Hujan selalu memberikan perasaan nyaman buat ku, bahkan ketika ia berubah badai, hujan punya keindahan sendiri. Keindahan yang mencekam. Sore itu, selepas hujan, aku duduk-duduk di depan jendela ruang tamu. Memandang langit selepas hujan usai. Mataku tiba-tiba tertuju pada beberapa tanaman yang ada, indah, kelihatan berseri-seri. Ini dia beberapa fotonya:
Kamboja Jepang ku cantikkan :)
Aku paling suka foto yang ini. Seperti kuncup kambojanya diselimuti permata.
Sempat khawatir si, kuncup melatih ini akan luruh sebelum berkembang karena hujan.
Padahal tanaman-tanaman ini sudah tidak terurus lagi. Melihatnya sore itu jadi semangat untuk memeliharanya lagi :)
Kisah Seribu Satu Malam
Diterjemahkan oleh Husain Haddawy
Berdasarkan Naskha Syria Abad Keempat Belas yang Disunting oleh Muhsin Mahdi
Penerjemah Inggris-Indonesia: Rahmani Astuti
Penerbit Mizan
Katakan pada orang yang hidupnya tertembak panah,
"Betapa banyak orang merasakan hantaman nasib!"Jika engkau tidur, mata Tuhan tidak;
Siapa bisa mengatakan waktu itu adil dan kehidupan selalu tetap?
_Kisah seribu satu malam
Dikisahkan bahwa dahulu kala pada masa pemerintahan wangsa Sasania di Jazirah India dan Indocina, hiduplah seorang raja yang bernama Syahrayar. Syahrayar adalah seorang kesatria bermartabat tinggi dan seorang pahlawan yang berani, tak terkalahkan, penuh semangat, dan keras kepala. Kekuasaannya mencapai seluruh negeri itu dan penduduknya, sehingga negeri itu setia kepadanya, dan rakyatnya mematuhinya.
Hingga suatu kemalangan menimpanya. Ia mendapati bahwa setiap kali ia tidak berada diistana, istri dan para budak perempuannya melakukan pesta seks dengan para budak laki-lakinya.Mengetahui hal tersebut ia diliputi ketidakpercayaan, kemarahan, serta kesedihan yang teramat dalam. Ia memerintahkan kepada wasirnya untuk memenggal istrinya dan dengan tangannya sendiri ia membunuh budak-budak perempuannya. Kemudian ia bersumpah akan menikah hanya untuk semalam dan membunuh wanita itu keesokan harinya, untuk menyelamatkannya dari kejahatan dan kelicikan wanita, katanya, "Tidak ada seorang wanita pun yang suci di mana saja di seluruh muka bumi ini."
Selanjutnya menjadi kebiasaan Raja Syahrayar, setiap malam mengambil putri pedagang atau rakyat jelata, melewatkan malam bersamanya, dan memerintahkan wasirnya untuk membunuhnya keesokan harinya. Dia terus melakukan hal itu sampai semua gadis mati, ibu-ibu mereka berkabung, dan timbul tuntutan di kalangan para bapak dan ibu, yang karena adanya kejadian mengerikan itu, mengadu kepada Pencipta langit, dan memohon pertolongan-Nya yang mau mendengar dan mengabulkan doa-doanya.
Melihat hal tersebut, putri sang wazir, Syahrazad, bermohon kepada ayahnya untuk dinikahkan dengan sang raja. Ia merasa dapat membuat Raja Syahrayar mempercayai perempuan lagi; "Aku ingin engkau menikahkan aku dengan Raja Syahrayar, sehingga aku akan berhasil menyelamatkan banyak orang, atau lenyap dan mati seperti yang lain." Tentu saja hal itu mendapat tentangan dari ayahnya, sang wasir. Tetapi karena kengototan Syahrazad, dengan berat hati ia menyerahkan putrinya ke raja.
Syahrazad adalah seorang gadis yang cerdas, berpengetahuan luas, bijaksana, dan halus budi pekertinya. Dia banyak membaca dan belajar. Dia sering membaca buku-buku kesusastraan, filsafat, dan ilmu pengobatan. Dia hafal puisi-puisi, mempelajari catatan-catatan sejarah, dan mengenal perkataan-perkataan dari banyak orang dan peribahasa dari para raja dan orang-orang suci. Bersama adiknya, Dinarzad ia membuat rencana. Saat Raja Syahrayar mencumbuinya ia menangis dan berkata bahwa ia mempunyai seorang adik, dan ia ingin mengucapkan selamat tinggal kepadanya sebelum fajar tiba. Sang raja lalu memerintahkan untuk menjemput sang adik, yang segera datang. Dinarzad berkata kepada Syahrazad bahwa ia ingin mendengarkan salah satu dongengnya yang indah untuk mengisi malam, sebelum ia mengucapkan selamat tinggal padanya. Dan begitulah, setiap malam Syahrazad menceritakan kisah-kisah indah kepada Raja Syahrayar dan Dinarzad, hinnga pada malam keseratus sang raja bersumpah tidak akan memerintahkan untuk membunuhnya.
