Noddy Membalas Budi
February 22, 2014
Well Done
Noddy
By Enid
Blyton
Copyright @
Enid Blyton
as to the
text here in and Sampson Low, Marston & Co. Ltd.
as to
the artwork here in 1952
Ilustration
by Beek
Noddy
Membalas Budi
Alih
bahasa: Indri K. Hidayat
Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
pertama: Desember 1985
Cetakan
kedua: Juli 1988
59 Hlm
Pagi itu Noddy sangat
bahagia, ia baru saja membelikan mobilnya lampu baru. Cukup lama juga ia
menabung untuk membelikan mobilnya lampu baru tersebut. Tukang susu yang datang
setiap pagi mengatakan bahwa Noddy
adalah mainan yang beruntung karena mempunyai rumah mungil, mobil bagus, dan
kawan sejati. Tentu saja yang dimaksud kawan sejati oleh si tukang susu adalah
Telinga Lebar. Noddy pun sependapat, Telinga Lebar memanglah kawan sejatinya.
Ia selalu menolong Noddy bila dalam kesusahan. Sekali-kali, Noddy pun ingin
membalas budi, membalas kebaikan Telinga Lebar kepadanya.
Tak disangka-sangka
kesempatan untuk membalas budi itu pun datang. Saat akan menuju rumah Noddy
untuk makan siang bersama, Telinga Lebar mengalami kecelakan. Dia menabrak Pak
Jumbo dengan sepedanya, kepalanya luka dan sepedanya pun hancur. Malang sekali
Telinga Lebar saat itu. Noddy pun membawa Telinga Lebar ke rumahnya dan berniat
merawat Telinga Lebar hingga sembuh.
Berbagai hal Noddy
lakukan agar Telinga Lebar merasa nyaman dan cepat sembuh. Pak Dokter Beruang
yang memeriksa keadaan Telinga Lebar berpesan kepada Noddy agar si sakit
beristirahat di tempat tidur beberapa hari dan usahakan agar dia tidak terlalu
banyak berfikir. Sayangnya, Telinga Lebar sangat merasa sedih atas hancurnya
sepedanya. Itu sepedanya satu-satunya, saat ini dia tidak memiliki uang untuk
membeli sepeda yang baru, padahal rumahnya jauh di dalam hutan. Noddy sangat
ingin membantu Telinga Lebar, tapi dia pun sudah tidak memiliki tabungan lagi,
uang di kotak tabungannya sudah dia belikan lampu mobil. Untungnya Noddy adalah
mainan yang cerdik, ia pun beusaha mencari uang untuk membelikan Telinga Lebar
sebuah sepeda...
Dapatkah Noddy
mengumpulkan uang untuk membeli sepeda baru untuk Telinga Lebar?
Serial Noddy ini adalah
buku favorit semasa saya kecil, buku terfavorit dari yang terfavorit pokoknya.
Saking senangnaya pada buku ini dan ilustrasi di dalamnya, saya pun
menggunting-guntingnya menjadi bongkar pasang (paper doll) atau hanya untuk
saya tempelkan di lemari. Hiksss.... saya sebel banget dengan kenakalan saya
sewaktu kecil itu, hingga banyak buku-buku semasa kecil saya tak terselamatkan.
Buku ini pun sudah
terbilang sangat langka ya dipasaran? Susah sekali untuk mengoleksi buku ini
kembali. Selain sepertinya Gramedia tidak lagi menerbitkannya ulang, saya pun
berniat hanya mengoleksi yang covernya seperti ini. Seperti punya saya
dahulu...
Sudah banyak toko buku
yang saya titipi untuk mencarikan saya serial Noddy ini, dan syukurlah saya
mendapat buku ini dan ketiga buku Noddy lainnya di Ku Cinta Buku
Membaca kembali Noddy
membuat saya banyak bernostalgia... saya diingatkan kembali betapa saya sangat
menyukai Noddy dan kawan-kawannya di Negeri Mainan. Noddy yang begitu polos dan
sangat pintar membuat lagu dan menyanyikannya ^^
Ada adegan di buku ini
di mana dengan polosnya Noddy menanam permen, berharap permen-permen itu segera
tumbuh dan berbuah, sehingga dia dapat membelikan Telinga Lebar sepeda baru.
Dengan rajin ia menyiram permen-permen tersebut >.< arghhh gemes deh
pokoknya. Belum lagi sifatnya yang baik hati dan terlalu polos itu terkadang
malah dimanfaatkan oleh mainan-mainan yang jahat, tapi pada akhirnya Noddy
dapat mengatasinya.
Membaca kembali buku
ini membuat saya jatuh cinta kembali pada Noddy...
“Siapa yang paling baik di antara kita?
Ayo kita jawab bersama!
Orangnya pemalu bertubuh kecil?
Ah, itu namanya Noddy!
Ini dia bertopi biru,
Loncengnya berbunyi sepanjang hari,
Tak henti-hentinya ia tersenyum,
Hai, si kecil Noddy!
_Lagu yang dibuat Telinga Lebar untuk Noddy
Oh ia, buku ini adalah
buku ke lima dari serial Noddy dan diterbitkan tahun 1988! Lebih tua dari
saya... buku ini jauh lebih tua dari saya... bayangkan ia bertahan selama
dua-puluh-enam tahun! >.< Dan semoga akan tetap bertahan sampai di mana
saat buku-buku ini saya wariskan ke anak saya ^^
3 Comments
Aku selalu suka cerita-cerita seperti ini, jadi inget masa-masa kecil yang selalu haus akan bacaan seperti ini
ReplyDeleteBuku-buku seperti ini memang selalu membawa kita bernostalgia ^^
DeleteWaduh keingat masa kecil ku ...aku jg koleksi buki noddy ..sayang banget rumahku hancur saat kerusuhan ambon.. buku2 masa kecilku hilang semua..
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.