WONDERSTRUCK
By Brian
Selznick
Copyright @
2011 by Brian Selznick
All rights
reserved
Published
by arrangement with Scholastic Inc.
Ilustration
by Brian Selznick
Penerjemah:
Marcalais Fransisca
Penyunting:
Dhewiberta
Pemeriksa
aksara: Ifah Nurjany & Nurani
Penata
aksara: Iyan WB.
Perancang
sampul: Brian Selznick
Hak
terjemahan dalam bahasa Indonesia ada pada Penerbit Bentang
Penerbit
Mizan Fantasi
Cetakan 1,
November 2013
“We are all in the gutter but some of us are looking at the starts.”
Kawanan
serigala itu menatap Ben lekat dengan taring-taring putih berkilat dan lidah
merah menjulur. Mereka mulai berlari melintasi hamparan salju tak berbatas di
bawah terpaan sinar bulan. Jantung Ben berdegup bertalu-talu. Keringat mulai
mengucur deras. Mimpi yang sama. Apa maksud semua ini? Mengapa mimpi-mimpi itu
terus menghampirinya sejak kecelakaan itu terjadi? Andai Ben tahu, mimpi-mimpi
itu barulah awal dari rentetan kejutan dalam hidupnya dan... petunjuk berharga
untuk menemukan sang ayah yang lama menghilang.
Wonderstruck,
disanjung pembaca di seluruh dunia sebagai salah satu buku menakjubkan.
Ilustrasi yang sarat makna berpadu dengan teks yang mengalir menjadi satu
cerita yang utuh, membuat Selznick layak disebut genius.
“Kalau kau sampai tersesat, cari saja Bintang Utara yang akan menunjukkan jalan pulang.”
_Elaine, halaman 26
Semenjak kecelakaan
yang menewaskan ibunya, Ben dihantui mimpi buruk. Di dalam mimpinya
serigala-serigala itu mengejarnya—Ben tak mengerti mengapa mereka
membuntutinya, karena ia dulu sangat suka dengan serigala. Ia dan Ibunya bahkan
pernah melihat seekor serigala dari beranda depan rumah mereka. Baginya
serigala itu tampak indah dan misterius, seolah keluar dari buku cerita. Tapi
mengapa mereka kini “menghantuinya”?
Serigala yang menghantui mimpi Ben |
Ben |
Di suatu malam ketika
ia terbangun dari mimpi buruknya itu, tak sengaja ia mendengarkan percakapan
paman dan bibinya yang memperdebatkan perihal penjualan rumah peninggalan
Ibunya. Semenjak Ibunya meninggal, Ben memang tinggal bersama dengan paman dan
bibinya beserta kedua sepupunya, mereka bukan orang yang kaya, dengan adanya
Ben beban keuangan mereka pun bertambah. Merasa sedih, Ben yang tak bisa tidur
memutuskan meraih senter dan kotak harta karun miliknya. Kotak itu adalah
hadiah Natal tahun lalu dari ibunya. Dipenutup kotak itu ada ukiran seekor
serigala. Sambil menyentuh benda-benda yang ada di dalam kotak itu, Ben
mengenang mendiang Ibunya...
Saat dia bersandar di
ambang jendela, mengamati awan yang bergulung-gulung, masih sambil mengenang
mendiang Ibunya, sebuah bintang jatuh melintas membelah awan kemudian
menghilang. Ia pun mengucapkan keinginan tentang ibunya, yang ia tahu tak
mungkin akan terwujud.
Saat itulah dia melihat
sesuatu yang aneh. Di tengah siluet hitam rumahnya, delapan puluh tiga langkah
dari rumah bibinya, lampu menyala. Tirai di kamar ibunya menyala dengan warna
kuning terang. Kebingungan dan tanpa pikir panjang, dia pun pergi ke rumahnya
dan memasuki kamar ibunya...
Kenekatannya itu
membawanya pada petunjuk-petunjuk tentang siapa ayahnya dan di mana dia berada.
Tapi malam itu sedang berlangsung badai dan terjadi pemadaman listrik, petir pun
menyambar rumah Ben...
Dengan berani, Ben pun
pergi ke New York seorang diri, bermodalkan sebuah liontin yang di dalamnya ada
foto Danny, lelaki yang ia duga adalah ayahnya, dan sebuah buku, Wonderstuck,
yang di dalamnya ada sebuah pembatas buku dari toko buku Kincaid yang di
baliknya tertulis pesan Danny kepada Elaine, ibunya. Petunjuk itu membawanya
bertualang ke dalam American Museum of Natural...
American Museum of Natural |
Mengapa Ben selalu bermimpi tentang serigala?
Siapakah yang berada di dalam rumahnya saat itu?
Betulkah Danny adalah ayahnya?
Dapatkah ia menemukannya di New York? Dan mengapa ibunya memiliki
sangat banyak rahasia?
Petualangan apa yang akan ia temui di dalam museum?
