Takut

September 22, 2012

Gadis kecil tiba-tiba tercenung, terdiam, larut dalam pikiran yang datang tiba-tiba. Tidak, ini bukan perihal kecemburuan, bukan perihal iri hati. Ini jauh lebih kompleks.
Apakah jalan yang ia pilih salah?
Benarkah jalan yang telah dia ambil ini?
Ahhh ini juga bukan perihal penyesalan...
Tiba-tiba saja ketakutan mengambil alih. Bagaimana jika dia memilih jalan yang salah? Bagaimana jika masa depan yang ia pilih menuju kehancuran? Bagaimana jika? Bagaimana kalau?
Ketakutan ini rupanya telah lama bersarang, sedikit demi sedikit membesar, selayaknya tumor di hati. Mau bagaimana lagi jika di sekelilingnya mengisyaratkan hal tersebut. Padangan orang, suara-suara nyinyir dan lirikan sinis!!! "Mau jadi apa nanti?!! Ckckck..." dan kata-kata serupa yang ditujukan padanya...

Jika ia memiliki kekuatan untuk memutar waktu, haruskah ia menjadi anak baik seperti yang mereka inginkan? Dapatkah? Bukankah dia bahagia dengan pilihan yang ia ambil?!! Harusnya itu cukup bukan? Tapi mengapa sekarang ia begitu takut... Apakah harusnya ia mengambil jalan seperti Kugy, tokoh utama di novel Perahu Kertas itu? Berkompromi.

Pikirannya semakin kusut, melebihi benang sulam yang ia coba urai tadi. Sekarang ia bahagia, tapi terkadang takut itu datang. Ia ingin menunjukkan kepada orang-orang itu bahwa untuk sukses ia tidak perlu gelar! Toh memang ia tidak perduli akan gelar! Tak bergelar bukan berarti ia bodoh, tidak berpendidikan. Ia memang hidup di tempat yang mengagungkan gelar, tidak perduli bagaimana gelar itu didapatkan, yang penting bergelar! Membeli gelar sudah seperti perdagangan perempuan, ramai.
Dan bagaimana jika ia gagal? Jika ia tidak mampu membuktikan diri?

"Man, it's been a long night
Just sitting here, trying not to look back
Still looking at the road we never drove on
An wondering if the one I chose was the right one."
#Nowplaying Sad-Maroon 5

You Might Also Like

4 Comments

  1. kita selalu punya anugerah itu, memiliki kehendak bebas untuk memilih jalan mana yg kita inginkan dalam hidup...

    Percayalah, semuanya akan baik-bai saja :)

    ReplyDelete
  2. kalo sudah mantap dengan pilihan, gak menoleh lagi ke belakang. Bismillah dan melaju terus ke depan!

    ReplyDelete
  3. gelar tak menjamin kesuksesan. Lanjutkan perjuanganmu :D

    ReplyDelete
  4. Meike, Mbak Hany, Mas Eka: Makasih semuanya :’) hanya sekedar curhatan~ setelah dituliskan rasanya sangat melegakan ^^

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.