DEWASA : MEMBOSANKAN
January 15, 2010Menjadi “dewasa” mungkin hal yang paling menjemukan dalam hidup ini. Mengapa tidak? Orang-orang “dewasa” tak punya lagi kesempatan untuk bersenang-senang atau setidaknya menikmati hidup. Mereka selalu dicecoki materi, jabatan, kehormatan, prestisius, dll dengan anggapan mereka akan bahagia bila mempunyai uang banyak dan dihormati. Benarkah aku akan bahagia bila memiliki uang banyak dan dihormati oleh orang lain?
Sebutlah Riri, seorang wanita yang ambisius. Mempunyai jabatan tinggi disuatu perusahaan terkemuka dan dari keluarga terpandang. Punya suami yang kaya-raya. Bahagiakah dia? Dengan segala kesibukannya bekerja untuk menimbun uang? Dengan suami yang bisa memenuhi segala kebutuhan lahirnya? Bahagiakah dia? Nyatanya tidak! Dia merasa kesepian, dia merasa asing di tengah keluarganya sendiri.
Aku tidak mau menjadi “dewasa”, itu terlihat sangat membosankan! Bisakah aku menjadi anak kecil saja selamanya? Bukan takut untuk melangkah maju hanya merasa tak ada tantangan disana. Tak ada kegairahan, tak ada kesenangan. Okelah setiap manusia pasti bertumbuh, tapi aku menginginkan didalam pikiran ini, didalam kepala ini tetap anak kecil. Bukan mental tapi pola pikir sederhana mereka. Bisa makan dua kali sehari, Alhamdulillah! Bisa sangat senang dengan melihat hujan turun, bermain air, lumpur dan memanjat pohon. Tak memiliki rasa curiga berlebihan terhadap orang lain. Ahhhh… pokoknya pola sederhana pikiran mereka itu.
Sebutlah Riri, seorang wanita yang ambisius. Mempunyai jabatan tinggi disuatu perusahaan terkemuka dan dari keluarga terpandang. Punya suami yang kaya-raya. Bahagiakah dia? Dengan segala kesibukannya bekerja untuk menimbun uang? Dengan suami yang bisa memenuhi segala kebutuhan lahirnya? Bahagiakah dia? Nyatanya tidak! Dia merasa kesepian, dia merasa asing di tengah keluarganya sendiri.
Aku tidak mau menjadi “dewasa”, itu terlihat sangat membosankan! Bisakah aku menjadi anak kecil saja selamanya? Bukan takut untuk melangkah maju hanya merasa tak ada tantangan disana. Tak ada kegairahan, tak ada kesenangan. Okelah setiap manusia pasti bertumbuh, tapi aku menginginkan didalam pikiran ini, didalam kepala ini tetap anak kecil. Bukan mental tapi pola pikir sederhana mereka. Bisa makan dua kali sehari, Alhamdulillah! Bisa sangat senang dengan melihat hujan turun, bermain air, lumpur dan memanjat pohon. Tak memiliki rasa curiga berlebihan terhadap orang lain. Ahhhh… pokoknya pola sederhana pikiran mereka itu.
2 Comments
bukan itu "dewasa" yg kumaksud
ReplyDeletehmmm..mungkin dirimu melihat arti dewasa dari sisi yg berbeda..
ReplyDeletetapi cobalah..
banyak orang yang dianggap dewasa padahal mereka belum dewasa...
dewasa itu adalah bisa menempatan diri kita pada tempat yg sesuai..
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.