Sebentara itu Rose
adalah seorang anak yang tuli dan tak dapat berbicara. Dari jendela kamarnya ia
bisa melihat New York, timbul keinginan dihatinya untuk mengunjungi kota
tersebut, tetapi hal itu tidak disetujui orangtuanya, menurut mereka terlalu
berbahaya seoranga anak yang tuli untuk keluar rumah! Rose pun sering membuat
miniatur kota tersebut dari kertas dan memenuhi kamarnya dengan miniatur itu...
Rose sering kabur dari rumah, apalagi jika guru yang akan mengajarinya
berbicara datang. Dia sangat benci belajar berbicara!
Rose |
Sebuah insiden
membuatnya memutuskan untuk kabur dari rumah dan pergi ke New York, mengunjungi
ibunya yang seorang artis dan mengujungi Walter yang mengiriminya kartu pos
bergambar American Museum of Natural.
Dapatkah Rose bertemu ibunya?
Dapatkah ia bertemu dengan Walter?
“It is hard to fail, but it is worse never to have tried to succeed.”
_Theodore Roosevelt
Di New York, mereka
mendapati bahwa takdir mereka terjalin... dan pada akhirnya mereka saling
menemukan...
*****
Sejak membaca TheInvention of Hugo Cabret, saya mulai jatuh cinta dengan Brian Selznick ini.
Saya terpesona pada keindahan ilustrasinya dan bagaimana ia menggabungkan
narasi dan ilustrasi tersebut ke dalam sebuah kisah. Saya juga menyukai
bagaimana ia melakukan riset yang panjang tentang suatu hal sebelum menuliskan
kisahnya, sehingga kisahnya kuat dan bukan sekedar isapan jempol. Saat
mengetahui Mizan kembali menerbitkan buku Brian Selznick, dan bukunya juga
penuh dengan ilustrasi macam Hugo, saya pun tak ragu untuk dapat segera
membacanya.
Sedikit berbeda dari
Hugo, ilustrasi di buku ini hanya menceritakan sudut pandang Rose, yang kita
ketahui adalah orang yang tuli dan tak dapat berbicara. Sedangkan untuk narasinya
mengambil sudut pandang Ben. Untuk sudut pandang Rose, ketelitian memcermati
ilustrasi yang ada sangat diperlukan. Awalnya saya hanya melirik ilustrasinya sekedarnya
saja, hanya mengaguminya kemudian membalik halamannya, jatuhnya saya malah
bingung pada POV (sudut pandang) Rose ini. Kemudian saya pun mengulangi
mencermati ilustrasinya dan barulah dapat mengerti ^^ Ada detail dan petunjuk
di setiap framenya yang jika tak cermat bisa kita lewatkan begitu saja...
Wonderstuck sendiri berarti
“Kejutan yang menyenangkan”, dan memang buku ini berisikan banyak
kejutan-kejutan yang menyenangkan. Kususnya untuk saya ^^
Saya menemukan banyak hal-hal
yang saya sukai di buku ini, mulai dari rasi bintang terutama Polaris yang
sering di sebut-sebut, lagu Space Oddity-nya David Bowie yang menceritakan
tentang astronot Mayor Tom yang hilang di luar angkasa, kurator amatir yang
sering mengumpulkan benda-benda yang mungkin saja dianggap tak berarti oleh
orang lain dan museum tentunya. Oh ia ada satu hal lagi, di buku ini yang juga di angkat yang saya sukai, tentang Cabinet of Wonder >.< Saya pertama kali mengenal
istilah ini dari komik CMB karangan Motohiro Katou, tapi dia menyebutnya denngan
Wunder Kammer ^^ (reviewnya bisa dilihat di sini).
Saya pun belajar banyak
tentang diorama dari buku ini dan sukses membuat saya tertarik tentang diorama
dan seluk beluk pembuatannya...
Panorama New York |
Hmmm... apa lagi ya?
Yang saya sayangkan
dari buku ini adalah ilustrasinya yang terpotong di tengah halaman, agak
menghinakan untuk ilustrasi sebagus ini bagi saya. Ya tapi bisa dimaklumi si,
secara mau diletakkan bagaimana lagi ilustrasinya jika tidak seperti itu?!! u.u
Cuma pada bagian
ilustrasi yang menggambarkan percakapan tertulis antara Rose dan mamanya,
tulisan yang terpotong di tengah itu sangat sulit untuk saya baca. Dan juga
tulisan itu mengapa tidak diterjemahkan ya?
Yang pada akhirnya Brian Selznick menjadi salah satu penulis favorit yang sangat saya cintai dan buku-bukunya wajib saya miliki ^^
“Pekerjaan kurator sangat penting karena kuratorlah yang memutuskan benda apa yang dimasukkan ke museum. Kemudian,kurator harus memutuskan bagaimana persisnya benda-benda itu akan di pajang. Dalam hal ini, siapa pun yang mengoleksi benda-benda di rumahnya sendiri adalah seorang kurator. Hanya dengan menentukan bagaimana memajang benda-benda milikmu, memutuskan foto apa yang akan di pajang di mana, dan bagaimana urutan-urutan buku-bukumu, membuatmu berada di kategori yang sama dengan seorang kurator museum.”
_Halaman 102