Mamau, Si Kucing Gelandangan
9:43 am
Sore hari, saat matahari bersiap-siap pulang ke Barat, saat sinarnya tidak lagi menyengat kulit, Ghaza segera memakai sendal merahnya dan keluar rumah. Hal ini adalah kebiasaan rutinnya.
Ghaza akan berjalan-jalan tidak tentu arah, membiarkan kakinya yang lincah membawanya kemana ia suka. Mendongakkan kepalanya mengawasi awan yang berarak malas, burung-burung yang berceloteh riang gembira, dan layang-layang nun jauh di sana yang diterbangkan kakak-kakak tak berwajah. Jika ia beruntung, angin sepoy-sepoy bertiup menyegarkan badannya dan layang-layang di atas sana akan menari-nari bahagia. Dan ia turut mengiringi dengan lagu yang ke luar dari mulut mungilnya.
Tapi kadang angin tidak datang, seperti beberapa hari ini. Rasanya gerah dan gatal. Layang-layang pun terkulai lemas dan jatuh dari langit. Tapi hal itu tidak menyurutkan antusiasnya untuk ke luar rumah, karena ia punya janji dengan Mamau, si kucing gelandangan. Lagian seharian terkurung di rumah tidak baik untuk kesehatan jiwanya, dia akan bosan luar biasa dan akhirnya membuat Bunda mengomel tak henti.
Ghaza dan Mamau bertemu disuatu sore yang berangin, saat itu hujan baru saja berhenti, meninggalkan banyak genangan air di jalan. Dengan berpegangan pada Bunda, Ghaza berjalan pelan-pelan disekitar rumah, saat itu kakinya memang belum selincah sekarang. Mereka berpapasan. Ghaza yang telah lama mengenali kucing dari buku-buku bergambarnya, langsung menghentikan langkahnya dan mengajak Mamau berkenalan. Singkat cerita, akhirnya mereka pun berteman.
Tiap sore saat Ghaza keluar rumah, Mamau datang menghampiri. Menjadi pengawal yang setia yang mendampingi kemana pun kaki Ghaza membawanya. Terkadang ia meminta belaian dan garukan di belakang telinga. Tidak jarang juga, Ghaza berbagi biskuitnya. Bunda memilih mengawasi, menjadi penengah saat keduanya bertengkar, karena seperti pertemanan lainnya, pertemanan mereka pun kadang memiliki gesekan-gesekan kecil.
50 komentar
So sweeetnyaaa mamau ke gazaa mbaaak :D kujing jalan tp cukup terawat yaa, buluunyaa juga bersih :D senangnyaa punya teman setiaa kayak mamauu :D
ReplyDeleteIa mereka berdua so sweet bangetlah 😂
DeleteMungkin karena sering makan sisa makanan rumahan sekompleks kali ya jadi badannya kekar dan bulunya terawat? *balik nanya*
umur segini tuh lagi lucu2nya nya ya mbak pingin tahu segalanya, btw anakku juga suka kucing
ReplyDeleteIa 😍 jadi setiap momen rasanya kudu diabadikan hehehe... semoga anak-anak kita menyukai segala makhluk ciptaan-Nya ya mba
DeleteTawwa ghaza berani pegang kucing.. Auf kalau kucing kecil dia mau ji, kalau yang sudah besar takut ki..hahaha
ReplyDeleteHihihi mungkin karena pernah ditakut-takuti kak? Pernahki pegang kucing besar di dekatnya? Kalau Ghaza apa yang saya lakukan dia contohi juga, hehehe
DeleteWahh lucunya si Ghaza mba.. apalagi mau bermain dengan kucing.. kan biasanya anak kecil agak takut main sama hewan peliharaan
ReplyDeleteBiasanya anak kecil mencontoh prilaku orang dewasa disekitarnya si mas 😊.
DeleteBtw, kucing ini bukan peliharaan kami.
waaahhh,,, kucingnya baik yah, padahal kucing liar. Btw itu kucing jantan atau betina? Aku tebak betina yah? karena kalau jantan itu agak jahat kalau udah besar gitu
ReplyDeleteIa kucingnya baik.
