Kesederhanaan itulah yang paling indah. Coba kau lihat senja di hari ini (Selasa 17 November 2009), titik gerimis dan mega merah yang menyatu, memuaskan mata dan telinga.
Pohon Flamboyan yang begitu ramah di bulan ini, menggugurkan daunnya dan menggantikannya dengan bunga merahnya yang bermekaran memenuhi ranting dan cabangnya, begitu sedap dipandang. Dan disampingnya ada pohon yang terbaring mati dan kecoklatan, kontras memang, tapi entah mengapa begitu indah di hari ini.
Haha..jadi melankolis deh.
Mendengar para lelaki menceritakan masa lalu mereka, mungkin masa kejayaan mereka, lucu juga. Ditemani buku notes dan spidol biruku, kurasa ini harus diabadikan (cieleh…bahasanya!haha).
Ada keindahan dari kesederhanaan ini.
Semakin gelap, semakin banyak diantara mereka bercerita…
Mengenang…
Tertawa…
Tentu saja aku bukan bagian dari cerita itu, aku hanya penguping kecil atau mungkin pengamat kecil.haha…
Wow…kurasa aku aku harus segera pulang, sudah semakin gelap dan serbuan nyamuk tak tertahankan lagi.
Pohon Flamboyan yang begitu ramah di bulan ini, menggugurkan daunnya dan menggantikannya dengan bunga merahnya yang bermekaran memenuhi ranting dan cabangnya, begitu sedap dipandang. Dan disampingnya ada pohon yang terbaring mati dan kecoklatan, kontras memang, tapi entah mengapa begitu indah di hari ini.
Haha..jadi melankolis deh.
Mendengar para lelaki menceritakan masa lalu mereka, mungkin masa kejayaan mereka, lucu juga. Ditemani buku notes dan spidol biruku, kurasa ini harus diabadikan (cieleh…bahasanya!haha).
Ada keindahan dari kesederhanaan ini.
Semakin gelap, semakin banyak diantara mereka bercerita…
Mengenang…
Tertawa…
Tentu saja aku bukan bagian dari cerita itu, aku hanya penguping kecil atau mungkin pengamat kecil.haha…
Wow…kurasa aku aku harus segera pulang, sudah semakin gelap dan serbuan nyamuk tak tertahankan lagi.