Aerial
January 11, 2014
Oleh Sitta
Karina
Sampul oleh
Marcel A. W.
Ilustrasi
cover: Dianing Ratri
Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta,
Januari 2009
332 hlm; 20
cm
“Kamu
familiar. Bau darahmu familiar.”
“Aku sama
sekali tidak mengenalmu.”
“Kamu tahu
siapa aku, Putri.”
Sadita di
Putri Matahari dan Hassya sang Pangeran Kegelapan merupakan musuh bebuyutan
dari dua negeri yang saling bertolak belakang; yang satu menjadikan matahari
sebagi sumber hidupnya, satu lagi akan terbakar apabila terpapar langsung oleh
sinarnya. Awalnya Sadira berfikir klan Kegelapan adalah sekumpulan monster
sampai tanpa sengaja ia diselamatkan oleh Hassya yang berkulit pucat, tampan,
dingin, seenaknya sendiri, namun memiliki sorot mata yang jujur.
Menurut
ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi
kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghadang mereka
dan menjadi pelindung bagi Sadira.
Untuk
mencegah kehancuran tersebut, Antya, adik Sadira, dan Linc, si kuda terbang
putih, berusaha memanggil penolong dari dunia lain—Laskar dan Sashika, pelajar
SMU Surya Ilmu—dunia yang hutannya tidak seindah di negeri mereka serta
dipenuhi gedung pencakar langit.
Dunia yang
akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.
Akhir-akhir ini, terhitung
mulai Desember yang lalu, aku mulai kembali membaca buku-buku bergenre teenlith
karangan penulis Indonesia. Sekedar bacaan selingan saja, kemudian dilupakan,
soalnya buku seperti ini memang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
ditamatkan. Aku cukup penasaran adakah yang pada akhirnya akan membuatku
tertarik untuk mengoleksinya? Ia buku-buku yang kubaca ini memang buku
pinjaman, kapok aja kalo beli dan ternyata gak suka.
Saya baru sadar sang
penulis, Sitta Karina ini adalah penulis Lukisan Hujan dan Putri Hujan &
Kesatria Malam. Dulu saya sangat suka membaca dua buku itu dan sangat menyukai
covernya tapi itu pun sebatas meminjam punya teman. Entah bagaimana jika saya
membacanya kembali, apakah masih sesuka dahulu?
Untuk buku ini saya
cukup suka dengan latar dan settingan tempatnya, juga alur ceritanya. Meskipun
ceritanya sangat mudah ditebak dan sama sekali tanpa ada kejutan karena saya
sudah bisa menebaknya ceritanya terlebih dahulu. Tapi okoh Hassya yang cuek dan
selengean itu sugguh mencuri hati juga tokoh Sadira yang pemberani yang
menyukai petualangan membuat saya betah untuk terus membaca buku ini hingga
akhir.
Ide cerita yang
mengangkat tema fantasi ini sangat cemerlang dan tak biasa menurut saya, tak
biasa menurut standar cerita yang yang umum ditulis oleh penulis Indonesia,
apalagi yang mengkhususkan dirinya menulis kisah-kisah remaja. Biasanya cerita
remaja di sini tak jauh dari intrik percintaan seputaran sekolah. Jadi ya saya
mengancungi jempol untuk ide ceritanya, hanya mungkin sedikit di tambahkan
elemen kejutan saja. Apalagi cara penuturannya dan konsep latarnya mampu
membawa kita merasakan dunia tersebut. Di saat membacanya saya membayangkan
berada di kedua negeri tersebut, turut serta dalam konspirasi untuk mendamaikan
kedua negara itu. Saya pun mampu membayangkan sosok tokoh-tokohnya dengan
jelas, seakan mereka ada di depan saya.
Saya juga setuju pada
pendapat teman saya kalau part yang menceritakan tentang Jakarta sangat
mengganggu buku ini, merusak malah. Bahkan kehadiran Laskar dan Sashika saya
rasa tidak diperlukan pada kisah ini. Sang pengarang seakan sangat memaksakan
kehadiran kedua tokoh ini yang pada akhir buku pun saya tak memahami peranan
dia di cerita. Saya rasa cerita ini pun bisa berjalan tanpa kehadiran dua tokoh
tak penting itu.
Tapi meskipun buku ini
memiliki banyak kelemahan bagi saya, saya cukup senang membacanya. Dan saya pun
merekomendasikan buku ini untuk yang menyukai genre fantasi-romance dan yang
menyukai bacaan-bacaan ringan.
Terimakasih El yang
telah meminjamkan bukunya...
2 Comments
udah lama banget baca buku ini danmau baca ulang belum kesampean --
ReplyDeleteAku punya buku ini di timbunan dan masih dalam antrian baca. Hehe... semoga bisa cepet baca juga XD
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.