Aku demam. Kepala ku sangat sakit dan badanku menggigil kedinginan. Dicuaca ya lumayan terik disiang hari itu aku malah menyelimuti diriku rapat-rapat. Saat sakit seperti ini, timbul perasaan ingin diperhatikan dan dimanjakan. Aku pun mengsms mu;
“Sakit ka. Jenguk dule bawa es krim nah.”
Sempat terpikir si, permintaan tolol macam apa itu? Menggigil tapi minta dibelikan es krim. Maunya hanya mencari perhatianmu, mungkin kau menceramahiku tentang es krim itu atau kau betul-betul datang menjengukku dan membawakan ku es krim. Sadarkah kau akhir-akhir ini kita begitu jauh? Aku merasa kita kekurangan waktu berkualitas bersama. Kau sibuk dengan pekerjaanmu dan aku sibuk dengan khayalanku? Entahlah... Intinya saat ini aku mau diperhatikan!
Dan waktu pun berlalu, kau tak jua datang. Aku mulai disusupi perasaan melankolis. Sedih. Merasa sekali lagi kau abai padaku dan mengalasankan hujan sebagai penyebabnya. Aku mulai mengeluarkan air mata hingga tertidur. Jam sepuluh malam aku terbagun dengan kepala dua kali lebih sakit dari sebelumnya. Merasa sangat tolol, aku berguling-guling saja di tempat tidur dengan perasaan kecewa terhadapmu.
Tapi ternyata kau datang! Sedikit terlalu malam memang, dengan menerobos hujan yang selama ini kau hindari. Aku terharu...
Saat itu aku baru selesai mentwit kekecewaanku saat Afni, sepupuku, masuk ke kamar dan mengabarkan kedatanganmu. Aku senang sekali, langsung melompat dari tempat tidur dan menemuimu. Kau sedikit basah dan beraut muka susah (coba liat di cermin, muka susah mu lebih sering muncul dari muka judesku). Tersenyum-senyum aku menghampirimu dan tanpa basa-basi kau menyodorkan es krim padaku. Lalu berpamitan pulang! Yeah tidak ada pelukan dan ucapan cepat sembuh, tapi aku bahagia kok! Makasih sudah menjenguk ku lelaki mentariku... Demam ku malam ini tinggi lagi...
“Sakit ka. Jenguk dule bawa es krim nah.”
Sempat terpikir si, permintaan tolol macam apa itu? Menggigil tapi minta dibelikan es krim. Maunya hanya mencari perhatianmu, mungkin kau menceramahiku tentang es krim itu atau kau betul-betul datang menjengukku dan membawakan ku es krim. Sadarkah kau akhir-akhir ini kita begitu jauh? Aku merasa kita kekurangan waktu berkualitas bersama. Kau sibuk dengan pekerjaanmu dan aku sibuk dengan khayalanku? Entahlah... Intinya saat ini aku mau diperhatikan!
Dan waktu pun berlalu, kau tak jua datang. Aku mulai disusupi perasaan melankolis. Sedih. Merasa sekali lagi kau abai padaku dan mengalasankan hujan sebagai penyebabnya. Aku mulai mengeluarkan air mata hingga tertidur. Jam sepuluh malam aku terbagun dengan kepala dua kali lebih sakit dari sebelumnya. Merasa sangat tolol, aku berguling-guling saja di tempat tidur dengan perasaan kecewa terhadapmu.
Tapi ternyata kau datang! Sedikit terlalu malam memang, dengan menerobos hujan yang selama ini kau hindari. Aku terharu...
Saat itu aku baru selesai mentwit kekecewaanku saat Afni, sepupuku, masuk ke kamar dan mengabarkan kedatanganmu. Aku senang sekali, langsung melompat dari tempat tidur dan menemuimu. Kau sedikit basah dan beraut muka susah (coba liat di cermin, muka susah mu lebih sering muncul dari muka judesku). Tersenyum-senyum aku menghampirimu dan tanpa basa-basi kau menyodorkan es krim padaku. Lalu berpamitan pulang! Yeah tidak ada pelukan dan ucapan cepat sembuh, tapi aku bahagia kok! Makasih sudah menjenguk ku lelaki mentariku... Demam ku malam ini tinggi lagi...