Pada suatu hari yang tenang, cerah, indah, dan ceria, seorang malaikat turun dari dari surga ke dunia ini, mengarungi padang dan hutan, kota dan desa. Saat mentari terbenam ia melebarkan sayapnya dan berkata: "Kini kunjungan ku hampir selesai, dan aku harus kembali ke dunia cahaya.
Tapi, sebelum pergi, aku harus mengumpulkan cendera mata yang menandai kunjungan kemari."
Ia melihat kebun bunga yang indah dan berkata, "Betapa indahnya dan wanginya bebungaan ini." Ia memeti beberapa tangkai mawar yang terlangka, membuatnya menjadi rangkaian bunga dan berkata, "Tak ada yang kulihat lebih indah atau wangi daripada bunga ini; aku akan membawa bunga ini.
Tapi, ia mencari lagi dan melihat bayi yang bermata cerah dan berpipi merah, tersenyum melihat wajah ibunya. Dan ia berkata, "oh, senyuman bayi itu lebih cantik daripada rangkaian bunga ini; aku akan membawa senyuman itu juga."
Lalu, ia memandang ke sebelah buaian dan kasih sayang ibu menyembur seperti aliran sungai ke arah buaian dan bayi itu. "Oh, kasih ibu itu adalah hal tercantik yang kulihat di bumi ini, aku akan membawa kisah ibu itu juga."
Dengan ketiga harta ini ia mengepakkan sayap menuju gerbang mutiara, mendarat di luarnya, dan berkata, "Sebelum masuk, aku akan melihat kembali cendera mataku." Dan ia melihat rangkaian bunga itu telah layu. Ia melihat pada senyum bayi, dan senyum itu telah pudar. Ia melihat pada kasih ibu dan kasih itu masih ada, dalam kecantikannya yang murni.
Ia membuang bunga yang lucu dan senyuman yang pudar, mengepakkan sayapnya melewati gerbang, dan menghimpun anggota surga dan berkata, "Inilah satu-satunya hal yang kutemukan di bumi yang akan tetap indah sampai ke surga-kasih ibu.
_di kutip dari Chicken Soup for the Mother's Soul
Tapi, sebelum pergi, aku harus mengumpulkan cendera mata yang menandai kunjungan kemari."
Ia melihat kebun bunga yang indah dan berkata, "Betapa indahnya dan wanginya bebungaan ini." Ia memeti beberapa tangkai mawar yang terlangka, membuatnya menjadi rangkaian bunga dan berkata, "Tak ada yang kulihat lebih indah atau wangi daripada bunga ini; aku akan membawa bunga ini.
Tapi, ia mencari lagi dan melihat bayi yang bermata cerah dan berpipi merah, tersenyum melihat wajah ibunya. Dan ia berkata, "oh, senyuman bayi itu lebih cantik daripada rangkaian bunga ini; aku akan membawa senyuman itu juga."
Lalu, ia memandang ke sebelah buaian dan kasih sayang ibu menyembur seperti aliran sungai ke arah buaian dan bayi itu. "Oh, kasih ibu itu adalah hal tercantik yang kulihat di bumi ini, aku akan membawa kisah ibu itu juga."
Dengan ketiga harta ini ia mengepakkan sayap menuju gerbang mutiara, mendarat di luarnya, dan berkata, "Sebelum masuk, aku akan melihat kembali cendera mataku." Dan ia melihat rangkaian bunga itu telah layu. Ia melihat pada senyum bayi, dan senyum itu telah pudar. Ia melihat pada kasih ibu dan kasih itu masih ada, dalam kecantikannya yang murni.
Ia membuang bunga yang lucu dan senyuman yang pudar, mengepakkan sayapnya melewati gerbang, dan menghimpun anggota surga dan berkata, "Inilah satu-satunya hal yang kutemukan di bumi yang akan tetap indah sampai ke surga-kasih ibu.
_di kutip dari Chicken Soup for the Mother's Soul