamdulillah masih bisa lihat dr rumah kalo purnama & langit cerah
ReplyDeleteAnak-anak memang senang berimajinasi. Terkadang orang tua agak lama memahami bahasa imaji anak-anak. Menyenangkan sekali
ReplyDeleteGhaza pintar.. siapa tau nnt kelak menginjakkan kaki di bulan ya nak ^_^
ReplyDeleteGhaza tampan. Mirip mommy-nya. Saya suka dengan cara bertutur Mbak Dwi. Asyik bacanya. L:angsung menukik dan bertutur seakan terlibat dalam dunia anak. Hem, bulan memang indah. Saat ini di luar sedang hujan karena muimnya, harus menunggu nanti entah kapan bulan nongol dan ngajak main petak umpet, he he.
ReplyDeleteLucunya Ghaza, bisa bercanda dengan bulan. Imajinasinya tinggi ya mbak..punya bakat jadi kreatif nih Ghaza
ReplyDeleteGhaza anak yang pintar yaa...suka main sama bulan hehe,,, semoga sehat selalu ananda Ghaza
ReplyDeleteSaya sedikit bingung membaca ini. Belum mudeng. Hihi. Maaf.
ReplyDeleteBicara tentang bulan, saya pun sukaa memperhatikan bulan. Begitu juga dengan bintang
Anak kecil memang punya imajinasi yang tinggi ya mba.. dan bunda juga sangat senang kalau melihat anak happy 💕
ReplyDeletePostingan yang indah Mbak. Senang membaca jenis postingan gini. Sederhana, tentang keluguan anak dengan alam.
ReplyDeleteKita yg telah dewasa telah jenuh dan butuh sesuatu yang menyenangkan seperti Ghaza yang bermain petak umpet dengan bulan
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.