Muhammad Para Pengeja Hujan
March 21, 2012
“Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai, Lelaki Yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi.”
_Muhammad Para Pengeja Hujan, Tasaro GK
MUHAMMAD: Para Pengeja Hujan
Karya Tasaro GK
Cetakan Kedua, Agustus 2011
Penyunting Ahli: Ahmad Rofi’ Usmani
Penyunting: Tutik Hasanah
Perancang Sampul: Andreas Kusumahadi
Pemeriksa aksara: Agus H., Dwi K., Intan Ren, Neneng
Penata aksara: gores_pena
Diterbitkan oleh Penerbit Bentang
(PT Bentang Pustaka)
Tebal halaman: 682 hal
Di novel kedua biografi Nabi Muhammad saw, karangan Tasaro GK ini, Kashva sang pemindai surga dalam perjalanannya ke negeri atap dunia, Tibet, untuk mencari Astvat-ereta mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia terpisah dengan Mashya dan Xerxex. Hal ini menyebabkan Kashva hampir saja melupakan tujuan utama dari pelariannya tersebut. Sampai akhirnya Biksu Tashidelek memberinya sutra-sutra Buddha.
Sebentara itu di Madinah dan seluruh Jazirah Arab sedang berduka karena berpulangnya Rasulullah ke pelukan Sang Kekasih. Perpecahan mulai terjadi diantara para umat Islam. Banyak yang murtad sampai mengaku sebagai nabi yang baru. Abu Bakar yang diangkat sebagai pemimpin umat yang baru, Khalifah Rasulullah, dibebani untuk menyatukan umat kembali.
“Wahai manusia! Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah tiada, dan barang siapa menyembah Allah, sesungguhnya Allah itu Mahahidup dan tidak akan pernah mati.”
_Abu Bakar
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
_QS 3: 144
Disisi lain, Abu Bakar juga menghadapi perselisihan dengan Fatimah putri Rasullullah dan menantu Rasulullah, Ali bin Abi Thalib. Selain itu juga, Islam harus berhadapan dengan dua kekuatan besar yang mengapitnya, Romawi dan Persia.
Sedangkan Astu, perempuan yang wajahnya seperti puisi, terjebak ditengah-tengah perebutan kekuasaan di antara pewaris Persia….
Perjalanan pencarian Kashva dan perjuangan para mujahidin pada zaman pascakenabian akan membawa kita kembali ke Jazirah Arab ribuan tahun lalu untuk merasakan hidup bersama Muhammad, sang manusia pilihan. Akankah suasana khusyuk di Tibet yang membuat Kashva belajar banyak makna kehidupan dapat memberikan jawaban mengenai Al Amin yang sedang dicarinya?
Dibuku kedua ini, pertanyaan-pertanyaan saya setelah membaca buku pertama mulai terjawab. Tapi di buku ini pun pertanyaan baru bermunculan pula, seperti; “Apa sebernarnya yang terjadi pada Kashva?”
“Siapa sebenarnya Elyas dan Biksu Tashidelek itu?”
“Akankah ia bertemu dengan Astu di Suriah nanti?”
“Akankah Masya dan Vakhshur menemukan Xerxex?”
Ahhhh… Saya sudah sangat tak sabar untuk membaca kelanjutannya!
Oh ia, di buku ini aku paling suka pada bagian tentang kisah Ali dan Fatimah. Sedari dulu memang aku menyukai kedua pasangan ini, aku ingin suatu saat nanti memiliki rumah tangga seperti rumah tangga mereka.
“Ali, alangkah bahagianya menjadi bagian dari hidupmu.” __Fatimah.
Dan satu kalimat terakhir Rasulullah yang terus terngiang di kepalaku; “Ya, Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan Kekasih Yang Mahatinggi. Ya Allah, Engkaulah Kekasih Yang Mahatinggi.”
*Baca Juga: Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan
*Baca Juga: Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan
12 Comments
Rindu keteladanan mu..Ya Rossululoh
ReplyDeleteBuku yang sangat menarik sepertinya..
bikin kecanduan ya dwee bukunya karena selalu muncul pertanyaan baru yang jawab ada di buku selanjuutnya. Cerdas secara stragegi dagang, tapi pasti bagus juga isinya ya ...
ReplyDeletewah kalau dilihat dari review menarik juga isi ini buku,
ReplyDeleteElgibran & Andy: Ia bukunya memang sangat menarik :) Kita disuguhkan keteladanan Rasulullah seakan kita berada di zaman itu. Sukses membuat saya menangis tersedu-sedu ketika sampai pada bab yang menceritakan “kepulangan” Rasulullah.
ReplyDeleteMbak Hany: Ia mbak u.u bikin penasaran dan gak sabar menanti buku selanjutnya :)
resensi anda bagus, kalau tdk keberatan, kami mengundang anda untuk mengrim tulisan di Majalah Sastra Lentera di kota kecil kami di Pangkep,kami ada rubrik resensi buku sastra, kirim via email: redaksi.lenterapress@yahoo.com/sertkan foto, bio data singkat, nmor kontak, dan nmor ekening..
ReplyDeleteTerimakasih :) Nanti aku coba ya, tapi apakah bisa mengikutkan resensi buku yang telah saya posting di blog ini? :)
Deletekami tunggu, bisa, akan kami pertimbangkan, resensi novel Muhammad ini juga bisa, tapi perlu di panjangin lagi sedikit
ReplyDeleteF. Daus: Minimal berapa kata untuk sebuah resensi yang diterima? Makasih infonya :)
Deletepenasaran sama bukunya :/
ReplyDeleteIni buku berisi =)
ReplyDeleteVika: Ayo baca '\(^O^)/' gak rugi kok :)
ReplyDeleteUzay: Ia berisi tulisan :p hahaha
stndar 1.000 kata.
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.