Rumplestiltskin

November 26, 2014


Rumpelstiltskin
Ilustrasi dan desain grafis : Zapp
Diceritakan kembali oleh: Robyn Bryant

Edisi bahasa Indonesia diterbitkan oleh
PT. Duta Sarana Express International, Jakarta
@ 1995 Tormont International Ltd.
Cetakan pertama 2002
Hak cipta dilindungi undang-undang

Siapa yang sudah pernah membaca dongeng tentang Rumpelstiltskin? Sudah dong ya pastinya?!! Jika belum mari saya ceritakan... (saya tidak menganggap ini spoiler soalnya dongeng ini sudah bertebaran di mana-mana, tinggal klik Rumplestiltskin di google, tapi jika tidak berkenan silahkan tidak membacanya)

Adalah seorang pemintal yang miskin yang dipanggil oleh raja karena ia belum membayar pajak. Karena tidak memiliki apa-apa lagi, selain putrinya yang cantik, maka sang pemintal berbohong dan mengatakan bahwa putrinya dapat memintal jerami menjadi emas. Tertarik mendengar hal tersebut, raja memerintahkan pemintal itu untuk membawa putrinya ke istana.

Sesampainya di istana, putri si pemintal itu dibawa oleh raja kesebuah ruangan yang penuh dengan jerami. Raja memerintahkannya untuk mengubah seluru jerami yang ada di ruangan itu menjadi emas hingga esok pagi, jika tidak, ia akan dihukum. Tidak tahu harus bagaimana, ia menjatuhkan dirinya ke lantai dan menangis.

Tiba-tiba ada seorang lelaki aneh bertubuh pendek membuka pintu dan masuk. Kemudian ia bertanya kepada putri si pemintal menagapa ia menangis. Berceritalah putri si pemintal itu kepadanya. Mendengar ceritanya, lelaki aneh tersebut menawarkan bantuannya dengan syarat putri si pemintal harus membayarnya. Putri si pemintal memberikannya kalungnya, lelaki aneh itu lalu duduk di kursi mesin tenun dan mulai menenun. Ketika pagi tiba, semua jerami telah berubah menjadi emas.


Raja yang melihat kamar itu penuh dengan emas menjadi serakah. Dibawanya putri si pemintal itu ke ruangan yang lebih besar dan dipenuhi jerami yang lebih banyak. Dia memerintahkan putri si pemintal menenun semua jerami yang ada menjadi emas. Malam itu, si lelaki aneh menemukan putri si pemintal menangis lagi. Kali ini dia setuju membantu putri si pemintal dengan imbalan cincin emas putri si pemintal.

Ketika raja melihat begitu banyak emas, ia menjadi lebih serakah lagi. Ia mengunci putri si pemintal dalam ruangan yang sangat besar dan penuh dengan jerami. Kali ini ia berjanji pada putri si pemintal akan menjadikannya permaisuri jika keesokan paginya semua jerami itu telah berubah menjadi emas.

Malam itu si lelaki aneh muncul kembali, sayangnya kali ini putri si pemintal tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan kepadanya. Lelaki aneh itu membuat putri si pemintal berjanji, setelah menikah, anak pertamanya akan ia serahkan kepada lelaki aneh tersebut. Keesokan harinya, raja yang melihat tumpukan emas itu sangat bahagia. Ia pun menepati janjinya dan menikahi putri si pemintal dan menjadikannya permaisuri.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang bayi perempuan.


Sang ratu telah melupakan si lelaki aneh, tapi pada suatu hari ia muncul dan menagih janjinya. Sang ratu menawarkan seluruh hartanya kepada lelaki aneh itu, asalkan ia dapat memiliki putrinya. Tetapi lelaki aneh itu menolak, ia berkata sesuatu yang hidup lebih berharga baginya dibandingkan semua harta di dunia. Mendengar itu sang ratu lalu menangis. Akhirnya lelaki aneh itu memberikan waktu tiga hari kepada ratu untuk menebak namanya, jika ia berhasil, ia boleh memiliki anaknya.

Singkat cerita, meskipun tidak mudah, ratu berhasil menebak nama lelaki aneh itu, Rumplestiltskin. Sangat marah, Rumplestiltskin menghentakkan kakinya dengan keras sehingga lantai  yang diinjaknya pecah dan ia pun hilang ke dalam lubang dan tak pernah terlihat lagi. Ratu, raja, dan anak perempuannya, hidup bahagia selamanya.