"Tetapi pagi hari menjelang Syahrazad, dan dia menjadi terdiam. Lalu adiknya, Dinarzad, berkata ‘Kak sungguh menarik kisah itu’ Syahrazad menyahut, ‘Ini belum apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang akan kuceritakan kepadamu besok malam, jika aku masih hidup".
Selama lebih dari tiga abad, Kisah Seribu Satu Malam, telah memikat imajinasi pembacanya. Mereka merasa senang sekali dengan suatu dunia yang di dalamnya kehidupan sehari-hari menjadi memesonakan-suatu dunia yang merupakan gabungan yang menyenangkan dan menyentuh hati antara kegemilangan yang semarak, penderitaan yang mengharukan, keindahan yang mencekam, dan humor yang bersahaja. Kisah-kisah ini dipenggal-penggal menjadi bermalam-malam, suatu pola tertentu, terus-menerus membuat pembacanya merasa tegang, dan membuat setiap adegan menjadi semakin dekat dengan kenyataan.
Kita dikenalkan akan budaya mendongeng bangsa Timur Tengah serta keindahan puisi dan sajak-sajaknya yang syarat makna. Layaknya Syahrazad yang mendongeng untuk keselamatan hidupnya, kisah ini beralur klimaks. Awalnya adalah kisah yang sederhana tetapi setiap malamnya bertambah menarik, hingga saya tak sabar untuk menamatkannya.
Nb: Kisah Aladin dan Lampu Ajaib serta Sinbad Si Pelaut yang sangat terkenal itu ternyata tidak masuk dalam naskah Syria asli abad keempat belas. Kisah ini baru ditambahkan pada tahun 1787 oleh pihak yang berkepentingan.
Dan sampaikan pada malam.
Seorang anak manusia merindu Sang Kekasih.
Telah lama rasanya, tak pernah lagi bersua dengan-Nya.
Adakah dia telah lupa pada-Nya?
Terhanyut oleh gelombang hiruk pikuk dunia dan materialisme zaman.
Sombong betul ia!
Dan sampaikan kepada purnama.
Malam ini, seorang anak manusia tergagap mencari Sang Kekasih.
Lupakah ia akan rupa-Nya?
Telah lama urusan dunia meracuni kepalanya.
Dan kini ia menundukan kepala dan menutup mata. Mencari dan terus mencari di kegelapan malam. Pada tabir yang menghalangi pandangan akan Sang Kekasih.
Kemudian sampaikan kabar gembira pada ribuan bintang di malam ini. Biarlah ia menjadi saksi.
Akan pertemuan.
Seorang anak manusia.
Dan Sang Kekasih.
Di sela-sela malam nan sepi. Memadu kasih.
Tidakkah ia menyadari? Sang Kekasih selalu ada disini. Hanya tabir selembar kain tipis yang menhalanginya. Akan pandanganannya kepada-Nya.
Dan apakah yang lebih indah dari itu?
Satu kata; “moksa”
Kapankah?
Karena anak manusia ini, rindu pada ketiadaan. Rindu pada penyatuan.
Susah. Ketika menikmati kelajangan dan pekerjaan terlebih dahulu, tanpa sadar waktu membawa lari umur ku.
Susah. Ketika satu persatu saudara menikah kemudian satu persatu keponakan yang turut menikah. Menyisakan bisik-bisik disekelilingku.
Susah. Ketika satu persatu rumah ini ditinggal pergi dengan penghuninya. Meninggalkan diri sendiri dan sepi dalam kesendirian dan ketidaknyamanan.
Susah. Ya memang susah! Ketika hubungan badaniah antara lelaki dan perempuan harus dilakukan setelah menikah. Meninggalkan tubuh yang haus akan orgasme dan “barang” mengering.
Dan susah. Ketika umur terus bertambah, menyisakan cemas. Akankah seorang buah hati akan lahir?
Dan terlebih susah. Ketika belahan jiwa tak kunjung menyapa. Hanya terus menunggu, mendengarkan tik tok tik tok suara zaman.
Dan menjadi sangat susah lagi! Ketika pilihan semakin sedikit sementara desakan memborbardir dari segala sisi hingga yang tertinggal untuk ku hanyalah suami orang.
_Makassar, 27 Februari 2011
Susah. Ketika satu persatu saudara menikah kemudian satu persatu keponakan yang turut menikah. Menyisakan bisik-bisik disekelilingku.
