Opening Ceremony FEMME 2019, The Future Of Culture
April 09, 2019
FEMME dan CBFW 2019, The Future Of Culture telah berakhir Minggu 7 April 2019. Event fashion tahunan Kota Makassar yang telah dilaksanakan selama 14 tahun ini selalu kutunggu serta meninggalkan banyak cerita yang sangat sayang jika tidak kuceritakan di blog ini. Jadi mungkin disepanjang April ini cerita-cerita tentang FAMME secara berkala akan ku posting di sini. Doakan saja agar kemalasan tidak tiba-tiba mendatangiku, hehehe.
Baca juga: Menuju FEMME & CBFW 2019
Untuk postingan pertama aku akan menceritakan saat menghadiri Opening Ceremony FAMME 2019. Opening Ceremony dilaksanakan pada tanggal 3 April 2019 di Ballroom Lily Four Point by Sheraton Makassar. Karena Opening Ceremony ini dilaksanakan di tanggal merah, bertepatan dengan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, aku bisa menghadirinya dengan hati tenang dan damai. Pai libur dari kantor sehingga bisa menemani Ghaza di rumah. Aku pun bisa plong dandan dan menghadiri acara tersebut tanpa bertanya-tanya; Ghaza sudah makan apa belum, sedang apa dia, apakah dia tidur siang, apakah dia tidak terlalu banyak menyantap cemilan, dan seabrek kecemasan lainnya yang kurasakan saat harus meninggalkannya di rumah.
Tentu saja aku tiba di Four Point tanpa terlambat kemudian duduk manis di lobby Hotel Sheraton, tempat dimana kami para blogger berjanji untuk bertemu. Dan setelah kami semua berkumpul, tak sah rasanya jika tidak berfoto dahulu, demi feed instagram dan konten yang menarik di blog tentunya.
Setelah puas mengambil foto kami pun bersegera menuju Ballroom Lily. Dan... tempatnya sudah hampir full dong! Kami kebagian tempat di bagian atas, jadi ya maaf banget foto acaranya rada kejauhan.
Acara dibuka dengan Tarian Cora Labba, yakni tarian yang menceritakan proses pembuatan kain khas Sulawesi Selatan, Lipa Sabbe.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Bu Icha AZ Lili selaku Chairwoman FEMME. Bu Icha mengatakan FEMME merupakan langkah nyata dalam memajukan fashion di Indonesia Timur. Kegiatan yang sudah 14 kali digelar ini mengangkat tema, "The Future of Culture", dan menggandeng Cita Prasanna sebagai inisiator sebuah gerakan #BerbudayaItuKeren, yang selama ini mengkampanyekan kekuatan dari etnik budaya Indonesia, yang juga tertuang dalam karya fashion dari tangan para profesional desainer Indonesia yang akan tampil di FEMME kali ini. Di tahun ini kesan glamour sangat terasa, 2 panggung utama untuk 20 slot fashion show, menghadirkan 50 desainer nasional, 250 brand ternama Indonesia untuk exhibition, serta 20 culinary. Serta deretan lomba yang akan digelar selama FEMME ini berlangsung.
Bu Icha juga menargetkan sekitar 50 ribu pengunjung bakal meramaikan kegiatan ini dan merasa cukup optimis kegiatan ini dapat mencapai target transaksi Rp 25 M selama acara berlangsung.
Ketua Dekranasda SulSel, Liestiaty F Nurdin, mengatakan, pameran ini dapat membuka wawasan perempuan di Sulawesi Selatan melalui beragam karya para desainer kenamaan tanah air yang ikut berpartisipasi dalam acara ini.
Setelah sambutan dari Bu Icha dan Bu Liestiaty, panggung pun seketika gelap. Lalu muncullah seorang penari balet yang berlenggak lenggok dengan anggun kemudian disusul olah dua orang rekannya. Penonton pun terpesona oleh tarian yang dibawakan ketiga penari balet tersebut yang menandakan telah resminya acara FEMME 2019 ini di buka.
FEMME 2019 pun resmi di buka, para sponsor acara diberikan plakat penghargaan, kemudian acara fashion show yang telah kutunggu-tunggu kini dimulai...
Fashion show dibuka dengan tabuhan Wadaiko (kalau gak salah sih), yakni gendang tradisional Jepang. Loh kok malah dibuka dengan alat musik Jepang? Kalau kalian sempat membaca tulisanku mengenai konfrensi pers FEMME 2019, di sana aku menyebutkan bahwa di FEMME kali ini bakalan ada cross culture antara Jepang-Makassar yang akan ditampilkan di karya perancang Jepang dan Indonesia yakni, Steven Tach dan Deden Siswanto. Nah di opening inilah karya kedua perancang besar ini akan ditampilkan...