Saya tidak ingat bagaimana kesan saya saat mendengar kisah Rumpelstiltskin sewaktu kecil. Apakah saya menyukainya? Apakah tidak? Yang saya ingat hanya kemampuan Rumplestiltskin memintal jerami menjadi emas. Itu saja. Saat menonton serial Once Upon A Time saya pun penasaran dengan kisah Rumplestiltskin ini sehingga googling sana sini dan akhirnya membeli buku ini.

Saya pribadi sangat kesal pada kisah ini. Banyak hal bodoh dalam dongeng ini bagi saya. Pertama, mengapa raja percaya pada pemintal yang miskin yang tidak lagi mampu membayar pajak bahwa putrinya mampu memintal jerami menjadi emas? Jika memang benar, seharusnya pemintal itu telah menjadi orang kaya dan mampu membayar pajak! Tapi okelah, mari kita berandai-andai sang raja hanya ingin memiliki putri sang pemintal atau hanya ingin membuktikan kebohongan sang pemintal agar dapat menghukumnya. Saya mencoba menerima kebodohan pertama...

Lanjut pada kebodohan yang kedua, putri sang pemintal memiliki kalung dan cincin emas yang ia berikan kepada Rumplestilskin. Loh?! Loh!!! Kalung dan cincin emas itu bukankah bisa dijual untuk membayar pajak? Sehingga si pemintal tak perlu berbohong dan menyerahkan putrinya? Errr.... tapi mari kita berpikir positif lagi, mungkin saja pemintal merasa kedua benda itu adalah milik putrinya bukan miliknya, dia tidak memiliki hak pada kedua benda tersebut. Tapi memiliki hak pada putrinya dan menyerahkannya pada raja? Errrrr... Di versi lainnya, saya membaca bahwa kedua benda tersebut tidak bernilai banyak, tetapi adalah milik istri si pemintal yang diwariskan kepada putrinya, sehingga kedua barang itu memiliki kenangan yang besar dan mengingatkan putrinya kepada almarhum ibunya. Jadi baiklah... anggap saja kedua benda itu tidak bernilai dan tidak cukup dipakai untuk membayar pajak.

Kebodohan ketiga dan yang paling fatal bagiku... dengan enteng saja putri si pemintal menikah dengan raja yang tamak itu? Yang telah memberinya tugas yang mustahil dengan ancaman jika tidak berhasil akan menghukumnya? Duh... Tapi baiklah anggap saja si putri pemintal ini punya obsesi jadi permaisuri dan gila harta u.u Atau mungkin kalian suka versi yang lebih terhormat, putri si pemintal ini tidak berdaya, tidak bisa menolak dan dengan sabar serta ikhlas menjalani hidupnya. Menerima dan memutuskan mencintai suaminya apa adanya. *plok plok plok*

Entah mungkin saja anak-anak akan menikmati cerita ini, tapi bagi saya cerita ini terlalu dipenuhi hal-hal bodoh. Yang saya paparkan di atas itu hanya beberapa dari hal-hal bodoh yang ada di kisah ini.

Jadi pesan moral dari cerita ini; “Berjanjilah apa saja jika kau dalam kesulitan demi menyelamatkan hidupmu, setelah itu berkompromilah demi tidak melaksanakan janji tersebut. Kemudian hiduplah bahagia selamanya”. Sekian.

Untungnya ilustrasi di buku ini, meskipun bukan tipe ilustrasi favoritku, tetap layak untuk di koleksi. Apakah saya akan membiarkan anak saya nantinya membaca buku ini? Tentu saja, tetapi saya harus berada di dekatnya saat itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanya. Hahahaha gaya banget ya, padahal menjawab pertanyaan keponakanku saja saat ini saya sudah kelimpungan.


NB: Cerita Rumplestilskin favoritku adalah versi serial Once Upon A Time!!!

You Might Also Like

1 Comments

  1. Di versi yang saya baca (edisi bahasa Indonesia, awal 1970-an) lumayan beda. Lupa detailnya, tapi lebih fokus ke pengungkapan nama si 'orang' aneh. Merasa tak akan ada yang mampu menebak namanya, di persembunyiannya yang misterius dia selalu berjalan sambil bernyanyi riang: "Niminiminot, namaku Tom-ti-tot!" (dan yang menebak juga harus berdendang: "Niminiminot, namamu Tom-ti-tot"). Hebat nian pengalih bahasanya (entah siapa), karena ceritanya lucu dan seru—menghibur sekali. :D

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.