Susah. Ketika satu persatu rumah ini ditinggal pergi dengan penghuninya. Meninggalkan diri sendiri dan sepi dalam kesendirian dan ketidaknyamanan.
Susah. Ya memang susah! Ketika hubungan badaniah antara lelaki dan perempuan harus dilakukan setelah menikah. Meninggalkan tubuh yang haus akan orgasme dan “barang” mengering.
Dan susah. Ketika umur terus bertambah, menyisakan cemas. Akankah seorang buah hati akan lahir?
Dan terlebih susah. Ketika belahan jiwa tak kunjung menyapa. Hanya terus menunggu, mendengarkan tik tok tik tok suara zaman.
Dan menjadi sangat susah lagi! Ketika pilihan semakin sedikit sementara desakan memborbardir dari segala sisi hingga yang tertinggal untuk ku hanyalah suami orang.
_Makassar, 27 Februari 2011
Berawal dari berkunjung ke blog Gambarnya Aldriana dan melihat gambar-gambarnya yang keren-keren. Hati ku tergelitik untuk kembali menekuni hobby ku ketika masih sering memegang pensil. Bermodal dengan buku gambar, pensil, penghapus, pensil warna, dan spidol maka terciptalah sebuah gambar. Awalnya agak kaku menggambarnya. Tapi setelah banyak proses penghapusan dan perobekan akhirnya jadi juga.
Peralatan perang ku.
Gambar pertama ku setelah sekian lama: "Perempuan Dalam Potret"
Mencoba edit di komputer.
Berhubung menjadi pengangguran sebentara, maka menggambar bisa mengisi banyak waktu kosong ku....
Keindahan dan Kesedihan
Oleh: Yasunari Kawabata
Sumber Terjemahan:
Beauty and Sadness (Tuttle Publishing, 2000)
Judul Asli:
Utsukushisa To Kanashimi To
Terjemahan dari bahasa Jepang oleh Howard Hibbet
Penerjemah: Sobar Hartini
Editor: Anton Kurnia
Desain Sampul: Antorio Bergasdito
Penerbit: Jalasutra
“Begitulah, cinta tak selamanya berwajah indah, ia pun bisa menyebabkan kesedihan, bahkan kekejaman. Seperti terbaca dalam novel indah ini, cinta pada akhirnya adalah sebuah ironi. Sesuatu yang absurd, tetapi kerap tak bisa dihindari.”
_Anton Kurnia
Novel ini bercerita tentang pertemuan kembali seorang novelis terkemuka, Oki, dengan mantan kekasihnya, Otoko, yang sekarang telah menjadi seorang pelukis ternama, setelah dua puluh tahun affair mereka berakhir.
Saat mereka menjalin hubungan asmara, Oki telah beranak istri dan usia Otoko setengah usianya. Meskipun terjalin cinta diantara mereka, Oki tak dapat meninggalkan istrinya, karena keberadaan anaknya. Persoalan menjadi semakin rumit ketika Otoko hamil. Bayi perempuan yang terlahir mati, usia yang baru enam belas tahun serta kekecewaan yang teramat besar membuatnya berupaya bunuh diri. Setelah melewati masa-masa sulit di sebuah rumah sakit jiwa, Otoko pindah ke kota lain bersama ibunya membawa sekeping hati yang sedih dan sepi, meninggalkan Oki dan keluarganya. Otoko memulai hidup baru, merintis karir sebagai seorang pelukis. Sebentara Oki meraih sukses sebagai seorang penulis novel yang berkisah tentang mereka berdua.
Perpisahan puluhan tahun tak membuat cinta Otoko musnah. Meskipun menjalin hubungan lesbian dengan muridnya, Keiko, yang mencintainya dengan cara yang ganjil, hati Otoko tetaplah untuk Oki.
Kegetiran yang tak kunjung hilang dari hubungan gelap mereka, yang telah menghantui, dan meracuni segala yang ada di sekeliling mereka, menarik Keiko untuk menjadi artis dari suatu drama balas dendam yang aneh.
“Waktu dan sungai tidak akan pernah mengalir kebelakang.”
_Keindahan dan Kesedihan, Yasunari Kawabata
Saya hanya bisa terdiam tanpa mampu menyusun kata yang tepat untuk menggambarkan novel ini. Sangat indah, ya indah yang membuat mu turut merasakan kemuraman yang tokoh-tokoh ini alami. Yasunari Kawabata selalu dapat mendeskripsikan seting dan alur novel-novelnya, sehingga kita begitu mudah membayangkan keindahan Jepang saat itu. Dibandingkan “YukiGuni” (Snow Country), saya lebih menyukai kisah “Utsukushisa To Kanashima To” ini. Saya bertekad, wajib memiliki buku ini.
“Bukankah akhir dari sesuatu hal merupakan awal dari hal yang lainnya?”
