Little Women
1:50 am
Little Women
By Louisa
May Alcott
All rights
reserved
Hak
terjemahan bahasa Indonesia pada Penerbit Qanita
Penerjemah:
Utti Seriawan
Penyunting:
Prisca Primasari
Proofreader:
Emi Kusmiati
Desainer
sampul: Windu Tampan
Diterbitkan
oleh Penerbit Qanita
PT Mizan
Pustaka
Cetakan 1,
Maret 2013
436 hlm
“Jangan khawatir, wahai manusia! Selalu ada kebahagiaan di balik
kesulitan.”
_hlm 310
Karya
klasik yang tak lekang oleh waktu ini bercerita tentang kehidupan empat
bersaudari, suatu masa di Concord, Massachusetts. Meg, si cantik keibuan yang
bermimpi menjadi ratu bergaun indah. Jo, si tomboy yang sangat mencintai buku
dan sastra. Beth, si pendiam yang begitu berbakat memainkan piano. Dan Amy,
Michelangelo kecil dengan sketsa-sketsa memukau di kertas gambarnya.
Hari-hari
mereka sederhana, tapi dilingkupi kehangatan. Walaupun tak pernah luput dari
masalah, kesedihan, ketidakpuasan, bahkan pertengkaran, mereka tak pernah
berhenti saling mencintai dan teramat bersyukur memiliki satu sama lain. Sang
ibu yang selalu berada di samping mereka memberi banyak inspirasi dan semangat,
sementara bocah laki-laki kaya bernama Laurie, yang ikut serta dalam setiap
petualangan keempat gadis itu, membawa keceriaan tak tergantikan.
Diterbitkan
pada abad ke-19, novel ini disebut sebagai karya paling realis di antara
novel-novel sejenis yang lebih menawarkan mimpi dan idealisme. Lewat Little Women,
Louisa May Alcott menyuratkan kebahagiaan dalam kesederhanaan, dan menunjukkan
bahwa rumah mungil pun dapat menjadi istana indah dengan kehadiran orang-orang
tercinta.
![]() |
Cover dulunya |
Saya menyukai bagaimana
sang pengarang menampilkan pada tulisannya bagaimana hal-hal kecil dapat
membuat seseorang merasa bahagia, bagaimana keluarga yang biasa-biasa saja
dapat menjadi sangat kreatif dalam mengatasi kebosanan dan berbagai hal yang
tak bisa mereka lakukan karena kendala materi, dan betapa indahnya berbagi
meskipun dirimu sendiri sedang dalam kesulitan.
“...karena cinta dapat mengusir rasa takut, dan rasa terima kasih dapat
menaklukkan kesombongan.”
_hlm 123
“...kesombongan akan menghancurkan genius terhebat.”
_Mrs. March
“...daya tarik besar dari segala kemampuan adalah kerendahan hati.”
_Mrs. March
Saya juga suka pada
karakter setiap tokoh yang tidak sempurna. Keempat gadis ini memiliki
kekurangan-kekurangan pada kepribadian mereka yang membuat mereka terasa sangat
nyata, rasanya seperti membaca tentang kepribadianmu sendiri. Yang membuatnya
lebih mengagumkan, mereka ini menyadari kekurangan-kekurangan itu, dan berusaha
mengatasi kekurangan-kekurangan mereka (hanya mengatasi bukan menghilangkan). Lalu
ada sosok Mrs. March, Sang Ibu yang penuh kasih sayang, yang kehadirannya
selalu menenangkan, yang sangat jarang marah, dan kepribadiannya menjadi contoh
sempurna untuk mereka berempat. Yang memberi “pelajaran” tersembunyi, sehingga
keempat anaknya dapat menyadari sendiri arti hidup yang sebenarnya.
“Semakin besar cinta dan kepercayaanmu pada-Nya, kau akan merasa
semakin dekat dengan-Nya, dan semakin kecil pula ketergantunganmu pada kekuatan
serta pandangan manusia. Kasih dan perlindungan-Nya tidak pernah berkurang atau
berubah, tidak pernah bisa diambil darimu, tapi bisa menjadi sumber kedamaian,
kebahagiaan, dan kekuatan yang abadi. Yakinilah sepenuh hati, dan datanglah
pada Tuhan dengan membawa seluruh masalah kecil, harapan, dosa, serta
kesedihanmu dengan bebas dan penuh kepercayaan, seperti halnya kau mendatangi
ibumu.”
_Mrs March
Meskipun begitu, di awal-awal
buku ini saya agak bosan membacanya, entahlah, mungkin karena saya mengharapkan
buku ini bertutur seperti buku-buku karangan L.M Montgomery (Serial Anne of
Green Gables, Story Girl , dll) atau karena tak adanya pembatas antara
pengenalan tokoh di beberapa paragraf awal dengan permainan sandiwara mereka,
sehingga hal itu cukup memusingkan saya. Tapi setelah terus membaca halaman-halaman
selanjutnya, saya pun sukses tenggelam semakin dalam ke kisah mereka ini. Dan
ya... saya tidak menyesal memiliki buku ini ^^
“Beban kita ada di sini, jalan kita membentang di depan, dan harapan
untuk memperoleh kebaikan dan kebahagiaan menjadi petunjuk yang membimbing kita
melewati banyaknya kesulitan dan kesalahan menuju kedamaian, yaitu Kota Surgawi
yang sesungguhnya.”
_Mrs. March
6 komentar
covernya ngingetin aku ke buku Pride and Prejudice :)
ReplyDeletePenulisannya bagus :)
ReplyDeletewah novel ya, orang mudah bosen kayak gw ga akan tahan dengan bacaan ini :)))
ReplyDeletemembaca ulasan dan kutipan buku yang mbak tulis, jadi pingin baca deh :)
ReplyDeleteRyana: Hahaha ia kan penerbitnya sama ^^
ReplyDeleteNurlina: Makasih ya :)
Yandhi: Hihihi masak si mas? aku juga mudah bosan, tapi kalau udah dapat buku yang ceritanya bagus gak bisa berhenti sampai tamat ^^
Yunita: Yuk baca yuk ^^ Gak rugi deh :)
Nyari novel terjemahannya dimana ya?
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.