DeleteTETOT!!!
Tebakkannya salah! Hehehe ini kucing jantan mbak.
Ya ampun Ghaza lucu sekaliii. Btw aku pecinta kucing jadi suka gemes kalo liat kucing apapun. Trus aku jadi ingat kucingku yg dulu mati karena sakit. Warna bulunya persis kayak Mamau :(
ReplyDeleteTossss 🙌 aku juga pencinta kucing.
DeleteHiks sedih banget ya kalau peliharaan kita mati 😭
hahahaha... kukira balita dan kucing nggak bisa bertengkar >.<
ReplyDeletetetapi memang perlu banget membiarkan anak untuk berinteraksi langsung dengan apa yang ia temui, tapi harus hati-hati sih...
ReplyDeletesalam buat ghaza dan mamau ya buuund..
Hahaha seringnya Ghaza si yang mainnya kelewatan sampai menjewer telinga dan menjambak bulu Mamau.
DeleteIa anak seumuran Ghaza itu saatnya berekplorasi dengan sekitarnya, aku jagain aja sih 😊
waaah ghaza udah punya teman setia yang main tiap sorenya. semoga pertemanan ghaza-mamau tanpa gesekan apa-apa. itu si mamau gede juga ya hahaha
ReplyDeletebaru kali ini baca blog mba dweedi. diksi-diksinya renyah banget. aku sukaaa
Amin! Hehehe
DeleteMamau-nya yang gede atau Ghazanya yang kecil sih, hahahaha
Terimakasih, sering mampir ya 😊
Kucing itu selalu lucu dan menggemaskan yah. Apalagi kl dah main ama dede balita. Duh.. lucu dua2nya. Pengen nyubit.
ReplyDeleteTapi baik Ghaza maupun Mamau gak suka dicubit Mbak 😛 Gimana dong???
DeleteSenang membaca pertemanan Ghaza dan Mamau.
ReplyDeleteMamau kayak kucing-kucing di sekitar rumah aku. Ramah meski bukan kucing rumahan.
Aku belum pernah dapat kucing yang galak sih 😂 jadi suka heran kalau ada yang takut dengan kucing.
DeleteKucingnya gede ya...tapi gak galak kan? Saya juga suka sekali sama kucing. Tapi yang di rumah gak segede mamau...
ReplyDeleteLucu juga lihat pertemanan Ghaza dengan mamau...baik-baik ya, kalian 😄😄
Mamaunya kekar emang, mungkin karena ditempa kejamnya hidup? 😬 Sukurlah gak galak, hehehe
DeleteKucingnya gede banget yah mba heheh
ReplyDeleteIa ya. Hahaha... lumayan kekar si tapi gak gendut si Mamau ini
DeleteYa ampun Gaza emesh bangett.. senang sama binatan sejak kecil tuanya bakal jadi anak yang baikk 😍
ReplyDeleteAMIN!!!! Terimakasih tanteeeee
DeleteMamau.. Warnanya sm kayak kucing drumah,namanya mangbocil pemberian adiku .
ReplyDeleteSejak kecil ghaza sudah suka sm binatang,semoga jadi anak yang penyayang yaa nanti sampai besar
Nama kucingnya lucu banget Mbak 😍
DeleteAmin!!! Terimakasih~
Sama kaya kucing di kantorku mba, tiap hari udah nongkrong di pintu gerbang minta ikut masuk.. dan alhamdulillahnya banyak yg sayang jadi banyak yg kasih makan juga
ReplyDeleteAlhamdulillah... kucingnya sejahtera dong 😍
Deletebtw mamu meski gelandangan tapi gendut ya. biasanya kucing gelandangan kan kumal dan kurus gitu mbak dewi
ReplyDeleteMungkin Mamau sering dapat jatah sisa makanan sekompleks 😁
DeleteBerani ya Ghaza. Hebatt.. Anakku tiap mau megang kucing gelandangan, selalu kularang. Karena aku parno sama virus2 yg dibawanya. Efeknya, sama kucing terawat punya tetangga, dia jadi takut mau pegang.