_Keindahan dan Kesedihan, Yasunari Kawabata
C.M.B
Motohiro Katou
“Untuk melihat apa yang ada setelah ini, akan dikenakan biaya.”
_C.M.B, Motohiro Katou
Zaman pejajahan. Era dimana benda-benda unik dan langka hasil temuan para penjelajah berkumpul di Eropa. Para bangsawan mengumpulkan barang-barang itu dan memamerkannya sebagai ‘koleksi’. WUNDER KAMMER (Kamar Keajaiban), demikianlah orang-orang menyebut ruang pameran tersebut. Tumbuhan, hewan, karya seni yang tak pernah dilihat sebelumnya... Dunia tak dikenal yang terbentang di hadapan mata itu membangkitkan antusiasme orang-orang.
Lalu di abad ke-18. Koleksi para bangsawan tersebut dikumpulkan, dan dari situ lahirlah apa yang dikenal dengan “The British Museum”. Memasuki abad ke-19, British Museum memulai penelitian barang-barang koleksi mereka. Monster tak dikenal selama ini tertidur di dalam kegelapan ‘Wunder Kammer’, mulai tersentuh oleh cahaya ilmu ‘pengetahuan’ dan diperlihatkan keseluruh dunia.
Ratu Charlotte, penguasa Inggris dimasa itu memilih tiga orang bijak yang ditugasi sebagai pelindung pengetahuan. Kepada mereka dianugerahkan gelar kesatria, serta cincin sebagai pelambangnya; C, M, dan B. Konon, cincin itu terus diwariskan secara turun-temurun oleh tiga orang bijak, kepada murid terbaik mereka.
200 Tahun kemudian… Jepang.
Di sebuah sekolah SMA swasta Meiyu tempat “Tatsuki Nanase” bersekolah terjadi kasus pembunuhan di ruangan Biologi. Penanggung jawab ruangan Biologi tersebut secara misterius menghilang dan akhirnya menjadi tersangka. Nanase yang emosional dan berjiwa keadilan berniat menyelidiki kejadian tersebut. Hal itu membawanya pada sebuah museum kecil yang terletak di tengah hutan, “Museum Shinra”. Disanalah dia bertemu dengan Shinra Sakaki, pemilik museum dan warisan penjaga ilmu pengetahuan, ketiga cincin, C, M, dan B. Maka dimulailah petualangan demi petualangan mereka.
Seperti komik Q.E.D karangan Motohiro Katou yang lainnya, komik ini pun merupakan cerita misteri. Tapi berlainan dengan Q.E.D yang lebih pada ilmu alam dan masalah sosial, C.M.B mengisahkan tentang misteri harta yang hilang, fosil, sejarah, mitologi, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan museum dan Arkeologi.
Komik ini berhasil membuat saya terpesona oleh fakta-fakta sejarah dan ilmu pengetahuan yang dengan cerdik disisipkan oleh si pengarang. Kita diajaknya menguak misteri piramid, menorah, tengkorak cristal, alien, dan hal-hal lainnya yang terkait. Yang berminat pada Arkeologi dan Sejarah saya rasa wajib membaca komik ini.
Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta
Oleh: Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Ilustrasi Utama: Gendut Riyanto
Perwajah: Sofnir Ali
Berceritalah cintaku bukakan tubuhmu di atas sofa ini
Mengapa kau selalu berangkat dari kelam ke kelam
dari kecemasan sampai ke istirahat-dalam-kecemasan.
_Conrad Aiken
Buku ini memuat empat belas kisah pendek tentang sisi lain cinta. Cinta yang kita ketahui memiliki dua sisi, manis dan pahit, bahagia dan derita. Cinta yang tidak seperti kisah dongeng yang melulu berakhir dengan "Happly Ever After". Cinta yang tidak selalu pas. Dalam buku kumpulan cerita pendek ini, penulisnya merekam peristiwa cinta yang menghinggapi pasangan-pasangan yang tidak pas tersebut: antara seorang gadis dengan suami orang, antara seorang suami dengan isti orang lain, antara seorang istri dengan pria lain entah siapa, bahkan cinta antara pasangan sejenis. Namun, antara pasangan yang resminya pas, boleh, dan halal, ternyata cinta pun tidak dengan sendirinya beres. Selalu ada Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta dalam kehidupan nyata, bukan dongeng.
Sejujurnya ini kali pertama saya membaca karya Seno Gumira Ajidarma. Saya bahkan baru mengenal namanya saat membaca buku ini. Sudah barang tentu saya tidak dapat membandingkan dengan karya-karyanya yang lain. Di buku ini, Seno begitu mampu menggambarkan kejahanaman cinta. Cinta yang palsu dari kepenatan hiruk pikuk kota metropolitan. Saya menikmati setiap ceritanya.
