NIBIRU dan Kesatria Atlantis
Oleh Tasaro GK
Editor: Sukini
Desain Sampul: Rendra TH
Desain Isi: Rendra TH
Penata Letak Isi: Ikhsan
Ilustrator: Bayu Aryo D
Cetakan I Desember 2010
Penerbit Tiga Serangkai
Buku ini berkisah tentang Dhaca Suli, murid Bhepomany (semacam Hogwarts di kisah Harry Potter) yang sangat nakal dan sering membolos hinggah tak pernah naik kelas. Bersama ketiga sahabatnya; Sothap Bhepami, Nyithal Sadeth, dan Muwu Thedhmamu, mereka di juluki “Empat keparat kecil dari Selatan”. Perlu diketahui, Pulau Kedhalu dibagi menjadi dua wilayah, Utara dan Selatan. Untuk lebih jelasnya saya akan mengutip bagian yang menjelaskan tentang Kedhalu:
“Pulau Kedhalu seperti legenda yang tidak pernah ada bagi orang-orang di luar pulau itu. Namanya termasyur hingga jarak ribuan hari perjalanan berkuda dari pulau di tengah samudra itu. Seperti kebanyakan orang Kedhalu yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan di luar pulau, demikian juga dengan penghuni Benua-Benua Besar yang hanya mendengar kabar sayup yang tidak bisa dipastikan kebenarannya tentang keberadaan Kedhalu. (Sekilas mengingatkan ku pada Jepang saat kepemimpinan Shogun Tokugawa)
Keistimewaan pulau ini menurut orang-orang yang penasaran terhadap keberadaannya, ada pada para penghuninya. Orang-orang Kedhalu memiliki tradisi olah tubuh yang bisa mendatangkan kekuatan tanpa batas. Kemampuan itu disebut pugabha. Dalam bahasa Kedhalu, kata itu berarti kuasa.
Melalui latihan disiplin yang begitu ketat dan sangat lama, pugabha seseorang bisa menjadi kekuatan luar biasa untuk melindungi diri atau justru menyerang lawan. Dari zaman ke zaman, orang-orang Kedhalu melatih pugabha dalam delapan keahlian. Umumnya, setiap orang Kedhalu hanya memiliki satu bakat pugabha. Seumur hidupnya, dia kemudian melatih secara khusus pugabha yang ia kuasai. Pun demikian, bakat dan kesungguhan dalam berlatih menentukan sebaik apa seseorang mampu menguasai pugabha-nya.
Pada khasus tertentu, dan ini sangat langka, seorang Kedhalu yang memiliki garis keturunan istimewa mampu melatih dua atau tiga pugabha sekaligus. Dari sedikit orang yang memiliki keberuntungan ini, semuanya merupakan penduduk pulau bagian utara. Orang-orang Kedhalu Utara adalah penduduk kelas menengah ke atas dalam segala hal. Rumah-rumah mereka bagus karena tidak sekedar dibangun dari lumpur yang dikeraskan, tetapi juga ditopang kayu-kayu kukuh dan wibawa pugabha pemiliknya.
Pakaian-pakaian mereka dibuat dari kain-kain kulit pohon pakabh yang diolah secara khusus dan ditenun halus. Makanan mereka melimpah dan beragam. Terbuat dari tanaman dan buah-buahan berkualitas baik.
Sementara itu, orang-orang Kedhalu Selatan adalah warga miskin yang kebanyakan hanya menguasai pugabha dengan level rendah. Dalam keseharian, orang-orang Kedhalu Selatan hidup seadanya. Jika tidak mencari buah-buahan liar ke hutan, mereka pergi ke wilayah Kedhalu Utara untuk bekerja pada keluarga-keluarga di sana. Mengurus kebun-kebun mereka, rumah, atau menjual jasa apa saja untuk kebutuhan orang-orang Kedhalu Utara.
Meski tampak tidak memiliki daya tawar dibandingkan para penduduk Kedhalu Utara, orang-orang Kedhalu Selatan punya kemampuan khusus. Mereka memiliki kekuatan otot yang istimewa. Meski sebagian besar tidak memiliki kemampuan pugabha yang baik, mereka merupakan petarung-petarung tangguh. Berbagai senjata, baik tajam maupun tumpul menjadi berbahaya di tangan mereka.“
Petualangan mereka bermula saat Dhaca Suli bermimpi (yang ngotot dia katakan bukan mimpi), dikejar oleh sesosok mahluk gelap bermata menyala yang dua sisi tubuhnya dikawal dua angin puyuh api setinggi langit. Rasa penasarannya akan mahluk itu membawanya pada pengetahuan akan ramalan kedatangan Nibiru, Sang Pembawa Kiamat yang pasti akan muncul setiap 5013 tahun.
Lalu serangan dan penculikan atas ayahnya, Wamap Suli, oleh Jubah Sihir yang sejatinya adalah Annunaki, penyihir budak Nibiru membawanya pada perlindungan pethunya, sang pemimpin Kedhalu. Dia diserahkan kepada keluarga Luminya untuk diberi tempat tinggal.
Rahasia asal usulnya, mimpi, serta keheranannya atas Annunaki yang bernafsu menangkapnya membuatnya bertekad mengalahkan Nibiru meski tampaknya sangat mustahil.
Ketika ramalan tentang Nibiru mengguncang dunia, pengusa Atlantis menyerang Kedhalu untuk menciptakan angkatan perang berkemampuan pugabha. Hal itu menyebabkan empat keparat harus menyatukan Kedhalu Utara dan Kedhalu Selatan serta mencari pewaris sah Raja Saternatez yang dapat melindungi Kedhalu dari para kesatria Atlantis dan Annunaki.
Siapakah pewaris sah Raja Saternatez?
Apakah Nibiru telah muncul?
Buku aksi fantasi pertama yang dikarang oleh anak Indonesia. Sudah tentu menjadi bacaan wajib untuk pencinta Narnia, Lord of The Ring, Harry Potter, Eragon, dan segala kisah fantasi favorit lainnya. Buku ini bisa saya katakan mengambil setting beberapa kebudayaan kita. Sangat Indonesia menurut saya. Banyak kejutan di buku ini, banyak kejadian yang tak disangka-sangka, dan banyak tokoh yang kita kira baik, ternyata hanya memakai topeng. Membaca buku ini serasa berjalan ditengah maze, membuat penasaran dan semuanya akan jelas setelah menamatkannya.
Tasaroh GK telah menjadi pengarang idola ku semenjak aku membaca bukunya yang berjudul “Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan.” Yang juga sempat saya tuliskan di sini
SELAMAT MEMBACA!!!