Malam, Hati, Hampa
12:59 amMalam~ Desau angin membisikkan rindu.
Rindu yang turut terbawa angin dari tempat-tempat yang lalu. Dingin pun menggigilkan tubuh, menelusup hingga ke hati. Membekukannya.
Dia datang~
Memeluk dalam ketidaktahuannya.
Membanjiri hati dengan rasa sayang.
Hati yang sayangnya telah membeku. Telah mengeras serupa batu. Hitam, sehitam jelaga.
Dia melantunkan nada cinta~
yang memantul pada ruang-ruang hampa jiwa~
_Dini hari mendekati sahur, 31 Juli 2012
8 komentar
bagus ^^
ReplyDeletesalam kenal dweedy, puisinya bagus
ReplyDelete^^
indah sekali mbak dweedy :)
ReplyDeleteTati, Wina, Jk: Makasih semuanya ^^
ReplyDeletebagus banget,,,
ReplyDeleteObat sinusitis: Makasih ^^
DeleteSuara rindu yang tertahankan, hanya bisa menanti kabar.
ReplyDeleteDjangkaru Bumi: Kabar yang tak jua datangnya~
DeleteTerimakasih atas komentarnya :) Maaf untuk yang meninggalkan komen dengan link hidup, terpaksa saya hapus. Juga yang komennya dibaca brokenlink terpaksa saya hapus.