Dan ada tiga dari empat belas kisah yang paling saya sukai yakni: “Kasih & Sepatu Ballet”, “Dua Lelaki”, dan “Wanita di Muka Cermin”.
-->
-->
THE EINSTEIN GIRL
Karya Philip Sington
Penerjemah: Salsabila Sakinah
Penyunting: Zahra Ilma dan Anton Kurnia
Pemeriksa Aksara: Eldani
Pewajah Isi: Siti Qomariyah
Penerbit:
SERAMBI
“Imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi melingkupi dunia.”
_ Albert Einstein? Dari The Einstein Girl, Philip Sington.
Diambil dari cacatan sejarah tentang kehidupan pribadi Albert Einstein. Philip Sington mengisahkan dalam bentuk roman kehidupan Elisabeth, yang merupakan anak perempuan Einstein dengan seorang matematikawan Serbia, Mileva Maric.
Sejarah mencatat, pada 1986, surat-menyurat yang sebelumnya dirahasiakan antara Albert Einstein dan Mileva Maric dibuka untuk publik. Surat-surat itu mengungkap untuk pertama kalinya keberadaan seorang anak perempuan yang lahir dari pasangan ini setahun sebelum pernikahan mereka. Anak itu dipanggil Lieserl (Elisabeth) dan dilahirkan pada 27 Januari 1902, mungkin di Titel, sebuah desa yang saat itu menjadi wilayah provinsi Vojvodina, Austro-Hongaria. Namun, riwayat yang sebenarnya mengenai gadis itu tetap misterius hingga kini.
Dua bulan sebelum Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan, seorang gadis cantik tanpa busana ditemukan dalam keadaan nyaris tewas di sebuah hutan di luar kota Berlin. Ketika gadis itu akhirnya pulih dari koma, dia tidak mampu mengingat apa pun, termasuk namanya sendiri.
Satu-satunya petunjuk identitasnya adalah secarik kertas yang terletak di dekat tempatnya ditemukan, berisi pemberitahuan sebuah kuliah umum tentang Teori Kuantum oleh Albert Einstein. Koran-koran pun dengan segera menamai gadis itu sebagai "The Einstein Girl".
Pisikiater Martin Kirsch berusaha keras menyingkap kebenaran dibalik kasus "Pasien E" ini, tetapi seiring berjalannya waktu yang ia habiskan bersama sang gadis, ketertarikan profesionalnya berubah menjadi rasa cinta. Penyelidikan intensifnya membawanya ke pedalaman Serbia melalui sebuah rumah sakit jiwa di Zurich, tempat ahli waris kegeniusan Albert Einstein-anak bungsunya, Eduard Einstein, tengah menulis sebuah buku yang akan menghancurkan reputasi ayahnya dan sekaligus mengubah dunia.
Sebua novel misteri tentang cinta kasih dan kegandrungan akan ilmu pengetahuan yang ditulis berdasarkan riset yang tekun, sekaligus sebuah perjalanan gelap menuju sisi psikologis yang tak pernah diungkap dari seorang ilmuwan paling cemerlang sepanjang sejarah. Berpijak pada kisah nyata, novel ini berpuncak pada tikungan kuantum yang mengejutkan.
Novel ini memicu rasa penasaran saya semenjak halaman pertama. Begitu menyihir sejak awal, meskipun akhir kisah sebuah antiklimaks. Philip Sington sungguh cerdas meramu sejarah dan imajinasi menjadi sebuah novel yang mendebarkan, membingungkan (Pada penjelasan tentang teori matematika dan fÃsika. Maklum :p), penuh misteri, dan sangat indah.
“Bagi Einstein, kelihatannya, tidak ada keadilan pada perang, tidak ada yang benar dan salah. Yang ada hanyalah kegilaan dan kehilangan kebebasan berkehendak.”
_The Einstein Girl, Philip Sington
Menyambut International Women Day kemarin, saya ngoceh tentang perempuan di Twitter. Dan inilah ocehan saya terhitung dari memasukinya tanggal 8 Maret. Berhubung ocehan di twitter jadinya kurang sinkron antara satu dan lainnya.
Selalu... Dibalik kesuksesan anak-anak Adam, ada anak-anak Hawa yang menyokongnya dalam diam. #perempuan.
Sejarah slalu menafikan kehadiran mu. Mencoret mu dalam teks-teksnya. Kemudian mengangkat dan mencatat perjuangan kaum mu yang tidak seberapa. Tapi bukankah itu yg kalian cari? tak perlu kekuasaan, tak perlu puja, tak perlu pencitraan. Hanya sebagai pemain belakang #perempuan.
#Perempuan terkadang menyakiti kaumnya sendiri. berebut lelaki yang terkadang malah tidak pantas mendapatkannya. “Berhubung lelaki sedikit, mari kita berbagi suami!”| Bah! lbih baik aku perawan tua hingga mati.
