The Casual Vacancy
March 12, 2013
The Casual Vacancy
By J.K Rowling
@ Little, Brown. English 2012
Copyright 2012 by J.K Rowling
All rights reserved
The Casual Vacancy: Perebutan Kursi Kosong
Penerjemah: Esti A Budihabsari, Andityas Prabantoro, dan Rini Nurul
Badariah
Penyunting: Tim Editor Qanita
Proofreader: Ine Ufryantiputri dan Eti Rohaeti
Hak terjemahan ke dalam bahasa Indonesia:
Penerbit Qanita
Diterbitkan oleh Penerbit Qanita
PT Mizan Publika
Cetakan I, November 2012
6.11
Kekosongan jabatan (casual vacancy) dianggap terjadi:
(a)
ketika seorang anggota dewan tidak bisa hadir untuk menerima pelantikan
jabatannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan; atau
(b) ketika surat
pengunduran dirinya disetujui; atau
(c) ketika ia
meninggal dunia.....
Charles Arnold-Baker
Local Council Administration,
Edisi Ketujuh
Ketika
Barry Fairbrother meninggal di usianya yang baru awal empat puluhan, penduduk
Kota Pangford sangat terkejut. Barry adalah anggota Dewan yang dicintai
sekaligus dibenci. Dia adalah suami dan ayah yang baik, sahabat yang selalu ada
untuk sahabatnya, lelaki yang kerap memeriahkan suasana, dan anggota Dewan yang
memikirkan rakyat miskin dan memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada
mereka. Kepergiannya menimbulkan banyak kesedihan...
Dari
luar, Pangford terlihat seperti kota kecil yang damai khas Inggris, dengan
Alun-alun, jalanan berbatu, dan biara kuno. Tetapi, di balik wajah nan indah
itu, tersembunyi perang yang berkecamuk. Si kaya melawan si miskin, remaja
melawan orangtua, istri melawan suami, guru melawan murid... Pangford tak seindah
yang terlihat dari luar.
Dan
kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota menjadi pemicu
perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota dewan yang dikotori
oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga ini?
Awal
membaca sinopsis buku ini, saya menduga buku ini berceritakan tentang intrik
politik di kubu Dewan Kota, ya dan memang benar. Hanya saja buku ini ternyata
tidak hanya berisikan tentang itu, buku ini berceritakan tentang masalah-masalah
sosial yang sering kita dapati dan tentang keluarga, terutama tentang
keluarga... Bagaimana terkadang karena kesibukannya sendiri, orangtua melupakan
kebutuhan anak-anaknya, bagaimana terkadang anak-anak merasa tidak diinginkan
dan karena itu membuat ulah dan menetang orangtuanya, bagaimana ketika
anak-anakmu tumbuh sebagai seseorang yang tidak kau harapkan, bagaimana ketika seorang
istri tidak lagi merasakan kebahagiaan di rumahnya, ketidaksukaan dan
persaingan diantara menantu dan mertua dan berbagai permasalahan keluarga
lainnya yang mungkin sedang atau akan kita hadapi suatu saat nanti.
Saya
merasa J.K Rowling sangat cerdas menuliskan buku ini! Ia mengambil langkah
besar keluar dari zona nyamannya sebagai penulis dongeng, penulis cerita
anak-anak dan remaja, penulis tujuh buku bestseller Harry Potter... Saya
menemukan sedikit jejak Charles Dickens pada buku ini, seperti saya menemukan
jejak C.S Lewis pada Harry Potter.
Dan
pada akhir buku ini, kita diajarkan; keluarga adalah tempat kita kembali untuk
mencari perlindungan, cinta, dan rasa aman...
Meskipun
begitu, di bab-bab awal saya dibuat bingung dengan banyaknya tokoh yang
berperan dan hal itu membuat saya ingin meletakkan buku ini. Tapi setelah saya
membacanya terus dan menemukan serta mengerti hubungan satu dengan lainnya
tokoh-tokoh tersebut, saya menikmati jalan ceritanya, dan merasakan berada di
Pangford, ikut andil dalam perebutan kursi kosong di sana. Dan mungkin saya
bisa berteman dengan Krystal Weedon dan Sukhvinder Jawanda, dua gadis yang
meninggalkan banyak kesan di hati dan pikiran saya.
“Menurutnya kesalahan dari sembilan puluh
sembilan persen manusia adalah merasa malu menjadi diri mereka; berbohong,
mencoba menjadi orang lain... Orang-orang takut saat kau jujur; kau membuat
mereka terkejut.”
_Fats
“Kau tidak semestinya membenci anak sendiri;
semestinya kau mencintai mereka apa pun yang terjadi, meskipun mereka tidak
seperti harapanmu, meskipun mereka tumbuh menjadi orang yang ketimbang
berpapasan dengan mereka, kau akan memilih menyebrang jalan, andai tidak punya
hubungan dengan mereka.”
_Shirley
7 Comments
futuristik atau klasik?
ReplyDeleteTambah banyak ine referensi buku-buku bacaan lagi :D
Wah, sama dengan saya kalau begitu. Di awal-awal memang cukup pusing dengan karakter yang amat banyak.
ReplyDeleteHmm. Krystal itu sebenarnya baik. Sayang ibunya pecandu.
Saya hampir menangisi nasib tragis yang menimpa *sensor* dan adiknya. :(
kak na udah baca :O
ReplyDeleteaku liat bukunya aja udah ngeri >.<
but it's not my genre.
kalau pun punya, aku gak akan baca.
Tapi ini bukunya tante Jo. Gimana dong?
Kuroi: Klasik kayaknya ._. berhubung saya tidak tau menggolongkan karya futuristik dalam novel :p #plak
ReplyDeleteIyo bagus ki nah ini buku ^^
Vaan: Ia >.< Dia lahir dari orangtua yang bisa dikatakan "salah" tapi ibunya juga lahir dari orang yang "salah" >.<
Wah saya malah sudah nangis ._.
Ryana: Bukunya bagus kok ^^ Baca deh!
anggap saja kalo futuristik itu yg semacam meramalkan masa depan. Kek 1986 nya George Orwell.
ReplyDeletemasa'? adami bukumu ini?
pinjam dulue :D
Salam kenaaaal.. Aku sampai sekarang masih stuck banget baca buku ini ga selesai2. Mungkin karena seperti yang dirimu bilang, awalnya terlalu banyak pengenalan tokoh dll. Semoga bisa selesai, padahal aku suka banget Harry Potter.
ReplyDeleteKuroi: Ndak, bukan futuristik ._. Mau pinjam? Silahkan mengambil nomor antrian :p
ReplyDeleteBebe: Salam kenal juga ^^
Ia awalnya sedikit membosankan dan membingungkan tapi setelah jadi menarik kok ^^
Jauh bangat genrenya dengan Harry Potter ya ^^
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.