Cerita Seminggu: Tumpukan Kenangan

January 21, 2018

Mungkin sudah terlalu banyak barang yang bertumpuk di sini. Berlumurkan debu. Menjadi sarang berbagai serangga dan tikus. Terasa sesak. Aku perlu membersihkannya, membuang yang tidak dibutuhkan lagi dan menyimpan apa yang perlu disimpan.


Membersihkan dan merapikannya membuatku mengenang kembali setiap cerita, mengalami kembali setiap kisah...

*****

Minggu ini aku sedikit lebih produktif dibandingkan minggu sebelumnya. Pekerjaan rumah berhasil kutuntaskan, meskipun kerjaan rumah itu seperti gak ada habisnya sih, tapi setidaknya sudah tidak menumpuk lagi. YES!!!

Untuk ngeblog, di hari Senin itu aku semangat banget, sampai menyelesaikan setengah tulisan. Lalu aku mencoba menonton drakor I'm Not a Robot, yang saat episode pertamanya tayang, menghabiskan kesabaranku. Aku cukup kecewa dengan jalan ceritanya, padahal drama ini sangat kutunggu-kutunggu karena diperankan oleh Yoo Seung Hoo dan Uhm Ki Joo Ajushi. Menabahkan hati menonton episode pertama dan kedua, aku pun mulai bisa menikmati drama ini dan keterusan... bye bye draft di blog. Errr...

Jadilah blog ini kembali sebagai jurnal tempat mencurahkan kegelisahan hati (asik hahaha) seperti tujuan awal dia dibuat... Semoga kalian tidak lelah mengunjunginya...

Minggu ini pun aku tidak berhasil menamatkan buku yang kubaca, Terre Des Hommes (Bumi Manusia) by Antoine De Saint-Exupery. Aku sulit berkonsentrasi membacanya dan kesulitan memahami apa yang kubaca. Rasanya kata-kata di buku itu terbang begitu saja. Aku cuma tahan membaca satu paragraf setiap kali mencoba membacanya. Kata-katanya yang terlalu berbunga-bunga membuat otakku seketika melempem.

Waktu luangku lebih banyak kuhabiskan dengan menonton. Drakor, serial Good Doctors di FoxLife, Kang Kitchen, Youn Kitchen S2, Leaving the Nest S2 di TvN, Chef & My Fridge S3 di K+, dan The Story of Us with Morgan Freeman di NatGeo. Apa ada yang kalian nonton juga?

Yiah... bisa dibilang kegiatanku biasa saja, sama seperti biasanya....

Minggu ini aku dirundung perasaan sedih yang teramat sangat karena sesuatu hal. Yang kusadari, setiap ada masalah yang menimpaku, aku meringkuk di sudut, berkubang dengan masalah itu. Menangis sampai rasanya mau mati saja. Hal itu sebenarnya membantuku berpikir jernih setelahnya, memahami dari setiap sudut. Tapi semakin ke sini, aku semakin kesulitan mencapai titik tersebut, waktuku berkubang semakin lama saja...

Dan aku hanya berpegangan pada kenangan.

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.