KETIKA KORBAN DIPERSALAHKAN. “Dia diperkosa?”| “Pantas! Pakaiannya begitu, wajarlah diperkosa." Heran. Mengapa kami tak bisa berekspresi dan memakai pakaian apapun yg kami inginkan? Mengapa bukan; “Kasian...penjahatnya sudah ditangkap?” mengapa selalu “Pakai baju apa dia?” Heran. #perempuan
“Istri saya nantinya harus pintar masak, beberes rumah, setrikaannya rapi, bisa ngatur rumah!” Sulit membedakan mencari istri atau pembantu. Yg membedakan istri dari pembantu: pembantu dibayar, istri?! #perempuan
Kadang iri dengan lelaki. Bukan, bukan iri pada kelamin mereka. Hanya pada kebebasan yg mreka miliki. #perempuan
Bukan hanya pada budaya patriarki, #perempuan juga terbentur tembok agama, militer, dan kapitalisme.
Lalu ada juga #perempuan yang merasa nyaman dengan kelemahannya. MANJA! Keseringan di manja dan nyaman akan kemanjaan itu, maka lemah-lah ia. Sering ku melihat, #perempuan yang selalu berlindung di bawah ketiak lelaki.
Katanya ranah domestik kodrat kaum #perempuan. Kodrat adalah sesuatu yang tidak dapat diubah! Kodrat #perempuan hanya mengandung, melahirkan, dan menyusui. Dan betapa indahnya suatu hubungan rumah tangga ketika keduanya berperan bersama-sama dalam ranah domestik dan publik.
Dan beruntunglah saya dikelilingi #perempuan perkasa. Padanya kekaguman ku kupersembahkan #perempuan.
Munafiklah #perempuan yang merasa rela/ingin di madu. Terlalu banyak kisah tentang mu yg diliputi cemburu karena berbagi suami. mimpiku bisa seperti putri Rasulullah, Fatimah dan suaminya Ali bin Abi Thalib. Pasangan jiwa, selamanya sampai diakhirat.
Jangan seperti #perempuan yang 1 itu, yg namanya diperingati tiap bulan April. Hanya bermimpi dan mengeluh, tapi menyerah pada sistem yang ada. Poor u. Lalu entah mengapa dianggap pahlawan! jangan sampai #perempuan lain mencontohnya. Bermimpi dan mengeluh toh nyerah jga. Lalu mati muda karena tekanan batin. jangan lemah #perempuan. Mari bermimpi dan mewujudkan mimpi itu. Dan marilah #perempuan, ini hari dan esok dan esoknya lagi untuk mu. Mari mengejar mimpi mu. SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA
.
Dan untuk #perempuan yang berjibaku dengan malam demi sesuap nasi, doaku selalu menyertai mu.
*Gambar Diambil Disini
Selalu... Dibalik kesuksesan anak-anak Adam, ada anak-anak Hawa yang menyokongnya dalam diam. #perempuan.
Sejarah slalu menafikan kehadiran mu. Mencoret mu dalam teks-teksnya. Kemudian mengangkat dan mencatat perjuangan kaum mu yang tidak seberapa. Tapi bukankah itu yg kalian cari? tak perlu kekuasaan, tak perlu puja, tak perlu pencitraan. Hanya sebagai pemain belakang #perempuan.
#Perempuan terkadang menyakiti kaumnya sendiri. berebut lelaki yang terkadang malah tidak pantas mendapatkannya. “Berhubung lelaki sedikit, mari kita berbagi suami!”| Bah! lbih baik aku perawan tua hingga mati.
KETIKA KORBAN DIPERSALAHKAN. “Dia diperkosa?”| “Pantas! Pakaiannya begitu, wajarlah diperkosa." Heran. Mengapa kami tak bisa berekspresi dan memakai pakaian apapun yg kami inginkan? Mengapa bukan; “Kasian...penjahatnya sudah ditangkap?” mengapa selalu “Pakai baju apa dia?” Heran. #perempuan
“Istri saya nantinya harus pintar masak, beberes rumah, setrikaannya rapi, bisa ngatur rumah!” Sulit membedakan mencari istri atau pembantu. Yg membedakan istri dari pembantu: pembantu dibayar, istri?! #perempuan
Kadang iri dengan lelaki. Bukan, bukan iri pada kelamin mereka. Hanya pada kebebasan yg mreka miliki. #perempuan
Bukan hanya pada budaya patriarki, #perempuan juga terbentur tembok agama, militer, dan kapitalisme.
Lalu ada juga #perempuan yang merasa nyaman dengan kelemahannya. MANJA! Keseringan di manja dan nyaman akan kemanjaan itu, maka lemah-lah ia. Sering ku melihat, #perempuan yang selalu berlindung di bawah ketiak lelaki.
