The Tale of Despereaux
2:11 am
THE TALE OF
DESPEREAUX
by Kate DiCamillo
Text @ 2003
Kate DiCamillo
Ilustration
@ 2003 Timothy Basil Ering
Published
by arrangement with Walker Books Limited,
London SE11
5 HJ, UK.
All rights
reserved
Kisah
Desperaux
Alih
bahasa: Diniarty Pandia
Hak cipta
terjemahan Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama
Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta,
Januari 2005
280 hlm; 20
cm
“Kau harus tahu bahwa takdir yang seru menanti hampir setiap makhluk,
tikus atau manusia, yang pantang menyerah.”
_ Hlm 27
Ini kisah
tentang Desperaux Tilling, tikus kastil yang jatuh cinta pada musik,
cerita-cerita, dan putri bernama Pea. Ini juga kisah tentang tikus got bernama
Roscuro, yang hidup dalam kegelapan namun sangat menyukai dunia yang penuh
cahaya. Dan ini kisah tentang Miggery Sow, gadis pelayan berotak lamban yang
memiliki satu harapan yang sederhana tapi mustahil.
Tokoh-tokoh
ini akan melakukan perjalanan yang membawa mereka turun ke ruang tahanan bawah
tanah yang mengerikan, naik ke kastil yang gemerlapan, dan akhirnya, ke dalam
kehidupan mereka masing-masing. Dan apa yang terjadi saat itu?
Pembaca,
kau ditakdirkan untuk mencari tahu.
Sebagai fans berat Kate
DiCamillo saya dibuat sangat kelimpungan mencari buku ini, pasalnya saya memang
baru mengenal pengarang favoritku ini saat membaca bukunya yang berjudul
Because of Winn-Dixie, disusul dengan The Miraculouse Journey of Edward Tulane, lalu The Magician's Elephant, dua buku yang telah terlebih dahulu terbit (The Tale of Desperaux dan
The Tiger Rising) sudah terlanjur lenyap dari toko buku mana pun di sini.
Selain itu saya memang baru ngeh bahwa ketiga buku anak-anak favoritku itu (Becauseof Winn-Dixie, The Miraculouse Journey of Edward Tulane, The Magician's Elephant) ditulis oleh
pengarang yang sama. Saya baru mengetahuinya saat merapikan koleksi buku ku dan
menyusunnya sesuai genre bacaan, supraise lah saya saat mendapati bahwa ketiga
buku itu ditulis oleh Kate DiCamillo, maka saya pun langsung mencari
buku-bukunya yang lainnya yang telah diterjemahkan dan bertekad untuk
mengoleksinya...
Buku yang saya punya
ini adalah buku bekas yang saya beli dari Buku Moo, senang sekali rasanya saat
menemukan buku ini dan berhasil membookingnya (di buku moo kita harus berebutan
dengan pembeli lainnya), apa lagi saat buku ini telah sampai di tangan saya dan
saya buka lembar demi lembarannya dan kemudian saya baca kisahnya... Cerita
karangan DiCamillo seperti biasa selalu membuat saya jatuh hati...
“Cinta memang konyol. Tapi cinta juga indah. Dan kuat.”
_Hlm 34
Buku ini sendiri
mengangkat cerita tentang orang-orang (atau makhluk-makhluk) yang berbeda dari
sejenisnya. Perbedaan itu mulai dari tingkah-laku, minat, mimpi ataupun fisik
mereka.
Seperti Despereaux yang
lahir dengan mata yang terbuka, telinganya terlalu besar, badannya sangat
kecil, dia sering sakit-sakitan, dan ia tidak berminat pada hal-hal yang
seharusnya diminati tikus. Ia tidak selalu memikirkan makanan. Ia tidak suka
mencari remah-remah. Ia sukanya mendengarkan musik, memandangi cahaya matahari
dan membaca buku. Ia bahkan jatuh cinta pada seorang putri dan berinteraksi
dengan manusia, hal yang sangat tidak diperbolehkan
dalam dewan tikus.
“Ada yang mencintaiku. Dan aku mencintainya dan hanya itulah yang
penting bagiku.”
_Despereaux, hlm 49
Kemudian ada Roscuro,
karena sebuah pengalaman sewaktu kecil, ia yang seekor tikus got yang hidup di
kegelapan, menampakkan ketertarikan yang tidak normal pada segala macam cahaya.
Ia selalu mencari-cari cahaya, kilau paling kecil, kilau paling samar sekali
pun. Jiwa tikus gotnya mendambakannya, ia pun mulai berpikir bahwa cahaya
adalah satu-satunya hal yang memberi arti pada kehidupan, dan ia sangat kecewa
karena sedikit sekali cahaya yang dapat diperolehnya. Perjalannya ke tempat
yang berlimpah cahaya membuat hatinya patah berkeping-keping, hal itu
membuatnya mendendam dan selalu memikirkan pembalasan atas dendamnya.
“Ia ingin diisi, dibanjiri, dibutakan cahaya lagi.”
