Cerita Seminggu: Minggu yang Melelahkan
March 04, 2018
Aku lega meninggalkan minggu yang begitu menguras tenaga dan kewarasanku ini...
Akhir minggu yang lalu aku sudah cerita kalau Ghaza sakit dan sakitnya itu ternyata berlangsung seminggu-an ini. Dia maunya digendong saja dan aku tidak boleh duduk sama sekali. Jangankan duduk, untuk ke toilet dan makan pun hampir tak bisa. Rewelnya membuatku habis kesabaran.
Ada saat ketika aku betul-betul lelah, pinggang ke bawah sakit luar biasa, tenggorokan seperti pasir (mulai tertular flu juga), dan sangat ingin ke toilet tapi dia tidak mau turun juga dari gendonganku hingga akhirnya aku mengompol. Aku marah dan kesal luar biasa. Menurunkannya begitu saja dan langsung menuju toilet. Dia pun menangis menjerit-jerit dan menggedor-gedor pintu kamar mandi, yang tentu saja membuatku semakin marah. Aku pun lepas kendali dan mencubit pahanya dengan gemas serta mengomelinya dengan nada tinggi.
Setelahnya tentu saja aku menyesal... Padahal dia sedang sakit dan hanya digendong olehku dia bisa merasa mendingan, tapi aku malah mencubit dan menghardiknya. Saat itu aku merasa gagal menjadi seorang ibu. Meskipun merasakan hal itu, besoknya aku lepas kendali lagi. Aku sangat lapar dan dia tidak mau aku duduk makan meskipun tetap memangkunya, ia ingin aku menggendongnya dan menjauh dari meja makan. Aku membentaknya dan melanjutkan makanku meskipun dia menangis meraung nan memelas di kakiku. Lama-lama aku sedih juga sih dan ikut menangis bersamanya (sambil tetap makan pastinya, LOL).
Alhamdulillah sekarang Ghaza sudah mulai baikan. Tidak demam lagi meskipun masih batpil. Dua gigi grahamnya sudah menembus gusinya dan sariawannya pun telah hilang. Dia sudah tidak minta digendong terus-terusan lagi dan sudah mau makan. Aku sudah mulai bernapas lega...
PR-nya adalah menambah BB-nya yang turun drastis, yang membuatnya terlihat seperti anak yang menderita busung lapar.
Hal ini meninggalkan perasaan gagal di hatiku. Aku merasa gagal menjadi ibu, gagal membesarkannya dengan baik. Di tahun ini saja, dia sudah dua kali sakit, belum lagi sewaktu akhir tahun yang lalu dia diopname. Apa yang kulewatkan sehingga dia sangat mudah sakit? Aku juga mengkhawatirkan beberapa prilakunya yang... haaaaa... Semua prinsip parentingku gagal kuterapkan. Dan ya gagal. Aku merasa gagal sebagi orangtua, sebagi ibu. Membuatku merasa sangat sedih.
Aku butuh rehat sejenak. Dan menemukan kembali kepercayaan diriku...
2 Comments
Puk puk mba dwi... Aku juga prnh kok mba, memarahi anak sampe lepas kendali saat dia ga mau lepas samasekali ama kita :( . Jd aku bisa tau perasaan bersalah yg kemudian hinhgap di kita... Nyeseeel, tp ttp aja aku ga bisa janji utk ga ngulangin. :( .. Melatih kesabaran itu susahnya luar biasa yaaa...
ReplyDeleteIa yaaa... Hiks... Perjuangan banget jadi orang yang sabar itu. Dan bener banget kita gak bisa janji gak bakalan mengulangi hal itu 😭
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.