Katanya ranah domestik kodrat kaum #perempuan. Kodrat adalah sesuatu yang tidak dapat diubah! Kodrat #perempuan hanya mengandung, melahirkan, dan menyusui. Dan betapa indahnya suatu hubungan rumah tangga ketika keduanya berperan bersama-sama dalam ranah domestik dan publik.
Dan beruntunglah saya dikelilingi #perempuan perkasa. Padanya kekaguman ku kupersembahkan #perempuan.
Munafiklah #perempuan yang merasa rela/ingin di madu. Terlalu banyak kisah tentang mu yg diliputi cemburu karena berbagi suami. mimpiku bisa seperti putri Rasulullah, Fatimah dan suaminya Ali bin Abi Thalib. Pasangan jiwa, selamanya sampai diakhirat.
Jangan seperti #perempuan yang 1 itu, yg namanya diperingati tiap bulan April. Hanya bermimpi dan mengeluh, tapi menyerah pada sistem yang ada. Poor u. Lalu entah mengapa dianggap pahlawan! jangan sampai #perempuan lain mencontohnya. Bermimpi dan mengeluh toh nyerah jga. Lalu mati muda karena tekanan batin. jangan lemah #perempuan. Mari bermimpi dan mewujudkan mimpi itu. Dan marilah #perempuan, ini hari dan esok dan esoknya lagi untuk mu. Mari mengejar mimpi mu. SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA
Dan untuk #perempuan yang berjibaku dengan malam demi sesuap nasi, doaku selalu menyertai mu.
*Gambar Diambil Disini
Sebentar lagi. Tinggal menghitung waktu dan hari.
Ramalan akan terpenuhi.
Bagi yang mengetahui, tersiksalah engkau dengan pengetahuanmu akan kejadian yang akan datang.
Bagi yang tak tahu, berbahagialah dalam ketidaktahuanmu.
Hingga waktu yang dikisahkan padaku tiba, datang, terpenuhi.
Siapa yang bertahan?
Siapa yang tersapu gelombang?
Adakah kutemukan wajah-wajah akrab nantinya? Takut. Cemas. Akan bagaimanakah rupa kota ini.
Siapa yang tetap ada?
Dan siapa yang akan hancur bersama kotanya?
Larilah. Sebelum terlambat. Menguingsilah. Rasanya kata-kata itu ingin kuteriakkan!
Adakah yang memahami? Adakah yang percaya?
Ada tiga tanda. Tanda pertama telah beberapa bulan yang lalu terlihat. Tanda kedua pun tadi tersampaikan.
Dalam hitungan bulan. Gemetarlah dalam pengetahuan mu.
Ramalan akan terpenuhi.
Bagi yang mengetahui, tersiksalah engkau dengan pengetahuanmu akan kejadian yang akan datang.
Bagi yang tak tahu, berbahagialah dalam ketidaktahuanmu.
Hingga waktu yang dikisahkan padaku tiba, datang, terpenuhi.
Siapa yang bertahan?
Siapa yang tersapu gelombang?
Adakah kutemukan wajah-wajah akrab nantinya? Takut. Cemas. Akan bagaimanakah rupa kota ini.
Siapa yang tetap ada?
Dan siapa yang akan hancur bersama kotanya?
Larilah. Sebelum terlambat. Menguingsilah. Rasanya kata-kata itu ingin kuteriakkan!
Adakah yang memahami? Adakah yang percaya?
Ada tiga tanda. Tanda pertama telah beberapa bulan yang lalu terlihat. Tanda kedua pun tadi tersampaikan.
Dalam hitungan bulan. Gemetarlah dalam pengetahuan mu.
Seharian ini mentari bersinar dengan ganasnya. Gerah. Ngapa-ngapain jadi malas. Pas buka pintu, berharap ada angin yang bisa menyejukkan sedikit saja, malah terlihat si kucing tertidur dengan pulasnya. Sirik deh! Pengen gangguin tapi kasihan nanti dia ngambek. Eh, mulai stres saya!
Okelah... Dilihat-lihat si kucing buduk ini pas tidur lucu juga. Maka saya fotolah dia! Saking pulesnya tidur, dideketin dan difoto pun dia gak bangun-bangun. Atau memang senang ya jadi model saya?
Foto dan Edit: Saya
Lokasi: Teras Rumah
Rasanya minggu ini dan mungkin minggu depannya juga, saya akan menghilang dari peredaran. Bagaimana tidak, beberapa hari yang lalu, tante Amma mengirimkan lima buku kepada ku. Buku-buku itu:
- “The Einstein Girl” karangan Philip Sington
- “Bumi Cinta” karangan Habiburrahman El Shirazy
- “Isabella” karangan Maulana Muhammad Saeed Dehlvi
- “Dhuha di Victoria” karangan Taufiqurrahman al-Azizy
- “Telur Keledai dan Kentut Seorang Sufi” Merupakan kumpulan kisah jenaka, cerdas, dan penuh hikmah.
