La Barka

January 24, 2013


La Barka
Oleh: Nh. Dini

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Desain dan ilustrasi sampul oleh Iksaka Banu
Lay-out isi oleh Sukoco

Cetakan pertama dan kedua (1975 dan 1976) diterbitkan oleh
Penerbit PT Dunia Pustaka Jaya
Cetakan ketiga (2000) diterbitkan oleh
Penerbit PT Grasindo

Cetakan keempat 2010

"Tetapi aku menghibur hati dengan berfikir bahwa orang hidup tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan."
_Rina

La Barka berisi catatan harian Rina, perempuan yang dibesarkan di sebuah yayasan yatim piatu. Perkawinannya dengan lelaki Perancis memberinya harapan akan kehidupan keluarga yang tenang dan berkecukupan, yang tidak pernah dia miliki. Namun harapan itu meleset. Kelahiran anak yang biasanya menjadi perekat hubungan suami-istri, justru menjadi neraka baginya kerena ternyata suaminya tidak menyukai kanak-kanak.
"Masyarakat telah memastikan bahwa dunia ini untuk pihak laki-laki."
_Rina

Merasa perkawinannya gagal, sambil menunggu proses perceraian, Rina pergi ke Provence, di Perancis Selatan. Di sana dia tinggal di La Barka, rumah Monique, sahabatnya. Di rumah inilah buku harian Rina tidak hanya berisi curahan hatinya kepada kekasihnya, melainkan juga cerita tentang tamu-tamu yang bergantian datang berkunjung atau menginap, masing-masing dengan sifat dan perilaku yang berbeda, serta berbagi peristiwa yang terjadi di sana.

Di sana, La Barka, ia juga bertemu dengan Robert. Lelaki terpelajar, lembut, dan baik hati yang tujuh tahun lebih muda darinya itu terpikat oleh pesona ke-Timuran-nya.....
"Dari anak-anak itulah orang dapat melihat kesanggupan seseorang mendidik dan membesarkan bayi menjadi manusia yang baik. Dari anak-anak pula kita dapat mengetahui bagaimana orangtua mereka, cara hidup serta tanggapan orangtua mereka terhadap masyarakat."
_Rina
*****
Ini buku pertama karya Nh. Dini yang saya baca. Setelah sekian lama hanya memandang karya-karyanya di rak buku sastra di Gramedia, akhirnya saya memiliki satu buku ini dan berkesempatan membacanya. La Barka sendiri bisa dikatakan bacaan yang cukup ringan, ceritanya terbilang sederhana. Berisi seputar kehidupan seorang perempuan dengan orang-orang lain disekitarnya. Melalui buku ini kita diajak menyelami kehidupan dan pemikiran perempuan yang sedang menanti perceraian dan berada jauh dari tempat kelahirannya. Bagaimana ia "menilai" pergaulan orang-orang Barat dengan kacamata ke-Timuran-nya, bagaimana ia mencintai, dan bagaimana ia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Bagi yang tidak menyukai sastra atau buku yang terlalu banyak memuat deskripsi, saya sarankan untuk tidak membaca buku ini. La Barka sangat syarat dengan deskripsi yang saya sangat sukai dari sebuah buku. Deskripsi itulah yang mengajak kita turut merasakan kehidupan di Perancis Selatan, teutama di La Barka. Saat membacanya saya dapat "melihat" rumah itu beserta kebunnya di depan saya.

Karena buku ini pertama kalinya terbit pada tahun 1975, bahasa di dalamnya teramat baku. Ada beberapa kata atau kalimat yang harus saya baca beberapa kali hinggah mengerti. Gramedia juga terkadang typo menuliskan beberapa kata...

"Seorang laki-laki memiliki seribu kemungkinan untuk memuaskan diri. Mereka bisa pergi ke pelosok mana pun dan berkesempatan menemukan apa yang mereka butuhkan. Mereka bisa pergi ke mana pun pada waktu apa pun untuk kepuasan sejenak mengelus-elus tubuh-tubuh pasangannya dengan membayar sejumlah uang. Kepanasan yang bergolak di tubuhnya dapat dilepaskan bersama naluri yang terpuaskan, kepuasan mutlak yang sejak manusia mengenalnya, merupakan satu dari kebutuhan-kebutuhannya seperti juga makan, minum, bergerak dan bernafas."
_Rina

"Kematian ada bagi setiap mahluk. Itu kuanggap sebagai sesuatu yang wajar, karena sesuatu yang mulai selalu harus ada akhirnya. Seperti dalam banyak hal, pada mulanya orang menyesali keakhiran tersebut. Tetapi dalil alam mengimbanginya dengan kesembuhan atau kebahagiaan."
_Rina

You Might Also Like

6 Comments

  1. reviewnya menarik, jadi tertarik buat baca buku ini, hehehe.

    ReplyDelete
  2. terus terang, Froggy ngga gitu suka buku-buku dari N.h Dini ihihihi....

    ReplyDelete
  3. Rani: Makasih Ran :)

    Froggy: Kenapa gy? :o Bagi saya si bagus :p

    ReplyDelete
  4. buat Froggy... bosan, langsung capek bacanya, pas awal2 juga, jadi ga pernah kelar (kelar 1 buku dong ding... buku lama tapilupa judulnya, itu juga pake lompat2 :p... N.h Dini dan para penyuka bukunya, maap ya hihihihi.... (ini soal selera buku aja kok) :D

    ReplyDelete
  5. kalau latar luar, alias tempat yg kita tidak kenali, rasa'a agak males baca'a mba soalnya kurang dapat touch'a, menurutku :)

    ReplyDelete
  6. Froggy: Ia si gy, semuanya tergantung selera masing-masing ^^

    Andy: Dari buku-buku yang berlatar tempat-tempat yang tidak pernah kita datangi kita bisa berkililing dunia lewat buku itu mas. Itulah menyenangkan membaca buku yang bersetting tempat yang tidak pernah kita datangi :)

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.