Puasa Kedelapan: Jadi Ini Alasannya
2:11 am![]() |
Ilustrasi diambil di sini |
Sudah membaca
postinganku di puasa keenam? Jika belum, silahkan baca dulu postingan itu lalu lanjut
membaca postingan ini~ Tapi jika ingin langsung baca yang ini juga gak apa si :p
“Jadi mengapa saya
memilih Islam sebagai agama saya?” Kira-kira seperti itu pertanyaan seorang
teman di twitter. Hmmm... Sebenarnya
saya seseorang yang mempercayai bahwa semua agama itu mengajarkan kebenaran dan
kebaikan. Pada dasarnya kita menyembah Tuhan yang sama dengan cara yang berbeda
dan sebutan/panggilan yang berbeda-beda. Tidak penting agama apa yang kau anut,
yang penting adalah kau berbuat welas asih di muka bumi ini, menyebarkan
kebaikan dan manfaaat kepada sesama, dan mengenal siapa Tuhanmu.
Saya bukan penganut
agama yang merasa agama saya-lah saja yang benar dan agama lain kafir. Saya
juga tidak meyakini hanya yang memeluk Islam yang akan menetap di surga nanti. Saya
bahkan tidak perduli dengan surga dan neraka itu, saya percaya adanya, saya
mengimaninya, tapi saya tidak perduli akan hal itu. Mengerti gak ya maksudku?
._.
Yang saya perdulikan
hanyalah apakah Tuhanku menyayangiku. Tuhanku mencintaiku. Saya menerima tempat
apapun yang akan dia berikan di sana padaku, yang penting Dia ada di dekatku.
Saya dapat “menyentuh-Nya” dan “memeluk-Nya”~
Jadi mengapa saya
beragama Islam?
1. Karena
orang tua saya beragama Islam. Ia sesederhana itu. Karena saya lahir di sebuah
keluarga yang beragama Islam maka otomatis saya beragama Islam. Saya rasa Tuhan
memiliki rencana tersendiri mengapa mengirimkan saya di keluarga tersebut~
Mengapa meng-Islam-kan saya.
2. Saya
memuja Rasullullah. Saya mengagumi dan mencintai manusia pilihan Tuhan
tersebut. Caranya memperlakukan umatnya dan orang-orang yang membencinya
sungguh membuat hati saya bergetar dengan cinta dan pemujaan itu. Bahkan perlakuannya
terhadap hewan sungguh lemah lembut, saya selalu teringat kisah tentang seekor
kucing yang tertidur di pangkuannya dan beliau dengan sabar duduk diam,
menunggu hinggah kucing tersebut terbangun dan beranjak dari pangkuannya baru
beliau kembali melanjutkan aktifitasnya.
Bukankah beliau
memiliki kepribadian yang luar biasa? >.<
Sayangnya
umatnya sepeninggalannya berperilaku seratus-delapan-puluh-derajat dari contoh
yang ia ajarkan. Membenarkan kekerasan dan hukum jahilia demi (katanya) membela
agama Islam yang di ajarkan Rasulullah~
3. Islam
jika tidak dicampur-adukkan dengan kebudayaan Arab pada dasarnya memuat semua
yang ada di dalam ajaran-ajaran agama lain. Mempelajari Islam atau menganut
Islam berrti menganut dan mengamini ajaran agama lain.
4. Saya
tidak mungkin berpindah agama. Keluarga dan calon keluarga saya bisa pingsan
nantinya. Dan saya bakalan batal nikah jika begitu :p *okeh ini alasan ngasal*
Itulah asalan yang
dapat saya kemukakan saat ini, jika saya menemukan alasan lain, saya akan menambahkanya
lagi di postingan ini~
Jadi ini alasanku? Apa
alasanmu? Alasan kalian?
Nb: Puasa hari ini saya
habiskan dengan membuat pola dan menggunting kain. Semoga saja saya bisa menyelesaikan
semuanya tepat waktu. Dan buka kali ini
menyenangkan, kakak ipar datang membawa kue dan setelah magrib dia (Lelaki Mentari) datang
menjemput mengajak makan coto di tempat favorot kami. Coto Nusantara~ Bagi
kami, ini coto terenak di Makassar!!!
4 komentar
terwakili mi perasaanku selama ini dengan tulisanta kakak cantik :')
ReplyDeletePiyonk: Alhamdulillah kalo begitu :p
ReplyDeletesiapa tahu nanti kak dwi jadi the next Sitti Djenar....tapi kak dwi memang salah satu cewek muslim paling moderat yang pernah saya kenal...:)
ReplyDeleteMeike: :O Amin!!!!
ReplyDeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus.