Puasa Kedua-puluh-lima: Bandara
3:13 pm
Menurut
Wikipedia, Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):
Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar
udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara,
termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk
menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.”
Dan menurut Direktorat
Jendral Perhubungan, Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.
Bandara yang kulihat
saat ini adalah tempat pertemuan keluarga-keluarga yang terpisah karena
tuntutan kehidupan. Tempat orang-orang bersegera pulang demi merayakan hari
yang fitri bersama orang-orang terkasih. Ada kebahagiaan dan senyuman di wajah
tiap orang yang saya jumpai di sana. Ada seruan kebahagiaan saat orang yang
tengah ditunggu mulai terlihat dari pintu bandara, belum lagi sebuah pelukan
rindu yang kulihat dimana-mana. Ada seorang ayah yang bersegera menggendong
putrinya yang telah lama tak ia jumpai, ada seorang putri yang telah lama
meninggalkan kota kelahirannya demi mengenyam pendidikan di kota lain, berlari
kegirangan kepelukan bundanya, dan ada seorang ibu yang menggendong lalu
mencium penuh sayang putra yang ia tinggalkan demi penghidupan yang lebih layak
untuk anaknya. Dan banyak lagi adegan serupa keluarga-keluarga di bandara saat
ini.
Pertemuan. Kebahagiaan.
Sukacita. Dan rasa syukur.
Nb: Ditulis setelah
menjemput tante di bandara Hasanuddin~
2 komentar
tapi ada juga dwee, dya datang turun dari pesawat, tapi tidak dengan wajah bahagia,.
ReplyDeleteketika tiba nya dya, tiada pelukan, tidak ada senyuman, hanya ada orang-orang asing yang berseliweran lewat, tanpa di kenalnya,.
memandang sendu, tiap kali melihat ada tawa bahagia diantara pelukan,.
menyadari bahwa tiada ada orang terkasihinya yg datang menyambutnya dalam peluk hangat,.
Febonk: Ahhh yang seperti itu juga ada~ Tapi syukurlah, alhamdulillah saat itu saya tidak melihatnya >.< Saat itu semua orang di sana sedang berbahagia ^^
ReplyDeleteSemoga orang yang kamu ceritakan akan menemukan orang terkasihnya lagi ^^
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.