Puasa Kedua-puluh-tujuh: Pertanyaan Lainnya
August 06, 2013
Katanya ia ingin
mencintai seperti laron yang mencintai api, membiarkan dirinya terbakar hingga
menjadi tiada.
Katanya ia ingin melenyapkan ke-aku-an demi menyatu dengan Sang
Kekasih, mencapai moksa~
Ketika aku itu terlalu
sulit untuk ia lenyapkan, bahkan terlalu sulit untuk ia kurangi.
Melayani pun adalah pekerjaan
jarang yang ia lakukan. Ia selalu menghitung apa untung yang ia dapatkan itu,
apa timbal baliknya untuknya. Seberapa besar pahala yang akan ia dapat. Ia
sibuk menghitung.
Dan apakah pada
akhirnya ia beribadah hanya untuk pahala? Untuk tabungan di akhirat?
Untuk jaminan di
akhirat nanti, dia akan mendapat tempat di surga?
Lalu bagaimana dengan
Sang Kekasih? Tidakkah ia melakukan segalanya untuk bertemu dengan-Nya?
Mendapat keridaannya?
Untuk apa sebenarnya
segala ibadah yang ia lakukan?
2 Comments
selamat hari raya idul fitri kak :)
ReplyDeletemohon maaf kalo pernah ada salah :)
Selamat hari dul fitri juga ^^ mohon maaf lahir batin ya :)
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.