1Q84 Book 3
January 23, 2014
1Q84 Book 3
By Haruki
Murakami
Copyright @
2010 Haruki Murakami
All right
reserved
Originally
published in Japan by SHINCHOSHA Publishing Co., Ltd., Tokyo
Indonesian
translation rights arranged with Haruki Murakami through
THE SAKAI
AGENCY
Penerjemah:
Ribeka Ota
Penyunting:
Arif Bagus Prasetyo
Perancang
sampul: Andrey Pratama
Penataletak:
Dadang Kusmana
Hak
terjemahan Indonesia pada KPG
Penerbit
KPG
Jakarta,
2013
556 hlm; 513,5cm
x 20cm
“Di mana ada harapan, di situ ada cobaan.”
_Aomame
Ushikawa mendapatkan
tugas dari Sakekage untuk melacak dan menemukan
keberadaan Aomame. Dia sadar, jiwanya terancam jika dia tidak dapat menemukan
Aomame. Dialah yang sebelumnya ditugaskan menyelediki Aomame sebelum perempuan
itu dipanggil untuk meringankan penyakit pemimpin. Saat itu dia sama sekali
tidak menemukan kejanggalan, tak pernah terlintas dipikirannya bahwa
perempuan itu dapat menimbulkan kekacauan dan keresahan di inti Sakekage.
Maka mulailah Ushikawa
menyelidiki Aomame. Siapa dia, siapa orang-orang terdekatnya, dengan siapa
kira-kira ia bekerja sama, mengapa ia membunuh pemimpin, dan terutama dimana ia
berada saat ini. Penyelidikannya membawanya ke Wisma Perlindungan, yang
sayangnya dijaga dengan sangat ketat dan penampilannya yang terlalu mencolok
cepat menarik perhatian orang banyak. Tidak berputus asa, ia pun kembali
menelusuri data Aomame, dia yakin hubungan antara Aomame dan Wisma Perlindungan
sangat berkaitan erat dengan mengapa Aomame membunuh Sang Pemimpin tapi intuisinya
yang tajam mengatakan bahwa tak mungkin Aomame bersembunyi di tempat itu.
Penyelidikannya yang lebih
lanjut membawanya pada Tengo. Dia menemukan bahwa Tengo dan Aomame pernah bersekolah di tempat yang sama dan intuisinya yang terbukti tak pernah salah, mengatakan bahwa dia telah berada di jalur yang benar. Dia pun memutuskan akan memata-matai Tengo, ia
merasa Tengo akan membawanya pada Aomame... Akankah Ushikawa menemukan keberadaan Aomame? Dan menyerahkannya kepada
Sakekage?
“Kehangatan dan kesakitan datang sebagai pasangan. Kecuali dia menerima kesakitan, kehangatan takkan datang.”
_Ushikawa, halaman 350
“Sekali muncul harapan, hati mulai bergerak sendiri mengikuti harapan itu. Ketika harapan kandas, orang merasa kecewa, dan kekecewaan menimbulkan perasaan tak berdaya. Orang menjadi ceroboh dan lengah.”
_Ushikawa, halaman 382
Sebentara itu Tengo
yang bersiap kembali melakukan rutinitasnya seperti biasa sepulang dari merawat
ayahnya, menerima telpon dari rumah sakit bahwa ayahnya telah meninggal. Maka
ia kembali ke tempat itu, ke kota kucing. Untuk sebentara menunda pencariannya
akan Aomame.
Dapatkah pada akirnya Tengo menemukan Aomame?
“Untuk memperoleh sesuatu yang penting, orang harus membayar. Begitulah hukum dunia.”
_Komatsu, halaman 272
Dan sebentara itu Aomame masih berada
di tempat persembunyiannya, menunggu Tengo. Saat itulah ia menyadari bahwa
dirinya sedang mengandung... Anak
siapakah yang sedang ia kandung? Sebentara ia sudah lama tidak berhubungan
dengan seseorang? Akankah ia terus menunggu kedatangan Tengo? Atau mulai
mencarinya dengan resiko akan ditemukan orang-orang Sakekage?
