Bagaimana Perempuan Itu Bertemu Lelaki Mentari
12:45 am
Seingatku hari itu
seperti hari-hari biasanya, tak ada yang istimewa. Perempuan Itu berbaring di
tempat tidurnya, bermalas-malasan sambil membaca sebuah buku. Belum terlalu
lama, dia memilih berpisah dengan seorang lelaki yang tak bisa membuatnya
merasa betah dan aman. Mesipun begitu, dia masih sering terkenang lelaki itu.
Merasa sedih dan sangat kesepian. Di usia yang masih terbilang muda, dia telah
berharap menemukan seseorang yang akan mendampinginya seumur hidup, yang dapat
membuatnya merasa aman dan tidak sendirian, yang membuatnya bebas melepas
topeng kuatnya dan menjelma menjadi Gadis Kecil. Dia lelah bertingkah kuat dan
baik-baik saja. Dia lelah menyimpan amarah yang membara di dadanya. Amarah yang
entah ditujukan pada siapa.
Dia pun ingin seperti
manusia lainnya, memiliki sesorang yang ketika ia sedih, dia dapat menangis
didepannya tanpa merasa malu, ketika dia membutuhkan sesuatu ia dapat meminta
kepadanya tanpa merasa seperti pengemis, ketika membutuhkan pertolongan dia tak
segan meminta kepadanya tanpa melukai harga dirinya, dan seseorang yang bisa
membuatnya bercerita tentang segala hal, tentang dirinya, tentang pemikirannya
tanpa membuatnya merasa seperti menelanjangi dirinya. Singkatnya dia membutuhkan
dan mencari seseorang yang bisa membuatnya nyaman... Bukannya dia tidak
memiliki keluarga dan teman, hanya saja dia tetap tak bisa terbuka pada
keluarga dan teman-temannya itu. Ada yang menahannya, entah keangkuhan atau
harga diri yang terlampau tinggi. Ia kesepian bahkan ditengah keramaian. Bahkan
ketika ditengah-tengah keluarganya, maupun ketika bersama teman-temannya.
![]() |
gambar di ambil di sini |
Disaat telah tenggelam
pada bacaannya itulah Perempua Itu merasa haus. Ia pun meletakkan bukunya dan
turun untuk mengambil segelas air. Dan saat itulah dia bertemu Lelaki Mentari.
Apa saat itu juga ia jatuh cinta? Mungkin tidak, Perempuan itu hanya merasa
tertarik pada pemilik mata berwarna cokelat itu. Tentu saja saat itu dia belum
tahu warna mata Lelaki Mentari, tapi ya dia telah tertarik padanya. Ada yang
menarik pada diri lelaki itu... Dia tersenyum mengambil air lalu kembali lagi
ke atas melanjutkan bacaanya. Saat itu dia tak pernah berfikir bahwa orang
itulah yang telah ia tunggu kedatangannya sekian lama... Siapa yang dapat mengira dan menebak di mana kalian akan bertemu jodoh kalian?
Setelah itu pun bukan hal yang mudah untuk mereka. Banyak hal yang harus mereka sesuaikan antara satu dengan lainnya. Banyak belajar mengerti dan memahami, melepaskan egoisme masing-masing. Lelaki Mentari pun bukan lelaki yang Perempuan Itu impikan, bukan kesatria berkuda hitam, hanya lelaki biasa. Mungkin juga Perempuan Itu bukan perempuan yang Lelaki Mentari itu impikan. Tapi toh ternyata mereka mampu terus bersama. Dan itulah yang paling penting.
Dan kini sebentar lagi
mereka akan mengikat kebersamaan selama enam tahun lebih itu dalam sebuah
ikatan abadi... karena yang Perempuan Itu inginkan ikatan itu tidak hanya
hingga maut memisahkan, tetapi hingga dikehidupan selanjutnya... siapkah kau
untuk itu Lelaki Mentari?
Sampai jumpa di tanggal
31 Mei ^^
Aku mendoakan kalian
dan berharap semuanya akan berjalan lancar~
4 komentar
Tuhan selalu tau apa yang kita butuh bukan apa yang kita inginkan
ReplyDeletesalam
lelaki mentari
Iyap betul ^^ hehehe
DeleteMei?
ReplyDeleteAlangkah indahnya bulan itu.
Selamat menikmati proses, dan menuai kebahagiaan
:D
inginnya mi adik Meike hadir di momen istimewa itu
ReplyDeletekuucapkan selamat ya kak dan doa agar segala persiapannya berjalan dengan lancar
happy for both of you :*
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.