Hari Yang Tak Biasa
September 04, 2015
Ini
waktu yang santai, waktu di mana kau bisa menikmati kesendirianmu. Melakukan
hal-hal yang kau sukai atau hanya duduk tenang mengambil napas. Terserah kau.
Senja telah pergi, magrib telah usai, Perempuan Itu memilih duduk di beranda
rumahnya menyesap susu coklat hangat dari mug putih besar bermotif setangkai
bunga. Sebenarnya ia sangat ingin minuman yang dingin, susu coklat dingin
mungkin? Tapi angin malam begitu kencang bertiup, meskipun yang ia tiup adalah
hawa panas yang tidak memberikan kesejukan. Tapi Perempuan Itu tidak ingin
mengambil resiko terkena flu. Maka ia duduk ditemani susu coklat hangat dan
gabin bersalut gula.
Susu
coklat? Bukan teh?!! Disaat Gadis Kecil tidak sedang berkunjung?!! Ya, ini
memang hari yang tidak biasa. Perempuan Itu sedang mengabaikan kebiasaannya
hidup sehat demi tubuh yang ia puja. Ada yang berubah pada tubuhnya dan gula
adalah satu-satunya makanan yang begitu ikhlas masuk ke dalam tenggorokannya.
Yang bisa betah berada di dalam perutnya dan pada akhirnya dicerna lambungnya.
Maka beri ia gula. Gula, gula, gula dan ia akan melahapnya dengan rakus.
Sambil
mengunyah satu… dua… tiga… dst… gabin yang terletak dalam wadah plastik
berwarna ungu, ia memandang purnama yang melayang di atas sana. Purnama yang
masih tergantung rendah di kaki langit, bulat besar dan berwarna keemas-emasan.
Apakah kau menyadari beberapa hari ini purnama selepas magrib begitu indah?
Perempuan
Itu hanya melamun, membiarkan pikirannya kosong. Damai. Tenang. Keheningan
hanya dipecahkan suara serangga malam, gemerisik dedaunan yang ditiup angin,
dan suara samar kunyahannya. Ya, ini hari yang tak biasa. Biasanya pikirannya
tak pernah kosong, otaknya selalu sibuk mengolah berbagai informasi; khayalan,
cerita dan kenyataan yang saling tumpang tindih, percakapan-percakapan yang
saling sahut-menyahut, serta pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban dan
memunculkan pertanyaan lainnya. Sibuk, sibuk, sibuk. Dan kini, mungkin ada
baiknya, otaknya mendapatkan waktu berlibur.
Senja
tadi, Lelaki Mentari baru saja pergi. Setelah satu lagi hari yang menyenangkan
bersamanya, kini ia seorang diri (lagi) di rumahnya. Biasanya, selepas
kepergian Lelaki Mentari ia akan kembali keaktifitasnya sehari-hari dan otaknya
akan dua kali lebih sibuk dari biasanya. Tapi ya, seperti yang kukatakan sedari
awal, ini hari yang tidak biasa.
Mungkin
ini ada hubungannya dengan Lelaki Mentari. Kepergiannya atau mungkin
kebersamaan mereka seharian itu atau mungkin percakapan yang terjadi di saat
itu. Tapi mungkin juga tidak. Siapa yang tahu perihal seseorang kecuali orang
itu sendiri? Mungkin…
![]() |
Yang
pasti Perempuan Itu hanya ingin duduk tenang sambil minum susu coklat dan
ngemil gabin. Tenang. Damai. Tak merisaukan apa pun. Tak memikirkan apa pun.
Hanya memandang purnama yang kini semakin tinggi dan berwarna keperakan…
18 Comments
perempuan yang dalam kesendirian di suatu senja.. entah siapa perempuan itu namun jika ia-nya dan perempuan diganti dengan aku, 3x baca artikelnya dengan mengganti subjek didalam cerita.. ada rasa yang berbeda.. like me.. it's me.. thanks alot..
ReplyDeleteDia hanya Perempuan Itu mbak, tak bernama ^^
DeleteTerimakasih sudah membacanya~
Coba lihat di KTP, kan ada namanya
DeleteAh....kapan rasanya seperti itu santai sendiri wkwkw... :v me time dah lupa wes semenjak ada anak :v *curcol
ReplyDeleteMungkin bisa curi-curi kesempatan di pagi hari mbak ^^ sebelum anak-anak pada bangun ^^
DeleteGabin itu apq kak
ReplyDeleteiya gabin itu apa ya? baru denger
DeleteSerius kalian gak tau gabin .-. hahaha ituloh kreakers/biskuit yang biasa diminum dengan teh >.< salah satunya bermerk Malkis
Deletebest moment in my life. sendiri dan susu cokelat heheh
ReplyDelete*tosss* ^^
Deletekita cocok dengan Gadis Kecil ^^
ah narasi yang bagus, ngalir banget ceritanya enak dibaca, sendiri ewmang paling enak itu susu coklat, tapi aku gak tahu gabin itu apa
ReplyDeleteTerimakasih ^^
DeleteBiasanya cowok sukanya kopi si :p MASA SIH GAK TAU GABIN >.< Googling deh, biskuit gabin u.u
fiksi apa nyata? kaya cerpen haha
ReplyDeleteFiksi ^^ di blog ini yang berlabel Sebuah Cerita itu fiksi ^^
Deleteme time banget ini intinya, sendiria tak diganggu oleh apapun
ReplyDeleteBetullllllllll ^^
Deletenyeruput secangkir minuman ditemani snack itu suasana surga bangeeeeeeeet, simply happiness lah istilah kekiniannya....
ReplyDeletenice thought eniwei :)
Nah!!! ^^
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.