_Hlm 107
“Semua makhluk hidup punya hati. Dan hati makhluk hidup mana pun dapat
hancur.”
_Hlm 118
“Setiap tindakan, anak-anak, tak peduli betapa kecil pun, memiliki
konsekuensi.”
_ Hlm 122
“Inilah bahayanya mencintai seseorang. Tidak peduli betapa berkuasanya
kau, tidak peduli berapa banyak kerajaan yang kau kuasai, kau tidak dapat
mencegah kematian orang-orang yang kau cintai.”
_Hlm 124
Lalu ada Miggery Sow,
yang dinamai seperti babi juara kesayangan ayahnya. Ibunya meninggal ketika ia
berusia enam tahun dan tidak lama setelah itu ia dijual untuk dijadikan pelayan
demi segenggam rokok, selembar taplak meja merah, dan seekor ayam betina. Dia
ditugaskan mengurus domba-domba, memasak makanan, dan mencuci panci. Malangnya
meskipun dia telah melaksanakan tugas itu, ia tak pernah mendapatkan ucapan
terimakasih ataupun pujian, dia malah selalu mendapatkan jeweran kuat di
telinga. Jeweran-jeweran di kedua telinganya itu menyebabkan telinganya melebar
seperti kembang kol dan kata-kata baginya pun kehilangan maknanya, lalu
kata-kata itu kehilangan suaranya dan jadi kabur, tidak jelas, menyebabkan ia
sangat sulit memahami segala hal. Suatu hari saat berada di ladang bersama
domba-domba ia melihat rombongan keluarga kerajaan yang dikawal prajurit
berbaju besi mengkilap, rombongan itu seperti cahaya yang terang benderang, dan
yang lebih menakjubkan baginya Sang Putri menyapanya dan melambaikan tangan ke
arahnya, hal itu membuat Mig memiliki satu mimpi...
“Dan harapan seperti cinta... sesuatu yang konyol, menakjubkan, kuat.”
_Hlm 140
Ketiga makhluk aneh dan
berbeda itu kemudian mengambil perannya masing-masing dalam cerita ini, mereka
terikat dalam satu benang merah, sang putri, Pea. Dan tentunya setiap tokoh di
dalam buku ini, selain mereka bertiga juga memiliki peran yang penting dan
rasanya tak ada yang sia-sia. Baik tokoh protagonis maupun antagonis memiliki
peran yang penting dan berperan sesuai perannya tersebut... hmmm semacam rantai
yang akan putus jika salah satu bagiannya hilang...
Saya sangat suka bagaimana
pengarang menuliskan cerita ini seolah-olah ia langsung mendongengkan kepada
kita cerita di buku ini. Saat membacanya saya seperti sedang berbaring nyaman di
ranjang dan seseorang menceritakan kepada saya kisah seorang pahlawan yang
biasa-biasa saja bernama Despereaux. Tentang bagaimana ia menemukan
keberaniannya, tentang bagaimana seseorang menjadi jahat, tentang bagaimana
orang yang malang dan bodoh sangat mudah diperalat untuk melakukan kejahatan,
dan tentang bagaimana bahkan orang yang paling bahagia pun, yang memiliki semua
yang diinginkan oleh orang lain memiliki kesedihan di dalam hatinya, memiliki
kegelapan di sana.
“Biasanya memang begitu. Tidak ada siapa pun untuk melakukan
tugas-tugas yang sangat tidak menyenangkan selain diri kita sendiri.”
_Hlm 222
Untuk ilustrasinya saya
agak kecewa dengan cetakannya yang samar, mungkin kesan samar ini memang
disengaja, atau kesan samar ini dari gambarnya yang memang sudah dari sananya
samar, apapun, saya kurang begitu menyukainya. Padahal sebenarnya ilustrasinya
keren .__.
Oh ia buku ini sendiri
adalah pemenang Newbery Book tahun 2004 dan buku ini pun telah di filmkan ^^
Buku ini pun sangat
pantas untuk di bacakan kepada anak-anak, selain cerita yang sederhana, buku
ini memuat banyak pesan yang saya rasa bisa di tangkap, di mengerti oleh
mereka.
“Maaf adalah sesuatu yang sangat mirip harapan dan cinta, sesuatu yang
kuat dan indah.”
_Hlm 212
“Anak-anak, tidak ada yang lebih merdu di dunia yang menyedihkan ini
daripada suara seseorang yang kaucintai memanggil namamu.”
_Hlm 262
4 komentar
Jadi penasaran ingin membaca bukunya,, kalau ada filmnya, wahh itu lebih seru lagi
ReplyDeleteDijamin gak nyesal si mbak kalo baca bukunya ^^ kalo film-nya aku sendiri belum sempat nonton
Deleteuh.. aku mau :(
ReplyDeletebaru punya The Magician's Elephant dan jatuh cinta dengan gaya penulisnya.
Nah ia waktu pertama kali baca Winn-Dixie pun aku langsung jatuh cinta ^^
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.