Noddy Bertamasya ke Pantai
April 05, 2014
Noddy At The
Seaside
By Enid
Blyton
Text
copyright @ Darrel Waters 1953
Ilustration
by Beek
Ilustration
copyright @ Macdonald & Co (Publisher) Limited
Noddy
Bertamasya ke Pantai
Alih
bahasa: Widya Kirana
Cetakan
kedua, Januari 1990
Suatu pagi, ketika Noddy
masih tertidur pulas, Telinga Lebar mengayuh sepeda memasuki halaman rumahnya,
lalu mengetuk pintu. Keras sekali ia mengetuk. Noddy terbangun dengan kaget,
hampir saja terjatuh dari tempat tidurnya. Ketika pintu terbuka, Telinga Lebar
pun masuk, wajahnya tersenyum riang. Ia berkata ingin sarapan di rumah Noddy
sambil menceritakan rencananya yang hebat kepada Noddy. Rencana hebat itu
adalah bertamasya ke pantai!!!
Noddy yang tak tahu apa
itu pantai, berenang, bermain pasir, dan mendayung sangat bersemangat
mendengarkan rencana Telinga Lebar. “Ke pantai pasti mengasikkan”, pikirnya
saat itu. Setelah mencuci piring-piring kotor, membereskan tempat tidur, dan
membersikan rumah, Noddy pun berkemas dan siap untuk pergi berlibur bersama
Telinga Lebar. Dengan mengendarai mobil mereka pun menuju pantai...
“Kami tamasya ke
pantai,
Mendayung dan
bersantai.
Membangun istana pasir,
Lalu berendam dalam
air,
Asyik bermain sampai
sore.
Hip! Hip! Hore!”
Menarik membaca kembali
serial Noddy, saya sangat terpesona pada kepolosannya. Saya jatuh cinta
(LAGI!!!!) pada sosok rekaan Oma Blyton ini. Membaca kembali serial Noddy ini,
saya jadi tahu bagaimana takjubnya seorang anak-anak ketika melihat dunia...
semuanya terlihat ajaib dan luar biasa.
Di buku ini sendiri
diceritakan bagaimana Noddy dan Telinga Lebar pergi berlibur ke pantai. Mereka
bermain pasir, berendam di air, bertemu teman-teman baru, dan berkemah di
pantai. Yang awalnya Noddy sangat takut dekat-dekat dengan laut, menghadapi
pasang untuk pertama kalinya, tidur di dalam tenda, menangkap kepiting, bermain
kapal layar, menyaksikan tidakan heroik mobil, dan menghadapi badai, semuanya
diceritakan sedemikian rupa sehingga saya merasa geli dan semakin gemas saja
dengan Noddy ini. Di buku ini, kepolosan tidak hanya pada Noddy, Telinga Lebar
yang bisanya digambarkan dewasa, memperlihatkan sisi kepolosannya yang
menggemaskan.
Di buku ini pun
dikisahkan bahwa salah satu hal yang menyenangkan dari berlibur adalah pulang
ke rumah...
“Betapa senagnya pergi
tamasya
Berlibur ke pantai yang
indah
Meski asyik tidur di
tenda
Lega hati kembali ke
rumah,
Pulang~
Pulang~
Sungguh SENANG pulang
ke rumah!”
Oh ia aku perhatikan
penerjemah di buku ke tujuh Noddy ini berbeda pada penerjemah buku ke
limanya...
Dan ya, buku ini bacaan
wajib deh buat anak-anak, juga buat yang doyan baca buku anak-anak seperti saya
^^
Nostalgianya terasa
banget ^^
2 Comments
Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeenn sukaaaa!
ReplyDeleteNoddy emang keren >.<
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.