Hanya Keluhan
10:23 pm
Sesuai judulnya,
postinganku kali ini hanyalah berisikan keluhan...
Sedari kecil aku
diajarkan untuk tidak banyak mengeluh, menerima hal-hal yang terjadi dengan
rasa syukur. Jika yang terjadi itu tidak sesuai harapan, saya tidak dianjurkan
untuk mengeluh tetapi berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengubah hal tersebut
menjadi sesuai yang saya inginkan. Tentunya dengan cara yang baik dan jangan
sampai melukai perasaan orang lain. Jika telah berusaha tetapi hal yang saya
inginkan tetap tidak terwujud, saya diajarkan untuk pada akhirnya berlapang
dada menerima hal tersebut. Apalagi jika hal tersebut memang sesuatu yang
diluar kuasa manusia untuk merubahnya.
Tapi namanya manusia
ya, kadang kebutuhan untuk mengeluh itu tidak tertahankan lagi. Karena
pelajaran yang ditanamkan sedari kecil dan mungkin sudah menjadi kebiasaan, aku
sangat tidak nyaman mengucapkan hal-hal yang ingin kukeluhkan. Aku juga tidak
suka melihat orang yang sedikit-dikit mengeluh, bawel amat dan membuat kupingku
panas. Biasanya jika ada hal-hal yang tidak kusukai aku menjadi grumpy dan
malas ngomong, ya tidak baik juga si. Semenjak SMP aku menemukan pelampiasan
mengeluh yang paling ampuh, dengan menulis. Menuliskan segala kekesalanku,
hal-hal yang tidak kusukai yang berakibat pada moodku yang buruk, segalanya
yang ingin kukeluhkan. Dan kali ini aku ingin mengeluh....
Makassar belakangan ini
sungguh panas. Ia, Makassar memang selalu panas, hanya saja panas kali ini
sangat kelewatan, sudah tidak tertahankan lagi. Muka dan hampir seluruh badanku
sudah dipenuhi bintik-bintik merah, seperti biji keringat. Atau memang biji
keringat? Tampilanku sudah seperti kepiting rebus. Ditambah lagi nyamuk yang
sangat banyak berkeliaran. Yang mengisap darah secara sadis, kaki mulus saya
menjadi korbannya. Memakai rok selutut apalagi hotpans terasa memalukan, sebentara
jika ditutup rok panjang atau celana jins panjang malah membuatnya semakin
gatal, dan bintik merah seperti di badanku malah menyebar ke kaki. Aihhh ini
yang orang bilang seperti memakan buah simalakama. Puncaknya hari ini,
bercermin tidak membahagiakan seperti biasanya, malah membuatku setress, dan
PDAM malah mematikan airnya, entah ada perbaikan atau bagaimana. Sore saat air
mengalir malah berbau, seperti bau tidak enak saat kita berdiri di samping got
yang penuh sampah dan mampet. Duhh...
Maka dari itu saya
tidak tahan lagi!!!! Mau mengeluh di sini, ngomel-ngomel di sini T_______T
Di kota kalian apakah
juga sedang panas-panasnya?
Banyak nyamuk?
Air mengalir lancar dan
jerni serta tidak berbau?
4 komentar
selamat menikmati, hahahaha! Iya deh daripada ngomel2 mending nulis ya kan...
ReplyDeleteBegitulah T______T ngomel lewat tulisan tidak dikategorikan ngomel juga ya?!! ._.
Deletekamu orang makasar? baru tau.
ReplyDeleteak lagi di Manado, kosan ku di pingggir laut jadi klo masalah panas udah biasa.
Kerja di Menado Om?
DeleteAku dari lahir tinggal di Makassar dan memang ia Makassar selalu panas, tapi kali ini panasnya kelewatan Om T_T udara diam gitu, gak ada angin sedikitpun u.u
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.