FashUnica by Steven Tach dan Mulia Deny
Adalah 16 outfits bertajuk, "Kearifan Lokal, Gaya Global", yang berarti memurnikan kain tradisonal dengan gaya yang canggih. Seperti yang bisa kalian lihat (meskipun maaf banget fotonya kejauhan), koleksi dari FashUnica ini memadukan desain kontemporer dan kain tradisional, juga dipermanis dengan dekorasi aksesoris. Kain tradisional yang digunakan tentu saja adalah kain sutra motif khas SulSel yang dirancang khusus sesuai style Steven Tach itu sendiri.
Satu per-satu para model berjalan di stage mengenakan rancangan desain yang khas dan unik ini. Menggunakan banyak bahan yang bertekstur dan dikombinasikan dengan bahan aesthetic shape. Steven Tach sendiri saat konfrensi persnya mengakui inspirasinya selain dari kimono juga kerap berasal dari alam. "Sebuah kurva organik yang alami dengan kombinasi yang sangat indah."
Women Of Two Generation by Steven Tach dan Henky Kawilarang
Sesuai judulnya, Women Of Two Generation ini menampilkan dua style dari dua generasi perempuan. Rancangan Steven Tach menampilkan perempuan milineal dengan style yang lebih nyaman digunakan oleh anak muda. Seperti sebelumnya, kali ini rancangannya masih bermain-main dengan kain tradisonal dari Indonesia.
Rancangan Henky Kawilarang sendiri menampilakan Baju Labbu Modern dengan tunik yang bergelimang brokat dan payet serta bawahan sarung khas SulSel.
Adalah 14 koleksi terbaru Deden Siswanto yang berwarna cerah yang menampilkan warna-warna khas Indonesia yang begitu indah. Terbuat dari 80% kain Lipa Lagossi, 10% katun, dan 10% lainnya adalah manipulated fabric dan organza.
Dengan gaya edgy etnic, perancang banyak bermain-main dengan tehnik asymmetrical layering dan kesan bold strucktural.
KAGIRINAKU by Deden Siswanto
Dirancangannya kali ini Deden Siswanto mengaku terinspirasi dari Dorama Osin, khususnya bagaimana kehidupan pedesaan Jepang yang ditampilkan dalam dorama tersebut. Bunga kering, padi-padian, serta bakul yang dikenakan para model memberikan nuansa pedesaan yang pas, juga layar yang menampilkan foto-foto kehidupan pedesaan masyarakat Jepang. Melalui karyanya ini kita diajak merasakan kehidupan pedesaan masyarakar Jepang tersebut...
Koleksi ini sendiri banyak bermain dengan tehnik patchwork, pattern bloking, dan beberapa manipulated fabric yang memberikan kesan berbeda dengan kimono umumnya. Material yang digunakan adalah katun, batik, tenun, dan material denim yang dipola sedemikian rupa.
Terlihat kesan urban modern pada desain Kagirinaku ini dengan penggunaan warna biru denim yang dipadu padankan dengan warna beige, ungu, kuning, maroon, dan soft pink. Sangat cantik menurutku. Yang sayangnya karena duduk ditempat yang salah, hasil foto-foto yang kuambil tidak maximal. Huhuhuhu...
Berakhirnya acara fashion show maka berakhir pula-lah acara Opening Ceremony FEMME ini...
Sampai jumpa ditulisan selanjutnya mengenai FEMME 2019 😘. Yang dipostingan selanjutnya bakalan dijamin foto-fotonya lumayan dibandingkan yang ini. Ditunggu ya!
7 Comments
Makassar sudah mulai keren yah. Acara besar kayak gini harus terus ada nih, siapa tahu kedepannya ada desainer lokal yang juga bisa ikut promosiin kebudayaan sulawesi secara global.
ReplyDeleteAcara ini sudah berlangsung selama 14 tahun loh Bim 😊. Dan sudah banyak desainer lokal yang mempromosikan budaya Sulawesi secara global
Deletefoto - fotonya cakep yah. pakai kamera apa kak? itu juga baju - baju dengan motif lokal kerennya..
ReplyDeleteSayang ya fotonya jauh jadi kita gak bisa lihat detail baju yang diperagakan oleh model-model.
ReplyDeleteWow acaranya sudah 14 tahun? Acara tahunan ya?
ReplyDeleteSaya kira waktu itu hanya acara sekali saja hahaha
Tapi memang harus ada acara begini sih, supaya desainer lokal dan corak lokal juga bisa makin dikenal
Memang harus selalu ada agenda tahunn yang sifatnya kontinu yang khusus menampakkan objek tertentu. Seperti halnya bidang fashion, supaya masyarakat lokal juga tidak ketinggalan. Majuki gadis-gadis Makassar. Hihi.
ReplyDeleteKeren banget kak bisa hadir di acara Femme ini. Opening ceremonynya saja sudah se-spektakuler seperti ini. Mata jadi dimanjakan dengan berbagai macam fashion yang cantik-cantik. Mupeng deh liat gambar2nya, hehe
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.