Balada Ipad
September 05, 2012Mengingat kesuksesanku mengumpulkan uang untuk tiket pesawat pulang-pergi Jakarta + tiket konser Super Show 4 hanya dalam satu bulan, saya pun kembali berkeinginan menabung untuk membeli Ipad. Yiah berhubung menabung membeli New Macbook Air akan memakan waktu berpuluh-puluh tahun (mungkin ini lebay) dengan kondisi keuangan yang gak tetap (maklum, pengangguran) jadilah gadget impiannya untuk sementara digantikan Ipad dulu yang kira-kira bisalah dibeli dengan kondisi keuangan seperti ini. Dan itupun Ipad yang diincar bukan New Ipad hanya Ipad 2 yang tidak memiliki 3G, cukup dengan wifi saja~
Maka dimulailah proses penabungan yang lumayan mengetatkan ikat pinggang. Mengurangi jajan dan keluar rumah dan yang paling nyesek adalah tidak membeli buku untuk sebentara waktu. Hal ini menyebabkan saya tidak berani memasuki Gramedia atau toko buku apapun, takut tergoda, takut tekad menabungnya luruh, dan takut ketika keluar dari toko buku tersebut, moodnya memburuk. Jiah… Lumayan menguras energi untuk mengukuhkan tekad.
Tanggal lima Agustus, aku, dia beserta keluarganya berbuka puasa di Trans Mall (untuk selanjutnya kita sebut TM). Setelah berbuka tentu saja dilanjut dengan jalan-jalan. Dan kenapa semua baju dan sepatu itu di didiskon?!! Untungnya aku tidak membawa uang tabunganku yang kusimpan dengan aman di rumah. Gak berani bawa ya itu, takut tergoda~
Di TM ternyata telah di buka toko Infinite yang merupakan distributor produk apple. Isenglah saya masuk dan pegang-pegang macbook air kasian, dalam hati bertanya-tanya kapan ya bisa punya ini. Setelah itu saya beralih mengutak-atik ipad dan dia bertanya harga ipad tersebut. Dan tahukah? Ipad 2-nya sedang di diskon!!! Woooowwwww… senangnya!!! Bisalah saya memilikinya dalam waktu dekat ini. Secepat saya terbang ke langit membayangkan akan memiliki ipad, secepat itu juga saya terhempas di bumi. Olalala~ Diskonnya berakhir hari itu. Gila! Kenapa saya tidak membawa uangku? Kenapa????? Sungguh hari itu berakhir dengan penggalauan. Sedikit lagi, seharusnya benda itu sudah di tangan, tapi ya…. Menelan ludah saya berkata dalam hati, mungkin belum rejeki.
Besoknya dia mengsms-ku, mengatakan ayo kita ke TM lagi, siapa tahu diskonnya masih berlaku, tidak ada salahnya bertanya. Sayapun mengiakan. Setelah maghrib kami pun ke sana. Dan bertanya, dia yang bertanya, dan ternyata memang harganya tidak berubah. Belum. Perasaan senangnya sudah tidak tertahankan lagi, sayapun membeli ipad tersebut. Pembayaran telah dilakukan, saya kembali mengutak-atik macbook air, sembari berdoa, suatu saat semoga bisa memiliki benda ini. Lalu segel ipad di buka, mulai diajari cara pemakaian dan membuat Apple ID. Mbaknya pun mulai membungkus sang ipad untuk saya bawa pulang. Tapi anehnya prosesnya berjalan lambat, sangat lambat. Tak terlalu ambil pusing, saya malah sibuk dengan hp dan twitter. Dan…. Masnya meminta maaf, ternyata harga Ipadnya telah kembali ke harga normal!!! Apa-apaan tentu saja jika telah kembali ke harga normal uang ku belum mencukupi. Bayangkan betapa kecewanya saya… Saya sudah membayar, segel ipad telah di buka dan saya telah membuat Apple ID. Saya sudah membayangkan membawanya pulang dan menggunakannya. Lalu kesalahan terletak di siapa? Sayakah yang telah terlebih dahulu bertanya?
Mas-masnya kembali meminta maaf. Saya bisa apa selain terpaksa tersenyum (senyum kacci, istilah di sini). Dia memberi kami saran untuk menunggu sampai besok, dia akan menghubungi saya, ketika telah bertanya kepada kantor pusat perihal hal ini. Saya mengiakan, uang dikembalikan, dan kami pun pulang. Sekali lagi menelan ludah dan berkata dalam hati, ya mungkin belum rejeki…
…..
Besoknya hati dag dig dug menunggu kabar… “Ayolah… Telpon saya telpon saya. Kabarkan hal yang menyenangkan hati saya… Ayolahhhh…” Bisikku kepada HP kuning kesayanganku, yang sedari tadi pagi ku pegang tapi tidak juga berdering. Hingga siang saya menunggu telpon, sudah hampir putus asa, yiah… mungkin belum rejeki. Untuk menyenangkan hati, saya berjanji jika tidak ada telpon sampai malam nanti saya akan membeli setidaknya lima buku yang telah lama saya incar. Sedikit tenang saya kembali melanjutkan aktifitas.
Dan berderinglah HP saya, ringtone Sexy Free and Single berbunyi nyaring~ Dari kamar saya segera berlari menuju ruang tamu, tempat HP ku tergeletak manis. Dan yup itu dari mas-mas Infinite, dan yup ia mengabarkan perihal ipad saya. Harganya naik sembilan-puluh-sembilan-ribu dari harga diskon kemarin. Dan iyap saya tetap membelinya, masih mendinglah dibandingkan harga normal!
Maka selepas Isya berangkatlah saya dengannya menuju TM menjemput sang ipad… Misipun sukses.
Sebuah hadiah ulang tahun untuk diri sendiri....
7 Comments
kapan2 pinjem ipadnya Dwee, aku gak punya :)
ReplyDeleteciyee ipad baru, pinjem dong mbak :p
ReplyDeleteMbak Hany: Hehehe *jadi malu* boleh boleh boleh mbak ^^ pas mbak datang ke Makassar ya :p
ReplyDeleteMas Eka: Hehehe ^^ Gak boleh pinjam, beli sana :pV *ceritanya lagi sombong* #plak
asikkk.... selamat akhirnya dapet juga ipadnya....
ReplyDeletecongrats ya kak nan \(^_^)/
ReplyDeletewah, makin gampang nih kalau nulis,
dan semakin bisa sering online :)
Froggy: Hehehe makasih gy ^^
ReplyDeleteRyana: Sama-sama sayang ^^ Amin amin amin! Kamu juga ya selamat buat laptop barunya :)
laptopku lagi error kak nan T_T
ReplyDeletekena virus
*nangis guling guling*
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.