Untuk hari-hari yang telah berlalu, untuk hari-hari yang akan datang. Aku memeluk erat kalian sembari mengucapkan selamat tinggal kepada yang lalu, dan mengucapkan selamat datang kepada yang akan datang.
Yang lalu, terimakasih telah menjadikan aku seperti ini. Yang akan datang, semoga kita bisa berkawan baik menjalani setahun ke depan dengan bahagia.
Aku selalu berharap di setiap penghujung tahun, bahwa aku telah menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya dan akan semakin baik di tahun yang akan datang. Kemudian resolusi pun dituliskan... Yang jujur saja seringnya hanya bertahan di tiga bulan pertama setelah itu dilupakan. Mungkin aku tidak sendiri perihal ini?
2018, sebuah tahun yang berwarna-warni, yang untungnya di tahun ini lebih berwarna cerah dibandingkan tahun 2017 yang lebih banyak didominasi dengan warna gelap. Aku lebih banyak tersenyum, lebih banyak tertawa, lebih banyak bersyukur...
Warna gelap yang mewakili perasaan kecewa, sedih, marah, dan hal-hal negatif lainnya tentu saja terkadang menghampiriku, tapi kini tak lagi mengambil alih hidupku dan menenggelamkanku dalam keputusasaan. Dengan bangga, semoga bukan jumawa, kukatakan aku kukuh. Akarku kini mencengkram kuat.
Dengan percaya diri kini aku menatap tahun 2019, tanpa ada perasaan kecolongan dan tanpa perasaan sesal karena tahu-tahu tahun berganti. Aku diliputi rasa optimis yang membuncah, bahwa tahun depan semuanya akan jauh lebih baik. Aku tak menyesali 2018, aku siap meninggalkannya. Sangat berbeda dengan akhir tahun yang lalu bukan?!
Baca juga: Serpihan Memori di 2017
Mimpi-mimpi lama yang terbangun di tahun ini, ingin ku jalani dan semoga saja ter-realisasikan di 2019. Jika tak terrealisasikan pun tidak mengapa, aku ingin menikmati prosesnya. Seperti tahun ini, aku ingin di tahun depan melangkah dengan santai dan menikmati hal-hal kecil. Aku tak menetapkan target yang tinggi yang membuatku ngos-ngosan untuk mencapainya, hanya hal-hal kecil yang tak mengusik kedamaian, yang ingin kuraih di tahun depan. Apa hal-hal itu tidak akan kubagikan di sini, kecuali beberapa hal tentang harapanku untuk blog ini.
Sering aku mengatakannya, aku ingin mengaktifkan lagi blog ini. Rajin membalas komentar yang kalian tinggalkan dan berkunjung balik ke blog kalian. Aku juga menetapkan target, minimal memposting 8 tulisan per bulannya. Aku lumayan sedih karena di tahun ini aku hanya memposting 33 tulisan, jauh lebih sedikit dari tahun lalu, padahal di akhir tahun berjanji ingin lebih banyak memposting tulisan di sini. Semoga saja aku tidak menuruti kemalasanku itu di tahun 2019.
Di antara 8 tulisan per bulan itu tema apa yang ingin kalian baca lebih sering di blog ku ini? Cerita sehari-hari? Perihal menjadi orangtua, istri, dan tentang Ghaza? Tentang Perempuan Itu? Tentang Gadis Kecil? Perihal buku dan reviewnya? Perihal kecantikan dan review produk? Atau mungkin tentang Craft? Tolong beri tahu aku, karena sebenarnya aku memiliki banyak ide tulisan, hanya saja terlalu malas untuk menuliskannya. Siapa tahu saja dengan membaca komentar kalian aku bisa kembali semangat menulis.
Aku juga ingin membersihkan blogku ini dari brokenlink yang sudah mencapai ratusan... haaaaa lalu membayangkan brokenlink yang harus dihapus satu persatu.
Ada pun beberapa highlight di 2018 yang kurekam dan kuputar terus menerus di kepala adalah:
★ Ghaza yang kini telah lulus toilet training di usianya yang telah genap 3 tahun. Terkadang memang masih mengompol jika dia asik main dan merasa malas ke kamar mandi, tapi selebihnya di sudah bisa BAK dan BAB di kamar mandi. Uang membeli popok pun bisa dialihkan ke hal yang lain.
★ Pai yang sudah mengrimkan sinyal-sinyal untuk memberikan Ghaza adik. Tapi karena beberapa hal yang perlu kupertimbangkan, aku belum ingin menambah anak lagi. Kecuali satu sarat telah terpenuhi 😝.
★Aku berhasil membuat video berdurasi semenit dan kuuplod di instagram. Video itu jauh dari sempurna, tapi aku menganggapnya sebuah langkah maju yang sangat berarti. Hal itu memacuku untuk membuat video lebih banyak lagi.
★ Hanya 47 buku yang berhasil kutamatkan dalam setahun, dan dari 47 buku itu lebih banyak buku-buku yang kubaca kembali (reread) dibandingkan buku baru. Sepertinya memang setelah memiliki Ghaza untuk mencapai target 100 buku per tahun adalah hal yang mustahil. Karena itu untuk 2019 ini, aku menargetkan hanya membaca 60 buku pertahun saja, berarti 5 buku per bulannya.
★ Kondisi mukaku yang sudah membaik dibandingkan akhir tahun yang lalu, yang mengalami breakout parah. Setelah menganalisa segala faktor dan berusaha mengatasinya, alhamdulillah muka ku ini sudah mulai membaik. Belum kembali ke kondisi mulus nan cemerlang seperti sebelumnya, tapi sudah lumayanlah. Tahun depan kudu kembali mulus lagi pokoknya! Huhuhuhu...
Baca juga: Ada Apa Dengan Kulitku?
★ Aku menyadari blog yang merupakan media tulisan kini mulai ditinggalkan, orang-orang pun kini malas meng-klik link yang ada, mereka lebih senang menonton video. Tapi buatku yang lebih menyukai membaca dibandingkan menonton, menulis dibandingkan bercerita langsung, dan jauh lebih baik dalam hal menulis akan selalu lebih menyukai blog dibandingkan vlog. Meskipun hal itu telah ketinggalan zaman...
Jadi itulah beberapa highlight di 2018 yang sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang terekam dan kuabadikan di catatanku, tapi aku memilih untuk menjadikannya konsumsi pribadi saja 😊.
Selamat tinggal 2018, selamat datang 2019 💕