Kumpulan Dongeng Andersen
10:38 am
CONTES D’ ANDERSEN
Copyright @ 1972 by Edition des Deux Coqs d’Or, Paris
Ilustration by Paul Durand
KUMPULAN DONGENG ANDERSEN
Diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris: “HANS CHRISTIAN ANDERSEN FAIRY
TALES”
Alih bahasa: Listiana Srisanti
Sampul: Cecilia Hidayat & Ryno Bengawan
Hak cipta terjemahan Indonesia: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Februari 2012
Gadis Kecil dan Korek Api
Saat itu salju turun dengan lebat, seorang Gadis Kecil berusaha menjajakan korek api jualannya. Tapi karena malam itu adalah malam tahun baru, semua orang bergegas untuk pulang ke rumah sehingga tidak ada yang menghiraukan Gadis Kecil tersebut. Malam pun semakin larut dan semakin dingin, Gadis Kecil merasa takut untuk pulang ke rumahnya, ayahnya pasti marah karena jualannya tak ada yang laku. Ia pun meringkuk di pojokan jalan, kedinginan. Akhirnya ia pun menyalakan korek apinya satu per satu...
“Kasihan,” kata seorang wanita. “Pasti dia
meninggal karena kedinginan!”
“Tapi dia kelihatan bahagia,” bisik
temannya. “Seakan dia melihat sesuatu yang indah sebelum meninggal.”
Tentunya kalian pernah mendengar tentang dongeng ini bukan? Seingat saya kisah ini lebih dikenal dengan judul Gadis Kecil Penjual Korek Api. Melalui dongeng ini, Andersen menyinggung masyarakat yang sedang merayakan hari raya, berpesta, atau berhura-hura. Terkadang saat itu kita lupa, di luar sana banyak orang yang sangat membutuhkan uluran tangan atau sedikit saja kedermawanan kita.
Juga
melalui dongeng ini, kita diajarkan, terutama anak-anak tentunya, bahwa
kematian itu pada hakikatnya adalah sesuatu yang indah, jangan pernah merasa
takut padanya.
Itik
Kecil Buruk Rupa
Satu
per satu telur-telur yang ibu itik erami menetas, dari telur-telur itu
bermunculan anak-anak itik yang cantik berwarna keemasan, tapi telur terbesar
malah sama sekali belum menetas. Dan ketika telur itu menetas, keluarlah seekor
anak itik yang sangat besar dan berwarna abu-abu. Karena fisiknya yang berbeda
dengan saudara-saudaranya itu, ia sering diejek dan diperlakukan kasar oleh
unggas-unggas lainnya.
“Dia memang tidak tampan,” induknya membelanya. “Tapi dia anak yang baik. Dan dia pandai berenang. Bahkan lebih pandai dari yang lain. Kurasa pada saatnya nanti dia akan seperti yang lainnya juga dan mungkin akan kelihatan lebih kecil.”
Akibat
ejekan dan perlakuan buruk yang sering ia terima, itik kecil itu memutuskan
berkelana seorang diri...
“Lihat! Ada angsa baru.”
“Ya, ada angsa baru!”
“Angsa baru yang paling bagus. Gagah dan
indah!”
Sadar
tidak sadar terkadang kita bertingkah seperti unggas-unggas itu bukan? Menghina
bahkan terkadang membully manusia yang kita anggap jelek atau berbeda dengan
kita. Selain menyindir hal tersebut, saya rasa melalui dongeng ini, Andersen
memberikan harapan untuk si “itik buruk rupa” untuk berkembang dan menjadi
seekor angsa yang cantik...
Pakaian Baru Kaisar
Di sebuah kerajaan hiduplah seorang kaisar yang sangat gemar berpakaian baru. Suatu hari dua orang penipu menghadap kaisar itu dan mengaku sebagai penenun. Mereka mengaku bisa menenun kain yang luar biasa indah. Dan jika kain itu dibuat pakaian, orang yang bodoh atau tidak sesuai dengan jabatannya tidak dapat melihatnya. Merasa tertarik sang kaisar pun memesan kain tersebut dan ia pun memberikan banyak uang kepada kedua penenun itu dan memerintahkan agar mereka segera mulai bekerja...
Rakyat berjejal-jejal di tepi jalan.
Memenuhi pintu dan jendela. Mereka berteriak-teriak, “Oh, bagus sekali pakaian
baru kaisar. Jubahnya begitu anggun! Bajunya begitu indah!” Tak ada seorang pun
yang mau mengaku bahwa mereka sebetulnya tidak bisa melihat pakaian yang
mengagumkan itu. Karena jika mengaku, itu berarti mereka mengaku dirinya bodoh
atau tak pantas untuk jabatannya. Pakaian-pakaian kaisar lainnya, tak ada yang
mendapat sambutan semeriah ini.
“Tapi kaisar telanjang!” kata seorang anak
kecil.
Lima
dongeng lainnya yang terdapat pada buku ini adalah; Gadis Gembala da Penyapu Cerobong, Putri Sejati, Prajut Kecil Berkaki
Satu, dan Putri Bajang.
Dongeng-dongeng
Andersen sendiri selalu menjadi dongeng favorit saya ^^ Saya menyukai dongeng
Andersen karena tidak melulu berakhir happly ever after, setidaknya tidak
berakhir bahagia yang seperti dongeng-dongeng kebanyakan (err bisa dimengerti
gak ya maksudku?.__.), contohnya seperti Gadis Kecil Penjual Korek Api, Putri
Duyung, dan Prajurit Kecil Berkaki Satu. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa
dongeng Andersen mengandung terlalu banyak unsur kekerasan tapi bagi saya
anak-anak seharusnya diberitahu bahwa dunia meskipun indah tapi memiliki banyak
kekejaman di dalamnya, mereka setidaknya berhati-hati dalam melangkah...
Sayangnya
di buku ini tidak memuat kisah Putri Duyung yang bagi saya merupakan salah satu
dongeng Andersen yang sangat terkenal...
Salah
satu impian terbesar saya adalah berkunjung ke negara Denmark, khususnya kota
Odense, kota kelahiran Andersen, dan mengunjungi Museum Andersen di sana!!!
Makasih
peserta #bacaituseru periode Februari atas hadiah indahnya ini ^^
7 komentar
suatu hari nanti kalau main ke Denmark, kopdar ya....
ReplyDeleteDongeng dongeng masa kecilku, jadi teringat kenangan masa kecil
ReplyDeleteaaakk buku ini yg aku pengeenn.. hihih...
ReplyDeleteFroggy: AMIN! AMIN! AMIN! >.< Doain ya gy...
ReplyDeleteMas Eka: Hihihi ia mas ^^ Makanya aku suka baca buku-buku dongeng atau yang ditujukan untuk anak-anak, mengenang masa kecil itu menyenangkan :)
Dongeng Denu: Bukunya keren loh :p ilustrasinya apa lagi >.<
Aaaaakkk mau skali ka ini buku T-T
ReplyDeleteLiku: Belimi sebelum kehabisan ^^
ReplyDeleteNice blog,, berasa diculik masa lalu. salam kenal dweedy :D
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.