Peluk Aku, Saat ini.

October 31, 2011


Aneh. Baru beberapa jam yang lalu aku memelukmu dan kita bercengkrama tentang dunia kita. Juga masih terasa deru angin serta hangat punggungmu yang ku dekap erat saat kau mengantar ku pulang... (Meskipun kata “pulang” tak tepat jika menyangkut tentang kita. Pulang untuk ku, untuk kita, adalah ketika kita bertemu dan bersama).
Tapi kini aku telah merindukanmu. Sangat.
Berharap kau disini, bersamaku, memelukku erat. “Tak apa-apa, semua baik-baik saja.” Aku ingin kau membisikkan kata-kata itu ditelingaku.

Aku diselubungi perasaan sedih yang tak kumengerti. Semua hal disekitarku, mampu membuatku meneteskan air mata. Sepi yang entah dari mana mulanya...
Mungkin jika kau ada disini, kau akan menertawakanku. Seperti biasa jika perasaan seperti ini menyelubungiku, kau akan mengejek ku dengan berbagai sebutan yang kau berikan untukku. Cengeng, penyedih, labil, sensitif, melodrama, dan banyak ejekan lainnya.
Aku tak peduli!
Aku ingin kau malam ini!
Karena meski kau menertawakanku, mengejekku, kau pun nantinya akan memelukku dan menenangkanku...

Bolehkah aku menelfonmu? Aku tahu kau telah tertidur karena keletihan akibat mengendarai motor menembus malam dari Makassar ke Bili-bili. Ya, kau pasti telah tertidur dan aku tak mungkin mengganggumu dengan masalah ketidak stabilan emosiku ini.
Lalu izinkan nyawaku terbang kesisimu dan menyatu dalam pelukanmu sayang. Karena aku butuh itu.

Nb: Rabu depan kau akan “pulang” bukan?
Aku menantimu.

You Might Also Like

4 Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Like it :)

    (anak Makassar juga?)

    ReplyDelete
  3. Nurul: Makasih :) Ia tinggal di Makassar juga :)

    ReplyDelete
  4. Wahh.. kita sama dong :)

    ReplyDelete

Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.