ReplyDeleteHmmmm... harusnya gak perlu dilarang mbak, setelah itu kan bisa cuci tangan 😊
DeletePertemanan yang unik... bisa janjian ketemuan gitu ya mba... selamat berjalan sore kalain berdua... :D tetep akur ya...
ReplyDeleteWuaa liat mamau jadi inbat garfield, juga ingat si Boni kucing kami waktu saya kecil... ghaza pasti senang banget ya mba. Bermain dgn bintang menurut saya punya efek positif buat tumbuh kembang anak.,
ReplyDeleteNah ia mbak, aku ingin dia bisa menyayangi semua makhluk Tuhan. Selain itu dia juga senang...
DeleteJadi ingat anak anak waktu belajar jalan. Lucu yah melihat setiap tahapan perkembangan anak-anak, semoga nak Ghaza tumbuh dengan sehat dan kuat ....anak cerdas yah sayang.
ReplyDeleteMenyenangkan sekali ketika melihat anak yang sedari kecil dekat dengan aktivitas alam terbuka termasuk bagaimana menyayangi binatang. Kucing jantan lebih asik... gak repot kalau beranak hehehe
ReplyDeleteTulisan ini dari tahun 2017. Berarti apa kabarnya ya Mamau sekarang? Bulu si Mamau kayak bulu si Pusiket, kucing peliharaan di sini haha saya ketawa baca endingnya...
ReplyDeleteTernyata pertemanan antara Ghaza dan si Mamau juga ada gesekan-gesekan kecil ya ..😅
selalu suka kalau Kak Dwi yang bercerita. sungguh beruntung adek Ghaza, saya membayangkan kelak ketika Ghaza dewasa akan tersenyum bahagia dan bangga kisah-kisah tentangnya yang ditulis Mommy.
ReplyDeletehehehe sama kayak di rumah ku ini. Karena sering kasi makan kucing liar akhirnya banyak kucing sering ngumpul dan nongkrong di depan rumahku. Kadang kalo saya hitung bisa delapan ekor. Tapi kucing itu memang meyenangkan loh
ReplyDeleteFoto terakhir nya lucu, mgk Ghazy dan Mamau lgi bersitegang makanya si kucing dipuntir kupingnya.. hehe..
ReplyDeleteKatanya binatang sangat tajam instingnya, dia akan merasa siapa yang benar menyayangi atau yang memusuhinya. Ghaza punya rasa kasih sayang yang tinggi sehingga dirasakan oleh Mamau. Sangat membahagiakan melihat kedekatan mereka. Sehat selalu ya Ghaza, Mamau juga ^^
ReplyDeleteLucunyaaaa
ReplyDeleteKucing itu seperti binatang lain, hidup mengandalkan insting semata. Ketika dia berani mendekati manusia apalagi mau bermanja-manja, itu membuktikan kalau instingnya memberitahu dia kalau manusia yang dia dekati itu orang baik.
Waktu Ghaza masih imut sekali dih ini. Masih berteman ki sama Mamau sekarang?
ReplyDeleteCiee Gaza sudah punya teman kencan setiap sore....hahaha....sejak dini anak-anak memang perlu diajarkan untuk menyayangi.
ReplyDeleteJadi gemes sama Gaza, kapan yah kita bisa kenalan...
Ghaza dan Mamau. Mirip2lah Spongebob dan Gerry😂
ReplyDeleteBtw saya nda suka kucing walaupun keliatan lucu tapi mendekati langsung saya tak bisa hahaha
Akrabnya Gaza sama Mamau 😍
ReplyDeleteBtw saya suka tulisannya kak dwi, enak dibaca heheh pengen lebih panjang lagi hohoho. Masih mau baca sudah habis 😅
Terimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.