HAPPILY EVER AFTER
January 20, 2008Banyak buku-buku dongeng yang kubaca (bahkan cerita remaja maupun dewasa) berakhir dengan bahagia (happily ever after).
Kenapa ya?
Apakah betul dalam kenyataannya semua berakhir “happily ever after”?
Kurasa tidak! Kehidupan tidak selamanya berakhir dengan bahagia. Mala petaka selalu datang silih berganti. Bahkan mungkin menghancurkan dinding yang kokoh yang sudah dibangun susah payah dengan cucuran keringat dan air mata. Hanya sekali hempasan prahara dinding itu bisa hancur dan menghanyutkan segalanya.(kayaknya sudah melantur dari topik…)
Mengapa si dongeng itu begitu indah?
Bukannya malah membuat anak-anak terbuai oleh ceritanya ? Menjadikan mereka tidak realistis?
Hingga suatu saat jika mereka sudah besar, mereka tidak sanggup menghadapi dunia yang kejam yang memberlakukan hukum rimba dimana yang terkuatlah yang bisa bertahan.
Sebenarnya bukannya aku menganggap akhir cerita yang bahagia itu jelek. Aku tidak pernah menganggap seperti itu, aku bahkan penggemar buku yang enddingnya happily ever after. Cuma kepikiran saja…
0 Comments
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.