“Ketika dianugrahi harapan, orang menggunakannya sebagai bahan bakar dan tujuan untuk menjalani hidup. Tanpa harapan, manusia tidak bisa bertahan hidup. Tetapi itu sama saja dengan berjudi melemparkan uang logam. Sisi depan ataukah sisi belakang yang akan terpampang, tak ada yang tahu sebelum uang logam itu jatuh pada permukaan.”
_Aomame, halaman 79
Setelah dibuat gregetan
di akhir buku kedua pada bagian Aomame, saya tak tahan untuk segera membaca
buku ketiga ini. Awalnya saya langsung sebel karena bab pertama di buku ini
malah bercerita tentang Ushikawa, dan yup berbeda dari dua buku sebelumnya, di
buku ketiga ini kita tidak hanya mendapati bab-bab tentang Aomame dan Tengo,
tetapi juga bab-bab tentang Ushikawa.
Meskipun mengerti dan ya tau bab tentang Ushikawa ini perlu, saya tetap
tidak dapat menahan perasaan jengkel karena merasa kehilangan lebih banyak
tentang kisah cinta yang aneh antara Aomame dan Tengo ini. Juga semakin gregetan karena alurnya yang
semakin lambat dan berputar-putar... saya tidak mengatakan hal itu jelek, hanya
saja sekali lagi, Murakami sukses mempermainkan emosi saya. Saya jadi heran
sendiri, mengapa tak pernah kapok membaca tulisan Murakami? Mengapa begitu
senang dengan emosi yang naik turun ketika membaca tulisannya? Huhuhu bagus si
ya... tapi kesehatan emosiku ituloh... *apew
Selain itu, saya
semakin dibuat geregetan dengan sekali lagi hampir bertemunya mereka tetapi
malah tidak dipertemukan... humpfttt...ia si setelah terus membacanya saya pun
mengetahui mengapa mereka tidak dipertemukan dan resiko yang terjadi jika saat
itu mereka bertemu, hanya saja, aduh Murakami ini paling bisa ya -___________________-“
Yang pasti saya menutup
buku ini dengan sangat puas... agak sulit move on ke buku lain setelahnya tapi
setidaknya saya tidak galau berminggu-minggu hinga berbulan-bulan setelah
membaca buku ini, tidak seperti buku Murakami yang lainnya, yang pernah saya
baca.
Ohh ia maaf ya agak
spoiler, saya suka sekali adegan dimana Tengo dan Aomame pada akhirnya bertemu.
Terasa sangat wajar, dan apa ya? Manis? Menyentuh? Seperti dua orang yang tak
pernah berpisah selama dua-puluh-tahun. Seperti dua orang yang telah lama
bersama-sama bergandengan tangan menjalani kehidupan di dunia ini...
"...betapa gerak-gerik hati mampu merelatifkan waktu. Dua puluh tahun sangat lama. Dalam dua puluh tahun, berbagai hal bisa terjadi. Banyak yang lahir, banyak yang mati. Selebihnya berubah bentuk, berubah kadar. Tetapi bagi hati yang teguh, dua puluh tahun tidaklah terlalu lama."
_Halaman 527
Dan ya... selamat
tinggal pada dunia di mana dua bulan menggantung di langit...
10 Comments
Belum pernah baca ini, terimakasih refrens dan review nya.. Menarik :)
ReplyDeleteBaca deh Mbak ^^
DeleteSemoga suka ya ^^
wah review buku terus yah :D
ReplyDeleteHihihi ia nih ^^
Deletesemoga bisa nemu di tokobuku online, pengen beli
ReplyDeleteDi gramedia juga banyak kok ^^
Deleteaakkk, pengen buku ini dari duluu, masukin wishlist bulan depan ah :3
ReplyDeleteAyooo dibaca keren loh ^^
Deletewah sdh baca lengkap buku ini... baca reviewmu jadi pengen baca juga :)
ReplyDeleteBaca deh, dijamin gak nyesel ^^
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.