[Review] Lulur Malih Warni Sariayu Martha Tilaar

January 06, 2015

Holaaaaa ^^
Apa kabar???

Di hari selasa ini aku mau review Lulur Malih Warni keluaran Sariayu Martha Tilaar.




Ini kali pertama aku nyobain lulur keluaran Sariayu dan cukup bersemangat saat mencobanya. Oh ia, perawatan kulit yang paling rutin aku lakukan ya ini, luluran. Kalau lagi rajin, aku luluran dua kali dalam seminggu, kalau malasnya datang ya setidaknya sekali dalam seminggu aku paksaain diri untuk luluran.

Luluran itu bagus loh buat kulit kita, mengangkat kotoran yang menempel di badan – yang tidak dapat dibersihkan oleh sabun – dan juga mengangkat kulit yang mati. Plus badan kita juga jauh lebih cerah. Cerah bukan berarti putih loh ya. Karena warna kulit kita itu udah warisan dan pemberian dari Allah jadi ya syukuri saja. Oke-oke kok aku jadinya malah ceramah yak, hehehehe.

Product Description



Lulur Malih Warni diformulasikan dengan bahan rempah herbal dan bunga tropis bermanfaat untuk mengharumkan tubuh, mencerahkan kulit, dan menjaga kelembapan kulit agar tidak kering.

Komposisi/Ingredients


Curcuma Heyneanae Rhizoma, Curcuma Xanthorrhiza Rhizoma, Mesua Ferrea Flower, Saussurea Lappa Root Powder, Curcuma Domestica Rhizome, Vetiveria Zizanioides Root, Uncaria Gambir Extract, Cananga Odorata Flower, Jasminum Sambac Flower, Foenigraeci Semen, Trigonella Foenum Graecum (Fenugreek) Seed, Santalum Album Wood, Nyctanthes Arbor – Tristis Flower, Ligusticum Acutilobum, Fragrance, Cananga Odorata Flower Oil.

Kalo ada yang hapal nama-nama ilmiah tanaman pasti ngeh dong ya kalo lulur ini dibuatnya dari bahan-bahan alami seperti kunyit, melati, gambir, dan kenanga (emang kamu hapal? Enggak si… tapi itulah fungsinya om google.!!! HAHAHAHAH). Terussss lulur ini no animal testing dan ada label halalnya.


Packaging

Dikemas dalam plastik (?) dengan latar berwarna hijau yang adem banget dilihatnya. Warna hijaunya juga mewakili “alami”-nya lulur ini. Bunga melati di depan kemasan lulur ini juga semakin mempermanis tampilannya. Cukup simpel menurutku. Dannnn pas googling aku nemu packagingnya yang dulu, yang menurutku jauh lebih cantik dan berkelas. Mengingatkan akan putri keraton~
packaging yang dulu.

Kalo aku sih ngerasa Indonesia banget saat melihat desainnya. Benar gak? Bagaimana menurut kalian?

Yang suka travelling mungkin akan menyukai packaging lulur ini dengan isinya yang 10g saja, hanya untuk sekali pemakaian, membuat lulur ini mudah diselipkan ke ransel ataupun koper.
 

Texture, Color & Scent

Lulur ini berbentuk bubuk dan warnanya kuning tai kunyit atau temulawak gitu. Wanginya sama dengan lulur kuning kebanyakan, beraroma rempah, cuma samar-samar tercium bau segar bunga.


Aku pribadi suka dengan baunya. Seperti sedang berada di spa-spa di Bali atau di spa Martha Tilaar (yaiyalah) gitu. Bikin rileks saja buatku.

How to Us

  • Serbuk lulur dicampurkan dengan air secukupnya. Kalau aku airnya kuganti dengan air sari mawar.
  • Oleskan campuran di seluruh tubuh, kaki dan tangan. Biarkan setengah kering, lalu gosoklah perlahan-lahan hingga kering dan berjatuhan bersama dengan kotoran kulit.
  • Bilaslah dengan air hangat. Hmmm… pas aku memakai lulur ini, saat itu cuaca sedang panas-panasnya, gak kebayang banget kalau harus dibilas dengan air panas lagi. Aku cuma membilasnya dengan air yang bersuhu ruangan dan sekaligus mandi deh.

Over All

Ada perasaan bersih setelah luluran dengan menggunakan lulur ini, yiahh tidak begitu wow memang, sama saja seperti saat luluran dengan lulur apapun. Aku sih suka-suka saja, terutama perasaan rileks yang timbul karena baunya yang enak. Kulitku yang bawel ini pun tidak menunjukkan reaksi alergi.

Kulit pun terasa lembab dan jauh lebih cerah. Hanya saja perasaan bahwa kulit menjadi jauh lebih cerah mungkin karena setelah lulurnya digosok (sebelum dibilas) warna kulit kita menjadi kekuningan.  Hmmm bahkan setelah mandi warna kuningnya itu nempel di kuku dan sela-selanya, mungkin akan hilang jika dibilasnya dengan air panas, tapi cukup mengganggu buatku, serasa kita terserang penyakit kuning. Yiahhh itu salah satu alasan kenapa aku rada malas luluran dengan lulur kuning si atau membuat lulur menggunakan temulawak ataupun kunyit.

Terus aku rasa isi lulur ini sangat sedikit. Sebungkus tidak cukup untuk meluluri seluruh badanku, apa lagi untuk daerah-daerah tertentu aku biasanya melulurnya dua kali. Cukup ribet jika membeli berbungkus-bungkus untuk pemakaian sebulan.

Ada yang sudah pernah mencoba lulur ini juga? Share pengalamannya juga dong di sini ^^ Aku tunggu ya~

You Might Also Like

6 Comments

  1. Lulurnya mirip sm lulur yg suka dijual mbak jamu dehh..
    Yakin msh alami lulurnya :D
    .. Dibanding merk lain yg kdng lulurnya udh berwarna warni dan wangi-wangi menyengat..Juga gk ada lebel halalnya :\

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huwaaaa di sini sudah jarang banget ada Mbak Jamu ›.‹ *envy*

      Delete
  2. Skrg sdh ga product lg ya

    ReplyDelete
  3. Saya pake lulur ini dr jaman SD sampe jd ibu2 beranak 2...untuk hilangin hitam bekas gatal2 alergi..setiap minggu pagi pasti luluran..

    ReplyDelete
  4. Masih dijual kok di lotteria.aku abis pake dan emg jadi kuning semua kuku sama jari tp daki keangkat banyak banget trus udahannya jd kaya bersih bgt gitu

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.