Gelembung Sabun Ghaza

March 26, 2019

Ayah dan Bunda jarang membelikan Ghaza mainan. Kebanyakan mainan yang Ghaza miliki adalah pemberian dari Bubu, Bunda Dian, dan Oma Amma atau Ghaza mendapatkan mainan lungsuran dari Kakak Radit.

Bunda sendiri lebih sering membelikan Ghaza buku. Buku-buku yang kebanyakan bahkan belum bisa Ghaza nikmati. Entah buku-buku itu memang untuk Ghaza atau cuma dalih Bunda kepada Ayah. Sedangkan Ayah adalah tipe berpikir panjang yang hanya membelikan Ghaza mainan yang betul-betul akan Ghaza mainkan. Seperti mesin pembuat gelembung sabun yang Ayah belikan di akhir tahun lalu.



Mesin itu membuat gelembung sabun yang banyak dan cepat. Sekejap saja gelembung bening yang memantulkan warna pelangi berputar-putar disekeliling Ghaza lalu terbang terbawa angin. Ghaza pun akan menari dan berusaha menangkap gelembung-gelembung itu. Kadang gelembung itu menggodanya dengan jahil, hinggap di hidung atau kepalanya dan meletus dengan bunyi “pop”, membuatnya tertawa kegelian.

Seringnya, Ghaza bermain gelembung sabun itu di depan rumah. Tapi karena halaman di depan rumah sempit dan banyak motor terparkir, dia tidak leluasa mengejar gelembung-gelembung itu. Kadang juga dia bermain di dalam rumah. Ayah akan naik ke lantai dua dan memutar mesin itu sehingga gelembung-gelembung sabun turun dari sana, mudah membayangkan bahwa itu adalah hujan yang turun dengan lambat dan membawa sepotong pelangi di dalamnya. Masalahnya jika bermain gelembung di dalam rumah, lantai akan menjadi licin dan lengket, Bunda (terkadang Ayah) pun harus mengepel lantai setelah itu.


Ayah dan Bunda sih tidak keberatan mengepel lantai setelah Ghaza bermain gelembung. Mereka bahagia melihatnya sangat senang berlarian mengejar gelembung-gelembung itu. Mereka merasa puas (terutama Ayah) dan tersentuh mendengar tawanya yang memenuhi rumah saat ia bermain gelembung itu. Ghaza juga tak mempermasalahkan ruang dan gerakkannya yang terbatas, ia hanya fokus bermain.

Saat yang paling menyenangkan bermain gelembung sabun adalah di rumah Kakek dan Nenek. Di sana Ghaza bisa berlarian sepuasnya mengejar gelembung sabun yang meniti angin itu. Tinggal pilih saja mau bermain di depan rumah atau di kebun rambutan. Keduanya sama-sama menyenangkan. Jika di depan rumah Kakek ada rumput dan bunga liar, dengan segerombolan kupu-kupu yang mencari makan, di kebun rambutan Ghaza bisa berlari jauh jauh jauh lebih bebas lagi. Saking senangnya bermain gelembung di sana, tahu-tahu saja sebotol besar sabun untuk membuat gelembung habis. Maka bermain gelembung terpaksa diakhiri...




Sampai Ayah membelikan Ghaza sabun untuk membuat gelembung lagi, atau seperti yang ia janjikan, akan dibuatkannya sabun untuk gelembung itu yang ia dapatkan resepnya di Pinterest.


You Might Also Like

8 Comments

  1. Gelembung sabun Ghaza indah sekali. Saya baru tahu ada mainan berupa mesin pembuat gelembung sabun. Mainannya ini tidak seperti yang ditiup-tiup ya kak? Saya jadi penasaran dengan mesinnya itu? Pastinya kalau beli mainan yang bisa bertahan lama kayak gitu gak bakal rugi ya

    ReplyDelete
  2. Anak-anak selalu saja senang bermain gelembung hihi
    Resep jos sabunnya ada di Mana, Dwi? Bagi dong.

    ReplyDelete
  3. Saya baru tahu ada mesin pembuat gelembung. Dulu waktu kecil biasa buat juga pake sabun dan lidi-lidi. Kelihatan bagus sekali apalagi kalo gelembung yang di hasilkan banyak sekali. Anak-anak pasti senang sekali. trus ada objek foto yang menarik tentunya.

    ReplyDelete
  4. Saya dulu suka buatin anak anak pakai sedotan, kemudian ditiup..😄

    Btw di mana beli mesin gelembung itu mbak?

    ReplyDelete
  5. Waah kangenku maun gelembung sabun 😭 kapan ya terakhir? Kalo ndk salah waktu SD ka terakhir main ginian. Emang sih mungkin bukanmi waktunya umurku main kayak gini haha. Tapi liat Ghaza jadi pengenka juga kak. Haha. Recehku. 😂

    ReplyDelete
  6. Memang seru bermain gelembung kak bukan cuma untuk anak kecil, saya sndiri kalau jalan ke pantai losari dan ada penjual gelembung pasti singgah bermain haha

    ReplyDelete
  7. wah.. sudah ada yah mesin gelembung? dulu kita mainnya bikin sendiri pakai pipet :)

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.