Sudah bisa tebakkan? Dari lima buku tersebut, hanya satu yang bukan tentang Islam. Sebenarnya saya agak malas membaca buku seperti itu, kadang rasanya saya tidak sependapat dengan mereka dalam memahami Islam. Tapi berhubung itu pemberian dan sesuatu yang bisa dibaca, maka tentu akan kubaca :p
Dan bukan hanya lima buku itu saja yang ada ditangan ku saat ini. Hari Senin, tanggal 28 Februari yang lalu, saya dan Meike ke Biblioholic. Disana saya meminjam lima buku juga:
- “Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta” karangan Seno Gumira Ajidarma
- “ Keindahan dan Kesedihan” karangan Yasunari Kawabata
- “Sekali Peristiwa di Banten Selatan” karangan Pramoedya Ananta Toer
- “Cerita Calon Arang” karangan Pramoedya Ananta Toer
- “Kisah Seribu Satu Malam” penerjemah oleh Husain Haddawy
Kemudian bersama sedos kerupuk, datang lagi dua buku kiriman dari tante Amma :) Huhu... tanteku tersayang dah pokoknya.
- "Muhammad" karangan Martin Ling
-"The Girl With The Dragon Tattoo" karangan Stieg Larsson
Maka ada dua belas buku yang akan menemaniku saat ini. Membacanya dalam pelukkan selimut ditemani segelas teh sungguh surga rasanya. Dan hujan serta angin berdansa diluar sana. Saya akan bertualang ke dalam lembar demi lembar kisah mereka dan menghilang sejenak dari muka bumi.
Dan saya akan kembali dengan "penilaian" atas buku-buku ini...
Heran. Akhir-akhir ini nafsu makanku sangat besar. Dalam sehari mungkin aku makan lima kali :p Rakus bangetkan? Itupun belum masuk cemilannya. Hehehe... Jangan kaget ya bila nanti kita ketemu, kedua pipi ku sudah sebesar bakpao.
Ini dia cemilan ku...
Dan malam ini, cemilan-cemilan yang datas menemaniku menulis, membaca dan menggambar. Nikmatnya hidup '\(^O^)/'
“Lompo battang” sudah tak terpikirkan lagi saat menyantapnya...
Ohh goodtime, cha-cha, susu ultra, dan qtella, aku mencintaimu :*
Apa kabar senja?
Mega merah di ufuk barat sungguh indah hari ini. Melihatnya membuat perasaan bahagia. Ironi. Aku tak ingin merasa bahagia hari ini.
Apa kabar senja?
Bagaimana rasanya ditinggal mentari? Dia yang menghadirkan mu dan menghiasmu. Sekejap saja, lalu menggelapkan mu dan melenyapkan mu.
Apa kabar senja?
Tidakkah terbersit rindu pada fajar? Konon, dialah pasangan hidupmu. Lalu bagaimana tercipta pertemuan diantara kalian? Ketika mentari dan waktu menjadi penghalang.
Apa kabar senja?
Lelahkah engkau menghias diri?! Aku lelah. Ingin pulang.
Apa kabar senja?
Waktu bergulir meninggalkan aku dalam gelap. Kaupun telah pergi.
Sendiri.
Sepi.
Tanpa teman.
Apa kabar senja?
Langkah demi langkah kutapaki. Aku akan pulang. Ya, aku akan pulang pada lelaki ku. Tempat hati dan rumah ku berada. Pulang...
Mega merah di ufuk barat sungguh indah hari ini. Melihatnya membuat perasaan bahagia. Ironi. Aku tak ingin merasa bahagia hari ini.
Apa kabar senja?
Bagaimana rasanya ditinggal mentari? Dia yang menghadirkan mu dan menghiasmu. Sekejap saja, lalu menggelapkan mu dan melenyapkan mu.
Apa kabar senja?
Tidakkah terbersit rindu pada fajar? Konon, dialah pasangan hidupmu. Lalu bagaimana tercipta pertemuan diantara kalian? Ketika mentari dan waktu menjadi penghalang.
Apa kabar senja?
Lelahkah engkau menghias diri?! Aku lelah. Ingin pulang.
Apa kabar senja?
Waktu bergulir meninggalkan aku dalam gelap. Kaupun telah pergi.
Sendiri.
Sepi.
Tanpa teman.
Apa kabar senja?
Langkah demi langkah kutapaki. Aku akan pulang. Ya, aku akan pulang pada lelaki ku. Tempat hati dan rumah ku berada. Pulang...